Ilmuwan Prediksikan Lapisan Ozon Pulih 2026, Ini Tanda-tandanya
Pemulihan penuh lapisan ozon diperkirakan selesai pada 2066, dengan pengurangan signifikan dalam kerusakan akibat CFC dan dukungan dari Protokol Montreal.
Para ilmuwan mengungkapkan bahwa lapisan ozon akan sepenuhnya normal pada 2066. Lubang ozon di atas Antartika yang semakin kecil memberikan tanda positif, meskipun pemanasan stratosfer tetap menjadi perhatian, terutama di sekitar Kutub Selatan.
Mengutip Indy100, Jumat (20/9), lapisan ozon, yang berada sekitar 15 hingga 30 kilometer di atas permukaan Bumi, melindungi planet ini dengan menyerap sebagian sinar UV berbahaya dari matahari. Pada 1980-an, ilmuwan menemukan lubang di lapisan ini yang disebabkan oleh senyawa kimia buatan manusia, seperti klorofluorokarbon (CFC).
-
Bagaimana lapisan ozon memengaruhi suhu permukaan bumi? Peneliti menemukan bahwa keberadaan ozon memiliki efek pemanasan pada suhu permukaan bumi.
-
Mengapa lapisan ozon di stratosfer penting bagi kehidupan di bumi? Ozon melindungi kita dengan menyerap sinar UV berbahaya dari matahari.
-
Apa dampak utama dari hilangnya lapisan ozon pada iklim bumi? Jika lapisan ozon menghilang, baik karena ulah manusia ataupun hal lain, dampaknya akan sangat buruk bagi iklim di bumi.
-
Di mana lapisan ozon berada di atmosfer? Dikutip dari laman National Geographic, lapisan ozon merupakan salah satu lapisan dari stratosfer, yakni lapisan kedua atmosfer bumi.
-
Mengapa lapisan ozon penting bagi kehidupan di Bumi? Lapisan ozon bertindak sebagai perisai bagi kehidupan di bumi.
-
Mengapa lapisan ozon penting bagi kehidupan di bumi? Lapisan ozon di atmosfer berfungsi melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap sebagian besar radiasi ultraviolet berbahaya dari matahari.
Menurut prediksi terbaru, lapisan ozon di Antartika dapat kembali seperti kondisi tahun 1980 pada 2066, sedangkan pemulihan di wilayah lain di dunia diperkirakan terjadi pada 2040.
“Ketika negara-negara menunjukkan tekad politik untuk kebaikan bersama, perubahan mungkin terjadi. Lapisan ozon, yang dulunya dalam kondisi kritis, kini berada di jalur pemulihan,” ungkap Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres.
Sementara Laurence Rouil dari European Centre for Medium-Range Weather Forecasts menambahkan, meskipun banyak faktor, seperti letusan gunung berapi dan perubahan iklim, turut memengaruhi pembentukan lubang ozon, penyebab utama adalah zat perusak ozon buatan manusia.
Berkat Protokol Montreal dan amandemennya, lapisan ozon mulai pulih. Rouil juga menekankan bahwa kerja sama internasional dan pengambilan keputusan berbasis ilmu pengetahuan menunjukkan kemampuan umat manusia untuk mengatasi dampak negatif terhadap atmosfer planet ini.