Ilmuwan Jepang Coba 'Bangkitkan' Mammoth Dari Kepunahan, Hampir Berhasil
Ilmuwan Jepang Coba 'Bangkitkan' Mammoth Dari Kepunahan, Hampir Berhasil
Mammoth adalah binatang yang telah punah sekitar 4.000 tahun yang lalu. Namun berkat para ilmuwan, kita mungkin akan segera melihat kembali binatang berbulu ini.
Berdasarkan laporan Nikkei yang memuat penelitian ilmuwan Jepang, mereka berhasil melakukan percobaan di mana sel inti Mammoth yang ditransplantasikan ke tikus berhasil menunjukkan aktivitas biologis.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Hal ini dilakukan dengan cara mengekstraksi sumsum tulang dan jaringan otot dari seekor Mammoth bernama Yuka yang telah dibekukan di permafrost Siberia selama 28.000 tahun.
Dibandingkan dengan saudara dekat Mammoth yakni gajah, DNA milik Yuka memang benar berbeda dan memiliki protein khusus yang hanya dimiliki Mammoth. Sehingga, penelitian ini valid.
Tim ilmuwan menyuntikkan inti sel dari jaringan otot ke dalam sel telur tikus, lalu mengamati pembentukan struktur yang muncul tepat sebelum pembelahan sel dimulai. Para peneliti juga menemukan kemungkinan tanda perbaikan pada DNA Mammoth yang mungkin telah rusak sebelumnya.
Sang peneliti yang bernama Kei Miyamotor, menyebut bahwa hal ini adalah langkah penting menuju bangkitnya Mammoth kembali dari kematian.
"Kami ingin memajukan studi kami ke tahap pembelahan sel," ungkap Miyamoto yang menyebut bahwa jalannya masih panjang.
Rencananya, tim dari Universitas Kindai di Osaka akan bekerja sama dengan lembaga Rusia untuk menggunakan teknologi kloning yang bernama "Somatic Cell Nuclear Transfer", dan diharapkan Mammoth bisa lahir dengan metode tersebut.
Baca juga:
NASA Sebut Ada Meteor Meledak di Atas Bumi, Namun Tak Ada yang Sadar
Jangan Buang Baterai Sembarangan, Ini Bahayanya!
Diprediksi Akan Ada Badai Matahari, Ini Penjelasan dan Bahayanya!
Melihat Alat Laboratorium Uji Balai Riset Budidaya Ikan Hias di Depok
Kecanggihan Printer 3D Medis Ini Bisa Tambal Luka
Masyarakat Masih Kurang Paham Bahaya Sampah Elektronik
Malam Ini Ada Fenomena Super Snow Moon, Ini Penjelasannya!