Google, Facebook, dan Apple, kawan yang bisa jadi lawan
Dalam dunia industri teknologi, teman bisa jadi lawan gara-gara strategi bisnis.
Dalam peperangan, musuh dari musuh kita adalah teman. Namun, dalam perang industri teknologi, musuh bisa jadi merupakan sahabat.
Seperti yang dilansir oleh States Man (13/4), hal ini terlihat dari persaingan tiga raksasa industri teknologi dunia: Facebook, Google, dan Apple. Bertiga, mereka membuat sebuah jaring pertemanan dan perselisihan di antara mereka sendiri.
-
Kapan Bill Gates dan Microsoft membantu Apple? Pada tahun 1997, ketika Apple berada di ambang kebangkrutan, Gates dan Microsoft memainkan peran penting dalam menyelamatkan perusahaan tersebut.
-
Mengapa perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Alphabet masuk dalam daftar perusahaan terbesar di dunia? Berikut 10 perusahaan besar di dunia versi Forbes 3. ICBC - market value USD 203.01 miliar 4. Bank konstruksi China - market value USD 172.99 miliar 7. Alfabet - market value USD 1,340.53 miliar 9. Microsoft - market value USD 2,309.84 miliar 10. Apple - market value USD 2,746.21 miliar
-
Kenapa Google dan Facebook mengalami kerugian besar jika internet mati? Dalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Bagaimana Apple merespon ketertinggalan di bidang AI? Berbagai perusahaan teknologi, terutama yang berkutat di industri ponsel, telah menyoroti sekaligus mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI) ke dalam berbagai perangkat mereka. Apple pun telah menyusul langkah adopsi teknologi AI tersebut, seperti dengan mengakuisisi lebih dari 30 perusahaan rintisan AI sejak 2023.
-
Apa yang ingin dicapai Mark Zuckerberg dengan Llama 3 dan Meta AI? “Dengan model baru ini, kami percaya bahwa saat ini Meta AI adalah asisten AI paling pintar yang bisa anda gunakan secara bebas,” ucap Zuckerbeg dalam unggahan di akun Instagramnya.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
Facebook misalnya, baru-baru ini, mereka meluncurkan Facebook Home, sebuah launcher Android untuk menjaring pengguna di platform smartphone tersebut. Padahal, Android yang juga milik Google ini juga punya musuh besar Facebook dalam hal jejaring sosial: Google+.
Dalam hal launcher ini, memang keduanya diprediksi bakal meningkatkan penggunaan layanan keduanya. Jadi, bisa dibilang ini adalah simbiosis mutualisme antara Facebook Home dan Android.
Meski begitu, Facebook Home yang juga mendatangkan pemasukan iklan bagi Facebook nyatanya merupakan ancaman tersendiri bagi Google. Hal ini karena pemasukan iklan dari Android akan berkurang seiring masuknya Facebook Home ini.
Di lain pihak, Google sangat dekat dengan Apple, yang selalu dimanjakan dengan berbagai layanan smartphone mereka seperti Google Maps, Gmail, dan sebagainya. Karena hal ini, maka Apple pun berencana akan mengintegrasikan Google ke dalam iPad dan iPhone dalam waktu dekat.
Padahal, sekali lagi, Apple selama ini merupakan sahabat dekat Facebook. Setiap kali Facebook meluncurkan aplikasi baru, iOS adalah platform pertama yang menjadi penikmatnya.
Namun, dengan masuknya Facebook Home ke Android ketimbang iOS, maka dipastikan kedekatan Facebook dan Apple pun akan semakin merenggang. Hal ini ditambah pula dengan pernyataan CEO Facebook, Mark Zuckerberg, yang mengatakan bahwa Android lebih bagus ketimbang iOS dalam hal keterbukaannya.
Sehingga, ketiga mata rantai pertemanan dan permusuhan inilah yang akan menjadi bumbu utama di antara hubungan ketiganya. Jika sekarang jadi teman, maka dalam beberapa saat ke depan bisa saja jadi lawan. Tergantung bagaimana caranya agar masing-masing mendapatkan keuntungan.
(mdk/nvl)