Ini Tahapan Reaksi Tubuh Manusia Jika Memakan Jamur Beracun Sebelum Akhirnya Tewas
Berikut adalah jamur-jamur yang tak berbahaya dan bisa menewaskan jika dimakan!
Sebanyak sekitar 10.000 spesies jamur yang setidaknya terekam oleh ilmuwan. Dari 10.000 itu, hanya sebagian kecil beracun. Sebagian kecil ini justru yang terkadang tidak disadari oleh orang-orang. Memetik, memasaknya, lalu meregang nyawa.
Proses untuk mencapai nyawa menghilang pun tubuh akan bereaksi macam-macam. Berikut adalah jamur-jamur yang tak boleh dimakan dan berbahaya, menurut ahli seperti yang dilansir dari Fieldandstream, Kamis (16/2):
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan? Ilmuwan menemukan dua spesies dinosaurus baru, yang hidup 66 juta tahun lalu.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang fungsi sidik jari dan sentuhan? Penelitian ini dilakukan oleh George Debrégeas, fisikawan yang menjadi ahli biologi di Universitas Sorbonne, Paris, beberapa tahun yang lalu.
-
Apa spesies baru yang ditemukan para ilmuwan? Ular ini merupakan spesies baru anaconda hijau yang ditemukan para ilmuwan.
Amanita Phalloides
YouTube Ashley Mills ©2023
Si Topi Kematian kerap disebut sebagai nama jamur ini. Jamur ini termasuk dalam jamur "paling berbahaya". Jamur kecilnya saja, bisa membunuh pria dewasa. Genus jamur ini berasal dari Eropa tetapi semakin banyak muncul di Amerika Utara.
Bagaimana reaksi tubuh jika memakan jamur ini?
Gejala akan muncul sekitar 6 sampai 24 jam setelah makan. Tubuh akan merasa mual, muntah, diare, dan sakit perut. Biasanya nampak tak mengalami masalah, tetapi setelah beberapa saat akan terlihat hasil yang fatal.
Rasa sakit akan muncul kemudian bersama dengan penyakit kuning, kejang, koma, dan berujung kematian. Hati dan ginjal sebagai organ yang diperlukan untuk kelangsungan hidup akan gagal.
Amanita Muscaria
©2023 Merdeka.com
Terlihat menarik untuk dilihat. Sehingga tak sadar jika Amanita Muscaria ini merupakan jamur beracun tingkat dua. Jika memakannya, reaksi tubuh akan mengalami kejang. Delusional secara tiba-tiba. Melihat sebuah benda kecil sebagai benda yang begitu besar.
Gejala muncul hanya dalam 30 menit dan bertahan hingga empat jam. Kandungan asam ibotenat inilah yang membuat jamur Amanita muscaria efektif sebagai insektisida.
Satu-satunya pengobatan adalah dukungan moral, karena hal lain dapat memperburuk reaksi jika menyepelekan hal ini. Yakinkan korban bahwa keracunan hanya bersifat sementara. Tapi jika memburuk, nyawa taruhannya.
Gyromitra Esculenta
©2023 Merdeka.com
Jamur ini terlihat seperti otak manusia. Ini bisa berakibat fatal jika dimakan mentah tetapi merupakan kelezatan khusus di beberapa bagian Skandinavia dan Eropa Timur jika dimasak dengan benar. Zat yang berbahaya adalah gyromitrin dan MMH, yang dihasilkan saat jamur dipanaskan sebagian. MMH juga digunakan sebagai propelan roket yang tentu bukan hal yang baik untuk dicerna.
Jika memakannya, gejala mungkin akan muncul tujuh hingga 10 jam setelah makan. Rasa mual dan muntah sebagai tanda bahwa tubuh tidak baik-baik saja. Setelah itu muncul sakit perut dan diare. Dalam kasus yang parah, bisa meninggal karena kerusakan hati.
Galerina Marginata
©2023 Merdeka.com
Jamur ini tumbuh di seluruh dunia, dari Kutub Utara hingga Australia, terutama di atas kayu mati. Tapi ini benar-benar beracun. Yang akan diserang oleh racunnya adalah liver Anda.
Cortinarius Rubellus
©2023 Merdeka.com
Jika ingin mencoba bagaimana sakitnya gagal ginjal atau hati, inilah caranya. Jamur ini di awal tidak diketahui berbahaya. Sampai tahun 1972, ketika empat orang di Finlandia memakannya, dua di antaranya mengalami gagal ginjal permanen. Tujuh tahun kemudian, tiga orang di Skotlandia mengira itu sebagai chanterelle. Dua di antaranya membutuhkan transplantasi hati setelah memakannya.