Google kembangkan kecerdasan buatan bisa prediksi kematian
Google kembangkan kecerdasan buatan bisa prediksi kematian. Tak bisa dimungkiri, kecerdasan buatan akan terus berkembang dalam penggunaannya. Terkesan mengerikan bila ada teknologi yang dibuat oleh manusia itu dapat memprediksi kematian. Namun, hal itu ternyata bukan isapan jempol.
Tak bisa dimungkiri, kecerdasan buatan akan terus berkembang dalam penggunaannya. Terkesan mengerikan bila ada teknologi yang dibuat oleh manusia itu dapat memprediksi kematian. Namun, hal itu ternyata bukan isapan jempol. Kecerdasan buatan yang bisa memprediksikan kematian, tengah dikembangkan oleh Google.
Berdasarkan laporan dari TheNextWeb dan Mobihealthnews, Jumat (2/3), kecerdasan buatan yang sedang dikembang Google itu bernama DeepMind. DeepMind ini sederhananya dapat membantu perawat atau petugas medis untuk mengetahui kondisi pasien.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa itu Pencarian Aman di Google? Pencarian aman atau SafeSearch adalah fitur yang disediakan oleh Google untuk membantu mengontrol dan membatasi konten yang muncul dalam hasil pencarian, terutama untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak pantas atau tidak sesuai.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Apa kesepakatan yang Google sepakati dengan pemerintah Kanada? "Setelah diskusi ekstensif, kami senang Pemerintah Kanada telah berkomitmen untuk mengatasi permasalahan inti kami melalui Bill C-18, yang mencakup perlunya jalur yang disederhanakan menuju pengecualian dengan ambang batas komitmen yang jelas," jelas Walker.
-
Apa yang ditemukan dengan bantuan Google Earth? Mayat seorang pria yang menghilang tanpa jejak akhirnya ditemukan secara kebetulan berkat Google Earth.
Cara kerja DeepMind ini adalah dengan mengisi rekam medis dari 700 ribu veteran Amerika Serikat. Kecerdasan buatan akan mempelajari rekam medis tersebut dan sanggup untuk memprediksi kondisi pasien. Tak menutup kemungkinan bila pasien akan meninggal dunia. Data veteran tersebut pun diklaim aman.
“Cara ini lebih dari mengobati masalah pasien. Kolaborasi ini merupakan kesempatan untuk memajukan kualitas perawatan," kata Sekretaris Veteran Affair (VA) David J. Shulkin dalam sebuah pernyataan.
Sebagai langkah awal, DeepMind akan berfokus pada penyakit Acute Kidney Injury (AKI). Selain penyakit tersebut cukup sulit diprediksi, AKI juga dapat menyerang orang dari segala usia. Apabila pengembangan DeepMind ini benar-benar berhasil, bukan tak mungkin dapat mengubah bidang kesehatan secara menyeluruh. Sebab, masalah kesehatan yang diderita pasien dapat diatasi lebih awal.
DeepMind tidak asing dengan kemitraan kesehatan pemerintah; perusahaan intelijen buatan tersebut bermitra dengan Dinas Kesehatan Nasional Inggris pada tahun 2016 untuk menjadi aplikasi pilot project kesehatan Streams and Hark.
Tujuannya untuk membantu dokter lebih cepat menerima informasi tentang pasien gagal ginjal akut mereka, sementara yang terakhir tampaknya membantu mengorganisir informasi kesehatan yang biasanya dikelola dengan catatan tertulis, mesin faks, dan pager.
Baca juga:
Hilangkan tombol 'view', Google persulit pengguna untuk curi gambar
Penjualan Google Pixel terpuruk, sulit saingi iPhone dan Samsung Galaxy
Youtube Go, koneksi bukan penghalang nonton video
Google kini bisa prediksi pesawat delay, bahkan lebih tahu dari maskapai
Google berantas 700.000 aplikasi 'nakal' di Play Store
Google konfirmasi investasinya di Go-Jek
Google kerja sama dengan Tencent, Google bisa masuk China?