Ilmuwan Kembangkan Tiruan Hormon Cinta, Apakah Efektif?
Ilmuwan kembangkan tiruan 'hormon cinta', apakah efektif? Mungkin hormon yang paling dikenal luas oleh masyarakat adalah hormon oksitosin, atau lebih dikenal sebagai "hormon cinta." Oksitosin muncul ketika menyusul dan orgasme. Hormon ini juga dianggap dapat meredakan kecemasan sosial bahkan autisme.
Mungkin hormon yang paling dikenal luas oleh masyarakat adalah hormon oksitosin, atau lebih dikenal sebagai "hormon cinta." Oksitosin muncul ketika menyusul dan orgasme. Hormon ini juga dianggap dapat meredakan kecemasan sosial bahkan autisme.
Nah, para ilmuwan mencona membuat versi tiruan atau versi artifisial untuk hormon ini, yang diharapkan lebih tahan lama dan tidak memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Namun apakah berhasil?
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
Melansir The Verge, oksitosin sendiri memiliki efek kardiovaskular yang negatif. Mulai dari peningkata denyut jantung hingga tekanan darah. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Signaling, para ilmuwan menciptakan hormon sintetis yang bisa punya efek seperti oksitosin dan tak mempengaruhi jantung, karena bersifat lebih stabil.
Hormon tiruan ini sudah dicoba kepada tikus, dan hasilnya cukup memuaskan. Ketika sel uterus manusia diuji dengan hormon tiruan ini, sel tersebut berkontraksi layaknya terpapar oksitosin asli. Terlebih lagi oksitosin sintetis ini tak berpengaruh ke jantung manusia, sementara yang asli justru berpengaruh signifikan.
Efek Samping Misterius
Namun misteri masih merundung penemuan ini. Ilmuwan belum benar-benar mengerti apa yang akan jadi efek samping penggunaan hormon sintetis ke kesehatan manusia.
Terlebih lagi, penelitian ini pun tak membeberkan solusinya dan tak punya niatan lebih untuk mengaplikasikannya secara luas dan kontinyu ke kesehatan manusia.
Meski demikian, ada sedikit harapan bagi umat manusia untuk mengobati kecemasan berlebih atau autisme dengan cara yang mudah.
Baca juga:
NASA Temukan Planet Dengan Tiga Bintang, Orbitnya Bingungkan Astronom
Teknologi Baru Ini Mampu Tingkatkan Kapasitas Hard Disk Hingga 5x Lipat
Ilmuwan Kembangkan Baterai Masa Depan, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
Ilmuwan Ini Sebut Sampah Peradaban Alien Pernah Lintasi Bumi
Tiongkok Dilaporkan Buka Akses Teleskop Pemburu Alien ke Dunia
Microsoft Berencana Kembangkan Chatbot Dengan Kemampuan Bicara Seperti Manusia
3 Fenomena Aneh di Jagat Sains yang Jadi Temuan Revolusioner