Jangan remehkan pentingnya keamanan siber
Jangan remehkan pentingnya keamanan siber. Pemerintah telah menyatakan ingin menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Keinginan itu dilandasi lantaran potensi pasar yang dimiliki negara ini begitu menggoda sehingga wajar ingin menjadikan negeri ini raksasa digital.
Pemerintah telah menyatakan ingin menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Keinginan itu dilandasi lantaran potensi pasar yang dimiliki negara ini begitu menggoda sehingga wajar ingin menjadikan negeri ini raksasa digital. Dari sisi swasta pun kini telah berkembang perusahaan-perusahaan yang berbasis teknologi. Nah melihat hal itu, strategi keamanan siber juga mutlak diperhatikan.
Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenpohukam), cyberattack di Indonesia meningkat 33 persen dari tahun ke tahun di 2015, dengan lebih dari setengah serangan menargetkan situs e-commerce.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Bagaimana cara hacker sampingan menawarkan jasanya? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
-
Bagaimana "red hat hacker" biasanya melancarkan aksinya? Mereka mungkin menyerang atau melacak penjahat siber, meretas perusahaan dan organisasi pemerintah untuk membocorkan data, dan bahkan menambal kelemahan keamanan.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
"Pelanggaran keamanan atau security breach meningkat dengan cepat. Tentu saja mengakibatkan kerugian finansial yang besar dan merusak reputasi perusahaan. Selain itu, perusahaan yang meragukan kemampuan cybersecurity terancam tertinggal dalam kompetisi," ujar Country Manager Cisco Systems Indonesia, Budi Santoso Suntanto di Jakarta, Jumat (23/12).
Dikatakannya, keamanan siber sesungguhnya merupakan kunci dalam mendorong pertumbuhan perusahaan. Kepercayaan konsumenlah yang menjadikan ujung tombak di era digital saat ini. Dengan jumlah perangkat di Indonesia yang terhubung dengan Internet diprediksikan akan mencapai 550 juta pada tahun 2020, oleh sebab itu keamanan data mereka tak bisa dikompromikan lagi.
"Pada akhirnya, layanan digital dan model bisnis baru hanya akan bertahan jika pelanggan yakin bahwa data personal mereka dijaga dengan baik," jelas dia.
Baca juga:
Begini kata pakar keamaan siber saat akun pengguna Yahoo! dijebol
Awas, ini 5 sisi kelam internet yang tidak semua orang tahu!
Bahaya! Segala informasi tentang Anda bisa terlacak cuma lewat foto
Waspadai penjahat siber bergentayangan selama Harbolnas
Video ini beritahu cara curi uang 40 Juta Dollar dari meretas ATM!
Rusia sebut ada mata-mata asing ingin retas sistem perbankan