Fakta Mengejutkan Kode Password Nuklir AS selama Perang Dingin, Kalau Zaman Sekarang Bisa Dihack
Keamanan kode nuklir AS di masa Perang Dingin menjadi sorotan setelah klaim bahwa kode peluncuran hanya terdiri dari angka-angka yang mudah diingat siapapun.
Di tengah ketegangan Perang Dingin, keamanan kode nuklir AS justru memicu perdebatan. Dugaan bahwa kode peluncuran nuklir diatur hanya dengan delapan digit nol, demi mempercepat respons militer, mengungkap sisi mengejutkan dari protokol pertahanan.
Pada 1981, Roger Fisher, akademisi Harvard, mengusulkan metode unik untuk mencegah peluncuran nuklir tanpa pemikiran matang. Ia menyarankan agar kode peluncuran disematkan dalam kapsul di dada seorang sukarelawan yang selalu mendampingi presiden. Jika presiden ingin meluncurkan senjata nuklir, ia harus membunuh sukarelawan itu dengan tangannya sendiri.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Siapa yang menjadi korban serangan hacker di PDNS 2? Hingga 26 Juni 2024, serangan ini telah berdampak luas pada layanan PDNS 2, mengganggu ratusan instansi pengguna.
Fisher menjelaskan bahwa tujuannya adalah membawa realitas kematian langsung kepada presiden, agar keputusan untuk meluncurkan senjata menjadi lebih manusiawi. Namun, Pentagon menolak usulan tersebut dengan alasan "membunuh seseorang akan mengganggu penilaian presiden".
Kode Sederhana di Masa Perang Dingin
Klaim mengejutkan datang dari mantan petugas peluncuran, Dr. Bruce Blair. Ia menyatakan bahwa pada 1962, saat Presiden John F. Kennedy memerintahkan penggunaan kode untuk meningkatkan keamanan nuklir, Komando Udara Strategis (SAC) justru menyetel semua kode menjadi "00000000". Alasan utamanya adalah untuk mempercepat peluncuran jika diperlukan.
Blair mengungkapkan bahwa hingga pertengahan 1970-an, kode delapan nol ini tetap digunakan. Bahkan, prosedur peluncuran resmi menginstruksikan kru untuk memeriksa ulang agar tidak ada digit selain nol di panel peluncuran.
Namun, Angkatan Udara AS membantah klaim ini. Mereka menegaskan bahwa kode delapan nol tidak pernah digunakan untuk mengaktifkan atau meluncurkan rudal Minuteman ICBM. Blair tetap teguh pada pernyataannya, bahkan menyebut dokumen manual teknis yang tidak diklasifikasikan mendukung klaimnya.
Sistem Keamanan yang Lebih Ketat
- Contoh Password Mudah Dibobol Hacker, Lengkap dengan Tips agar Terhindar dari Kejatahan Digital
- Hacker Akun Google Bisnis Ganti Nomor Rekening Hotel dan Beri Diskon 'Palsu' Hingga 80 Persen
- CEK FAKTA: Hoaks Menteri AS Sebut Kominfo Bodoh karena Tak Tahu Data Nasional Diserang Hacker
- Fakta Miris Data di Indonesia, Diserang Hacker hingga Jadi Bungkus Gorengan
Meski klaim tentang kode sederhana ini mengundang kekhawatiran, tidak ada peluncuran nuklir tanpa izin yang terjadi selama masa tersebut. Pada 1977, sistem yang lebih ketat diperkenalkan, di mana personel peluncuran harus menghubungi otoritas lebih tinggi untuk mendapatkan kode peluncuran.
Kisah ini menjadi pengingat pentingnya protokol keamanan yang ketat, terutama untuk senjata pemusnah massal. Meski klaim tentang kode sederhana menimbulkan kontroversi, sistem modern telah jauh lebih canggih untuk memastikan keamanan.