Hacker curi kartu kredit, separuh warga Korsel jadi korban
Sekitar 40 persen warga Korea Selatan dilaporkan jadi korban kejahatan siber yang dilakukan hacker.
Akibat ulah kejahatan hacker tidak bertanggung jawab, hampir separuh warga negara Korea Selatan menjadi korbannya. Hal ini terjadi setelah para hacker tersebut menyerang beberapa data kartu kredit di negeri Ginseng tersebut.
Seperti yang dilansir oleh The Hacker News (19/1), baru saja dilaporkan ada tiga perusahaan penerbit kartu kredit di Korea Selatan yang menyatakan kehilangan data pelanggannya. Jika dijumlah, data yang hilang tersebut milik 20 juta pelanggan padahal jumlah penduduk Korea Selatan ada 50 juta.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Apa yang terjadi pada pemimpin oposisi Korea Selatan? Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae-myung menjadi korban penyerangan oleh orang tak dikenal. Dia ditikam di lehernya ketika memberikan keterangan pers dalam kunjungannya di Busan, Korea Selatan, Selasa (2/1/2024).
-
Di mana Korea Utara terletak? Korea Utara merupakan negara yang terletak di Asia Timur. Ibu kotanya bernama Pyongyang dan berseberangan dengan Korea Selatan.
-
Apa alasan aktris Korea Selatan punya nama barat? Beberapa aktris Korea punya nama barat karena berbagai alasan. Ada yang pernah tinggal di negara barat, ada juga yang mengadopsi nama asing untuk mempermudah jalan go-international.
-
Apa yang ditawarkan BRI ke PMI di Korea Selatan lewat E9pay? Kerjasama yang telah dimulai sejak tahun 2017 ini ke depan akan semakin diperluas, dimana Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Korea Selatan akan mendapatkan akses yang lebih lengkap atas seluruh layanan keuangan yang ditawarkan oleh BRI melalui jaringan E9pay.
Data yang hilang tersebut di antaranya berisi nomor rekening bank, nama lengkap, nomor jaminan sosial, nomor telepon, nomor dan masa berlaku kartu kredit. Ini merupakan data penting yang jika disalahgunakan akan merugikan sang pemilik identitas.
Pihak berwajib Korsel sendiri menyatakan telah berhasil menangkap pelaku pencurian identitas tersebut yang kemudian diketahui menjual hasil kejahatannya pada sebuah perusahaan. Manajer perusahaan yang membeli data itu kemudian juga ditangkap.
Akibat hal ini, tiga produsen kartu kredit yang jadi sasaran serangan mengaku bertanggung jawab. Mereka berjanji mengembalikan dana nasabah yang kemungkinan hilang akibat serangan tersebut.
"Penyedia kartu kredit akan mengganti semua kerugian finansial yang disebabkan karena insiden terbaru ini," kata regulator.
Sebelumnya, Korea juga pernah diguncang kejahatan yang sama ketika pegawai Citibank Korea membobol data nasabahnya. Akibat hal itu, 34 ribu nasabah dinyatakan merugi.
(mdk/nvl)