Ini cara Google berantas kebohongan dan 'hoax' di internet
Pencarian 'terpopuler' di Google bakal digantikan oleh pencarian 'terjujur'
Internet sejak lama sudah dianggap sebagai ladang kebohongan oleh banyak orang, bahkan ada pepatah yang mengatakan 'tidak ada ruang untuk kebenaran di internet. Akan tetapi, anggapan itu sepertinya bakal segera hilang.
Menurut laporan New Scientist, Google kini sedang tertarik mengembangkan ide baru untuk membersihkan internet dari kebohongan bersenjatakan metode 'ranking' baru, Business Insider (03/03).
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Siapa yang menguasai internet di Indonesia? “Ada peningkatan sebesar 1,31 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Muhammad Arif, Ketua Umum APJII. Menariknya, dari jumlah tersebut, pengguna internet didominasi oleh satu kelompok saja. Maksud dari kelompok ini adalah orang-orang dengan rentang usia tertentu yang “menguasai” jagad internet Tanah Air. Siapa mereka? Menurut survey itu, terdapat enam kelompok dengan rentang usia bermacam-macam. Dari kelompok generasi itu, Gen Z adalah orang-orang yang menguasai jagad internet di Indonesia.
-
Kenapa Google disebut akan berhenti beroperasi di Indonesia? Di media sosial pun beredar narasi yang mengeklaim pendiri Google akan menghentikan operasionalnya di Indonesia imbas dari gerakan boikot.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa itu akun Google? Akun Google adalah sebuah login utama Google yang terdiri atas satu alamat email dan sandi. Dengan akun Google, Anda dapat mengakses berbagai layanan Google dengan mudah, seperti Gmail, YouTube, Google Drive, Google Maps, Google Play Store, Google Ads, Google Analytics, dan banyak lagi.
Google kabarnya bakal mengubah algoritma situs mereka demi mendukung langkah penghapusan 'hoax' dari jagat maya ini. Jumlah kunjungan atau 'klik' link atau tautan di website bukan lagi menjadi acuan utama. Sistem baru Google akan menghitung fakta yang ada di sebuah laman web.
Jika sebelumnya Google mengatur peringkat website berdasarkan popularitas, ke depan rencananya mereka mengandalkan jumlah fakta yang ada. Jadi, website-website yang doyan mengumbar kebohongan tidak akan mudah terlihat oleh netizen.
Nantinya, jumlah kebohongan itu akan dikumpulkan di database tersendiri dan menjadi pedoman 'nilai' akhir dari website itu.
Oleh sebab itu, website yang sangat populer belum tentu menjadi yang paling jujur, dan akhirnya akan terlihat ada di urutan paling buncit di laman pencarian. Google memang berupaya merubah pencarian 'terpopuler' menjadi pencarian 'paling berkualitas'.
Sayangnya, penerapan 'detektor' kebohongan Google belum akan diterapkan dalam waktu dekat. Apakah Anda setuju dengan langkah yang akan diambil Google ini?
Baca juga:
Harga iPhone terlalu mahal, Apple disindir Google
Siap-siap! Google segera sikat habis pornografi di Blogger
Mesin pencari Memex, belum tentu kalahkan Google
Jago bobol Google, Yahoo, ini lima peretas paling berbahaya sejagat
Simpan kejutan dan keindahan, 10 negara ini paling dicari di Google