Elon Musk Lagi Cari Karyawan Kerja 8 Jam Digaji Rp 100 Juta Per Bulan, Cuma Disuruh Jadi Pelatih
Tesla terus maju dengan pengembangan robot humanoid, merekrut pelatih dengan gaji menarik. Produksi massal robot ini diproyeksikan akan dimulai pada 2026.
Tesla, salah satu perusahaan yang dimiliki Elon Musk, terus berinovasi dalam industri otomotif. Namun kini fokus utama perusahaan beralih ke bidang robotika. Ekspansi bisnisnya ini telah menarik perhatian luas dalam beberapa bulan terakhir.
Beberapa minggu yang lalu, Musk mengungkapkan keyakinannya bahwa robot humanoid Tesla akan merevolusi pasar tenaga kerja. Sejak saat itu, perusahaan ini terus mengembangkan robot-robot tersebut dan telah mulai merekrut pelatih untuk membantu proses ini.
-
Bagaimana robot anjing belajar melukis? Pilat mengajari robot anjing untuk memegang kuas di “mulut” mereka dan menggerakkannya melintasi kanvas besar menjadi sebuah seni abstrak. Mereka menggunakan sensor, kamera, dan kecerdasan buatan untuk memahami dan menavigasi lingkungan sekitar.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Dimana robot penjelajah tersebut akan mendarat? Meskipun ada penundaan, pesawat tersebut masih akan mencapai lokasi pendaratannya Malapert A pada tanggal 22 Februari, sebuah kawah tumbukan 300 kilometer (180 mil) dari kutub selatan.
-
Di mana robot humanoid Tesla Optimus akan diuji coba? Boston Dynamics mengatakan kepada IEEE Spectrum bahwa pihaknya menargetkan di 2025 untuk uji teknologi di pabrik Hyundai.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
Menurut laporan terbaru dari TechSpot via Tododisca, Selasa (27/8), para pelatih ini mendapatkan bayaran sekitar USD46 atau Rp 713 ribu per jam. Selain itu, mereka diharuskan mengenakan pakaian khusus dengan teknologi motion capture serta headset realitas virtual untuk membantu pengumpulan data.
Musk sangat percaya pada masa depan robot humanoid dan memprediksi bahwa akan ada satu robot untuk setiap orang di planet ini, skenario yang bisa meningkatkan valuasi Tesla hingga USD27 miliar atau Rp 418 miliar.
Saat ini, Tesla berencana untuk mengimplementasikan sejumlah kecil robot secara internal tahun ini dan memulai produksi massal pada 2026. Oleh karena itu, diperlukan peran pelatih. Meski begitu, Elon mensyaratkan beberapa hal penting yang harus dipenuhi.
Salah satu persyaratan utama adalah tinggi badan calon pelatih, yang harus berada di kisaran 1,70 hingga 1,80 meter, karena mereka harus pas dengan pakaian motion capture. Selain itu, mereka harus menyadari bahwa peran ini melibatkan aktivitas fisik terus-menerus, seperti duduk, jongkok, berdiri, dan berputar sepanjang hari.
Kemudian, fleksibilitas jadwal kerja juga sangat penting, karena mereka mungkin perlu bekerja pada shift siang atau malam serta akhir pekan dengan kemungkinan lembur. Sebagai hasilnya, posisi ini menawarkan gaji yang sering kali melebihi $6,500 per bulan atau Rp 100 jutaan. Hal ini tentu menarik perhatian banyak orang. Jadi, Anda berminat?
- Sebelum Jadi Orang Tajir di Dunia, Elon Musk Pernah Hidup Hanya dengan Duit Rp 15 Ribu Sehari
- Daftar Pertanyaan Elon Musk saat Wawancara Kandidat Karyawan
- Kerja di Tesla Kini Tak Hanya Mimpi, Ikuti Tips Ini Biar Lolos Jadi Karyawan
- Kekayaan 5 Miliuner Dunia Naik Jadi Rp13.548 Triliun, Saat 5 Miliar Orang Tambah Miskin