Inilah 5 Alasan kuat mengapa Alien belum juga ditemukan
Mungkinkah suatu saat nanti Alien bakal benar-benar ditemukan? Temukan di sini jawabannya!
Banyak orang percaya pada kehidupan di luar bumi. Mereka menyebutnya sebagai Alien. Memang, banyak hal yang menguatkan bahwa Alien itu benar-benar ada. Namun tak sedikit pula yang menentangnya. Jika pun ada, fenomena alam bisa menjelaskan semua.
Bagi mereka yang percaya dan sangat fanatik pada keberadaan Alien di planet selain bumi, akan berusaha menampilkan bukti-bukti berupa foto, video piring terbang di langit bebas, dan lain sebagai. Namun ironis, hingga kini bentuk dan wujud Alien tidak atau belum pernah ditemukan.
Sedangkan menurut Sains, ada banyak alasan mengapa hingga kini Alien belum pernah ditemukan. Nah, berikut ini adalah sederet alasan mengapa manusia hingga kini belum kesampaian menemukan Alien. Penasaran? Simak ulasan di bawah ini.
-
Bagaimana Pentagon meneliti UFO? Milley mengakui sejumlah laporan yang berkaitan dengan fenomena UAP kurang memiliki penjelasan dan saat ini Pentagon pun tengah mengadakan penelitian terkait itu di tengah meningkatnya kepercayaan publik bahwa pesawat UFO itu menjadi ancaman keamanan nasional.
-
Apa itu UFO? Istilah tersebut merujuk pada segala sesuatu yang terlihat di langit, namun tidak dapat dijelaskan oleh fenomena alam atau teknologi yang sudah kita ketahui.
-
Apa yang NASA cari dalam penelitian UFO? Misi NASA adalah untuk menemukan yang tidak diketahui, " kata Nelson, seperti dilansir laman Science Alert, Jumat (15/9). "Saya telah mengatakan beberapa kali dalam komentar saya di sini hari ini bahwa kami di NASA menangani ini secara terbuka dan kami akan transparan dalam hal ini."
-
Siapa yang memimpin penelitian UFO NASA? NASA menunjuk Mark McInerney sebagai direktur penelitian UAP. Sebelumnya, McInerney telah bekerja sebagai perwakilan NASA untuk Departemen Pertahanan dalam masalah UAP.
-
Kapan Kampung UFO diresmikan? Satu hal yang unik dalam penyelenggaraan Indonesia UFO Festival 2024 kali ini adalah peresmian Kampung UFO pada 21 Juli 2024 nanti, tepatnya pada peringatan Hari UFO Nasional.
-
Bagaimana NASA akan mengumpulkan data UFO? Panel tersebut memvisualisasikan sebuah kerangka kerja yang memanfaatkan kontribusi banyak orang, mungkin melalui aplikasi ponsel pintar, untuk mengumpulkan spektrum data yang lebih luas, memastikan lebih banyak mata dan telinga di lapangan," kata ketua panel, David Spergel, seorang fisikawan yang juga merupakan presiden Simons Foundation.
Bumi itu spesial
Menurut The Rare Earth Hypothesis, bumi adalah sebuah planet dengan rantai peristiwa yang tercipta dengan begitu rumit. Meskipun banyak planet yang mirip dengan bumi, tak satu pun planet tersebut punya struktur sama persis dengan bumi.
Faktor utamanya adalah bumi sangat ramah bagi kehidupan dengan periode yang sangat panjang, kondisi iklim di bumi juga relatif stabil, karena memiliki orbit dan posisi yang konstan. Tanpa jarak yang tepat dari matahari dan bulan, planet ini mungkin akan menjadi terlalu panas atau terlalu dingin, mungkin juga terbatas oksigen.
Peralatan tidak memadai
Selain itu, para ilmuwan seperti Frank Drake dan mendiang Carl Sagan telah memberikan dalil bahwa tidak akan ada bukti bahwa Alien itu ada. Berburu Alien bukan hal yang masuk akal karena dana yang turun dari pemerintah tidaklah sebanding untuk anggaran yang dibutuhkan.
