Hindari ledakan, baterai ponsel dan laptop akan diperiksa di bandara
Baterai yang rusak bisa berpotensi memicu ledakan besar di lambung pesawat.
Anda mungkin pernah mendengar bahwa pernah ada kejadian baterai ponsel meledak di pesawat. Namun pihak berwenang tetap memperbolehkan laptop dan smartphone anda tetap dibawa ketika terbang.
Dilansir dari Cnet (9/2), Federasi Administrasi Penerbangan Amerika Serikat mengingatkan maskapai pesawat untuk memperketat kebijakan pembawaan baterai. Beberapa waktu yang lalu, federasi ini mengeluarkan kebijakan waspada terkait bahayanya baterai lithium yang disimpan di bagasi. Hal ini bahkan bisa berpotensi memicu ledakan besar di lambung pesawat.
-
Apa yang bisa dibedakan dengan alat baru ini? Ilmuwan menyebutkan usaha yang dilakukannya ini mempunyai akurasi 99 persen. Delapan negara itu yakni; Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Prancis, Tiongkok, India, Pakistan, dan Korea Utara.
-
Dimana saja gadget digunakan dalam kehidupan sehari-hari? Penggunaan gadget sudah begitu melekat dengan kehidupan masyarakat hari-hari ini. Hampir semua aktivitas yang dilakukan pun kini terpusat dengan alat elektronik tersebut. Mulai dari bekerja, bersekolah, berkomunikasi, berbelanja, dan sebagainya.
-
Kenapa penggunaan gadget pada anak berbahaya? Anak yang mengalami kecanduan gadget tentu akan mengalami perubahan secara fisik dan emosional. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak ke depannya.
-
Kenapa anak yang sering dibiarkan sendirian cenderung kecanduan gadget? Hal ini mungkin terdengar sederhana bagi sebagian orang. Akan tetapi penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak yang sering kali dibiarkan sendirian lebih cenderung akan kecanduan gadget.
-
Dimana Kampung Lali Gadget berlokasi? Inisiatif Pemuda Achmad Irfandi, pemuda asal Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, resah terhadap anak-anak yang kecanduan gadget.
-
Bagaimana kecanduan gadget dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak? Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar tanpa interaksi verbal dapat menghambat perkembangan keterampilan bahasa dan kemampuan berkomunikasi anak.
Baterai lithium-ion memang punya potensi meledak jika diisi daya terlalu lama atau terkena paparan panas yang tinggi. Tercatat berbagai kasus ledakan baterai telah terjadi, dan korban jiwa juga telah berjatuhan.
Meski demikian, belum pernah ada ledakan baterai di pesawat karena tindakan preventif yang telah dilakukan maskapai. Boeing bahkan pernah menyimpan pesawat 787 Dreamliner keluaran mereka, karena terbukti mampu membuat baterai yang disimpan di bagasi overheat.
Umat manusia pun hidup dengan resiko berbahaya ini bertahun-tahun, dengan tetap menggunakan smartphone dan laptop dalam kehidupan sehari-hari. Banyak yang sudah menyadari bahayanya overcharge dan overheat pada baterai, namun sayangnya lebih banyak yang belum sadar.
Namun isu keamanan yang dikeluarkan Federasi Administrasi Penerbangan ini tak akan bisa mempengaruhi kebijakan maskapai dalam menentukan barang yang dibawa penumpang. Akhirnya federasi tersebut tetap menyarankan untuk penumpang membawa baterai yang tidak melebihi 160 watt hours. Jika melebihi, baterai akan tetap disita. Di beberapa bandara yang sudah maju, baterai cadangan bahkan sudah langsung tidak diperbolehkan di pengecekan bagasi.
Baca juga:
Simpan ular piton di tas pinggang, WN Arab ditangkap petugas bandara
Jangan lagi anggap Soekarno-Hatta di Jakarta
Lima investor minat tender kereta nirmasinis bandara Soekarno-Hatta
Ringankan beban pekerja, pengelola bandara RI bisa tiru Malaysia
Investor asal Jepang minat bangun bandara di NTB
Dahsyatnya salju tebal lumpuhkan Bandara Internasional Jeju