Gaji Besar dan Rekrutmen Berlebihan Jadi Pemicu PHK Karyawan Startup
Nailul Huda, Analis INDEF mengatakan, pada tahun 2021, investasi digital di Indonesia mencapai Rp 144 triliun. Pada tahun itu, banyak startup yang mendapat investasi. Salah satunya di sektor pendidikan.
Nailul Huda, Analis INDEF mengatakan, pada tahun 2021, investasi digital di Indonesia mencapai Rp 144 triliun. Pada tahun itu, banyak startup yang mendapat investasi. Salah satunya di sektor pendidikan. Startup yang mendapatkan investasi itu, jor-joran melakukan pengembangan bisnis salah satunya dalam merekrut karyawan.
"Namun saat 2022 ketika cost of fund naik, yang terjadi penurunan investasi. Investasi di startup digital turun Rp 53,58 triliun per November 2022. Penurunannya mencapai 50 persen lebih. Maka, ketika startup masih mengandalkan pendanaan, cashflow mereka akan terancam," jelas dia.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Apa yang diraih oleh Kota Tarakan dalam hal digitalisasi? Upaya digitalisasi di Kota Tarakan kembali meraih pengakuan. Kali ini, Tarakan dinobatkan sebagai Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) kota terbaik bersama dengan Kota Tebing Tinggi, Bogor, Makassar, dan Jayapura.
-
Bagaimana PLN melakukan transformasi digital? “PLN menata proses bisnis lewat digitalisasi dari yang semula berserak, terfragmentasi, menjadi terkonsolidasi dan terintegrasi. Dari yang serba manual menjadi terdigitalisasi," ucap Darmawan.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Kenapa perusahaan startup di bidang teknologi dan informasi berbasis internet disebut unicorn? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Menkominfo Budi Arie Setiadi melihat peran platform digital dalam menekan sebaran konten hoaks? Namun demikian, Menteri Budi Arie mengapresiasi upaya penyelenggara platform digital yang menerapkan kebijakan komunitas untuk menekan sebaran konten hoaks, termasuk yang berkaitan dengan Pemilu 2024.
Hal senada juga dikatakan oleh seorang sumber yang akrab dengan industri digital dan startup Tanah Air. Ia mengatakan persoalan di industri startup tak hanya itu saja, namun terjadi perang gaji dan terlalu banyak merekrut sumber daya manusia.
"Gaji berlebihan yang diberikan startup memicu adanya perang gaji. Sebagai contoh, seseorang yang usianya baru 20 tahunan lebih dengan pengalaman kerja minim dan skill biasa saja, itu bisa digaji Rp 10 juta ke atas. Ketika ia pindah perusahaan, bisa mendapatkan kenaikan gaji 50 persen lebih atau satu kali lipat dari gaji sebelumnya. Sehingga, ketika dirinya berpindah perusahaan lagi, gaji itu akan terus melonjak signifikan," jelas sumber yang enggan disebutkan identitasnya ini.
Ia menceritakan pengalamannya saat bekerja di sebuah e-commerce ternama di mana seseorang engineer yang baru berumur 26 tahun dengan pengalaman kerja minim serta skill biasa saja, sudah mendapatkan upah sebesar Rp 20 jutaan. Bahkan ini terjadi bukan untuk divisi engineer saja, melainkan sudah merambat ke divisi lainnya.
"Pernah gue interview satu orang untuk divisi marketing communication. Dari gaji awal Rp 17 juta, dia minta gaji Rp 35 juta. Padahal dia baru punya pengalaman kerja setahun," ungkapnya.
Meski begitu, ia memahami bahwa perang gaji ini lantaran sumber daya manusia khusus di perekayasa piranti lunak masih sedikit. Sehingga, startup rela mengambil SDM dengan harga mahal demi peningkatan perusahaan.
"Selama masih ada pendanaan gak mikir itu. Yang penting growth. Barulah dikondisi seperti gue pikir mereka akan mulai merasionalkan seluruhnya, terutama perusahaan teknologi yang sudah mapan," kata dia.
(mdk/faz)