Jeff Bezos ungkap Hijrahnya Umat Manusia Bukan di Planet Mars, tapi di Tempat Ini
Bukan di Mars, tetapi tempat buatan manusia ini adalah wadah kehidupan baru selain di Bumi.
Bukan di Mars, tetapi tempat buatan manusia ini adalah wadah kehidupan baru selain di Bumi.
Jeff Bezos ungkap Hijrahnya Umat Manusia Bukan di Planet Mars, tapi di Tempat Ini
Penelitian mengenai agenda hijrah manusia ke planet lain semakin banyak dilakukan dari tahun ke tahun.
Bahkan pendiri SpaceX, Elon Musk, telah merencanakan untuk membangun koloni di planet Mars.
-
Apa yang dirasakan Jeff Bezos saat berada di luar angkasa? Bagi Jeff Bezos, melayang di luar angkasa dalam gravitasi nol terasa seperti kembali ke dalam kandungan.
-
Bagaimana Jeff Bezos dan rekan-rekannya merasakan perjalanan ke luar angkasa? Bezos juga menyatakan bahwa dia tidak merasa gugup dalam perjalanan tersebut. Bahkan menurut pengakuannya, dia dan awak roket lainnya tertawa-tawa di dalam kapsul, tanpa merasa gugup sama sekali.
-
Mengapa logat manusia akan berubah saat mereka tinggal di Planet Mars? Saat manusia berusaha untuk hidup di Bulan dan Mars di masa depan, mereka yang tinggal di koloni terisolasi akan mengembangkan aksen atau logat mereka sendiri.
-
Kapan Jeff Bezos melakukan perjalanan luar angkasa? Jeff Bezos memang pernah merasakan gravitasi nol saat melakukan perjalanan ke ruang angkasa pada Juli 2021.
-
Siapa yang melakukan misi pencarian kehidupan di Mars? Misi Viking 1 NASA yang mulai mengorbit Mars di 1976 bertujuan mencari kehidupan di Mars. Pesawat tersebut dilengkapi dengan alat pendarat untuk melihat apakah ada bentuk kehidupan di tanah Mars.
-
Apa yang akan terjadi pada logat manusia di Mars? Saat manusia berusaha untuk hidup di Bulan dan Mars di masa depan, mereka yang tinggal di koloni terisolasi akan mengembangkan aksen atau logat mereka sendiri.
Namun, Jeff Bezos yang merupakan pendiri perusahaan antariksa Blue Origin sekaligus rival Musk, memiliki pendapat berbeda mengenai perpindahan manusia dari Bumi ke tempat lain.
Melansir laporan Business Insider, Senin (18/12), pendiri Amazon ini menyatakan bahwa manusia tidak akan pindah ke planet lain, melainkan hidup bersama-sama di stasiun luar angkasa raksasa.
Musk menargetkan Mars dan ingin segera membangun koloni manusia di sana, sementara Bezos lebih menargetkan Bulan.
Bezos menyatakan harapannya bahwa di masa depan yang jauh nanti, terdapat satu “triliun” manusia yang akan menghuni tata surya.
Dan satu-satunya cara untuk mencapai hal tersebut adalah dengan membangun stasiun luar angkasa yang besar.
Melalui podcast Lex Fridman yang dipublikasikan baru-baru ini, Bezos menyatakan bahwa satu triliun manusia dapat berarti “ribuan Mozart” dan “ribuan Einstein”.
Menurutnya, tata surya memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung peradaban sebesar itu, tapi orang tidak akan menempati planet lain.
“Satu-satunya cara untuk mencapai visi itu adalah dengan stasiun luar angkasa raksasa. Permukaan planet terlalu kecil kecuali Anda mengubahnya menjadi stasiun luar angkasa raksasa,” ujar dia.
Koloni luar angkasa dibayangkannya akan hidup di stasiun luar angkasa silinder yang pernah diimajinasikan oleh fisikawan terdahulu, Gerard Kitchen O'Neill. Sementara itu, sumber daya untuk menghidupi koloni bisa diambil dari planet atau atau bulan.
Selain itu, Bezos menyatakan bahwa akan banyak manusia yang ingin tinggal di dekat Bumi.
Ini juga memungkinkan manusia di masa depan untuk bolak-balik dari stasiun luar angkasa ke Bumi dan sebaliknya.
Menurutnya, kolonisasi luar angkasa akan menjadi cara untuk menjaga planet Bumi yang semakin rusak.