Diperlukan peralatan khusus dengan kecanggihan luar biasa untuk menangkap frekuensi tertentu mengenai keberadaan Alien. Hampir mustahil untuk merealisasikan hal itu.
Manusia belum bisa mengenali sinyal Alien
Manusia tidak dapat mengenali sinyal Alien. Jangankan Alien, bahkan sesuatu yang hanya batuan dan bayangan saja terkadang sudah dianggap sebagai perwujudan dari makhluk luar angkasa. Jika memang itu benar Alien, seharusnya sinyal kehidupan sudah terdeteksi, bukan? Namun yang ada hanya harapan palsu yang ternyata setelah diselidiki hanya berupa batuan atau bayangan belaka.
Teori ilmuwan tentang kiamat dan Alien
Ahli paleontologi - Peter Ward menciptakan The Medea Hypothesis, yang mana manusia dan super organisme lain memiliki benih-benih penghancuran diri. Dengan cara ini akan berhubungan dengan teori Great Filter. Teori tersebut menunjukkan bahwa manusia akan mati dan hancur sebelum mampu berkembang dengan cukup baik dan melakukan kontak dengan makhluk asing (luar angkasa).
Hipotesis ini disebut Medea dari mitologi Yunani yang membunuh anak-anaknya sendiri. dalam hal ini planet bumi adalah Medea, sedangkan manusia di bumi adalah keturunannya. Manusia tidak ingin mati, namun bumi menginginkan semua berakhir (kiamat) dan kepunahan benar-benar akan terjadi sebelum makhluk hidup di dalamnya menemukan seluruh kebahagiaan dunia.
Peter Ward percaya bahwa hampir kepunahan massal sebelumnya dibawa oleh organisme hidup. Singkatnya, waktu kehidupan manusia tidak akan cukup untuk menemukan cara agar dapat berhubungan dengan Alien.
Faktor agama
Dikutip dari Daily Mail (7/5), seorang profesor dari University of Cadiz, Spanyol bernama Gabriel De la Torre mengungkapkan beberapa faktor mengapa manusia tidak dapat menemukan Alien, salah satunya adalah agama.
Sebelum menelurkan pernyataan ini, De la Torre mengambil data survei dari 116 pelajar dari Amerika Serikat, Italia dan Spanyol. Beragam jawaban yang diperoleh dari survei yang dilakukan. Namun, 2 hal terbesar yang akhirnya dijadikan kesimpulan oleh De la Torre adalah unsur ketidaktahuan manusia itu sendiri dan agama.
"Kita (manusia) belum siap untuk bertemu dan berkomunikasi dengan makhluk asing karena kesadaran secara global masih belum terbentuk. Orang-orang di bumi ini terlalu sibuk dengan urusan sehari-harinya dan pemerintah juga tidak menaruh perhatian khusus terhadap masalah ini. Kita tidak peka terhadap sekeliling (planet lain dan antariksa termasuk kemungkinan keberadaan alien). Pengaruh dari kepercayaan dan agama juga menjadi salah satu faktor kenapa saya katakan bahwa manusia belum siap apabila harus bertemu dengan alien atau juga menemukannya," jelas De la Torre.
Dia juga menjelaskan bahwa ada kemungkinan makhluk asing itu ada di luar sana dan berbeda dari sisi fisik, mental, sosial bahkan moralnya dari manusia.
"Mereka mungkin saja tidak seperti manusia yang memiliki tubuh dengan unsur biologi, tidak menutup kemungkinan mereka adalah robot," lanjutnya.
De la Torre yang selama ini bekerja untuk proyek Mars 500 ini juga menjelaskan tentang Active SeTI (Search for Extraterrestrial Intelligence) atau proyek pencarian makhluk luar angkasa.
"Apa yang akan terjadi apabila proyek ini (Active SeTI) berhasil dan 'sesuatu' menerima sinyal kita. Apakah kita sudah siap akan hal itu?" jelasnya.