Homoseksual ditentukan sejak dalam kandungan?
Peneliti menemukan bahwa kecenderungan homoseksual disebabkan oleh epi-mark ketika janin dalam kandungan.
Selama ini perdebatan panas masih berlangsung terkait dengan penyebab homoseksualitas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tak ada yang namanya gen homoseksual. Orientasi seksual tak berhubungan dengan gen, melainkan epigenetika.
Epigenetika adalah proses ketika pembentukan DNA dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, yaitu lingkungan. Dalam kasus homoseksual sendiri, lingkungannya adalah rahim wanita, seperti dilansir oleh iO9 (12/12).
-
Apa yang dimaksud dengan LGBTQ? LGBTQ adalah singkatan dari Lesbian Gay Biseksual Transgender Queer. Ini merupakan sebuah kelompok atau komunitas yang mengarah pada jenis identitas seksual selain heteroseksual.
-
Kenapa penting untuk memahami LGBTQ? Penting bagi masyarakat untuk mnegedukasi diri sendiri terkait isu LGBTQ yang ada di masyarakat. . Dengan pemahaman ini, diharapkan setiap masyarakat bisa bijak dalam bersikap terhadap kelompok LGBTQ.
-
Bagaimana istilah LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman? LGBTQ digunakan untuk mengakui dan menghormati keragaman identitas gender dan orientasi seksual, serta untuk memperjuangkan hak-hak, penerimaan, dan kesetaraan bagi individu-individu dalam kelompok ini.
-
Apa itu gender dysphoria? Gender dysphoria mengacu pada perasaan tertekan dan ketidaknyamanan yang dialami seseorang ketika jenis kelamin yang ditetapkan tidak sesuai dengan identitas gender yang mereka miliki.
-
Kenapa gender dysphoria muncul? Timbulnya disforia gender sering terjadi pada masa kanak-kanak. Meskipun mekanisme pastinya tidak jelas, kita tahu bahwa anak-anak sudah diberi jenis kelamin sejak lahir. Jenis kelamin yang diberikan sejak lahir seharusnya menjadi penentu bagaimana mereka dibesarkan dan bagaimana orang lain berinteraksi dengan mereka. Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin mulai merasakan ketidakcocokan antara identitas gender dengan jenis kelamin yang diberikan kepada mereka. Dalam beberapa kasus, ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan perasaan gender dysphoria.
-
Siapa yang bisa mengalami gender dysphoria? Orang yang mengalami gender dysphoria mungkin adalah heteroseksual, gay, lesbian, atau biseksual. Orang yang merasakan gender dysphoria mungkin juga tidak sesuai gender atau transgender. Namun, penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang transgender mengalami disforia gender.
William Rice, profesor dari University of California, dan Urban Friberg dari Uppsala University di Swedia percaya bahwa homoseksualitas berkaitan dengan epi-mark. Epi-mark adalah bagian yang mengontrol pembentukan gen selama proses pembuahan dan pembelahan sel, serta ketika bayi lahir.
Epi-mark sendiri, tak seperti pengontrol gen lainnya, diturunkan dari ayah ke anak perempuan serta dari ibu pada anak laki-lakinya. Kebanyakan epi-mark tidak diturunkan dan terhapus begitu saja dan bersifat temporer.
Jika gen adalah buku instruksi yang memberikan aturan bagaimana gen dibentuk, maka epi-mark adalah pekerja yang mengawasi bagaimana instruksi tersebut dilakukan. Epi-mark menentukan kapan, di mana, dan berapa banyak gen yang dibuat.
Rice dan Friberg kemudian menciptakan model biologis dan matematis serta menerapkan teori evolusi untuk mengetahui pengaruh epi-mark terhadap embrio.
Dalam penelitian ini mereka berhasil melacak perubahan struktur kromatin yang mempengaruhi tingkat transkripsi gen, termasuk metilasi nukleosom reposisi, dan DNA. Namun tidak termasuk perubahan urutan pada DNA.
Model yang mereka temukan bisa memprediksi munculnya kecenderungan homoseksual pada satu generasi. Hal ini terjadi ketika kanalisasi epi-mark terbawa hingga lintas generasi dengan probabilitas lebih dari nol.
Epi-mark biasanya melindungi janin dari hormon yang berbeda dengan jenis kelamin mereka. Beberapa epi-mark mempengaruhi alat kelamin dan orientasi seksual. Setelah itu, epi-mark akan hilang.
Meski begitu, Rice dan Friberg menemukan bahwa epi-mark mampu menempel pada satu orientasi seksual dan terbawa pada generasi selanjutnya. Epi-mark ini membawa kecenderungan orientasi seksual tertentu pada janin tersebut. Jika hal ini terjadi pada janin dengan jenis kelamin berbeda, maka homoseksual bisa muncul.
(mdk/kun)