Lagi, roket pembawa logistik ke stasiun luar angkasa ISS meledak
Insiden ini membuat ISS kehilangan 2 ton logistik berisi teknologi penting
Masih segar di ingatan kita di bulan Mei lalu, roket Progress 59 milik Rusia gagal menjalankan misi membawa logistik ke stasiun luar angkasa ISS dan jatuh kembali ke Bumi. Kini, peristiwa yang nyaris sama kembali terulang.
Bedanya, insiden yang menimpa roket logistik Falcon 9 milik SpaceX gagal beberapa saat pasca lepas landas, Gizmag (28/06). Perlu diketahui, roket Progress 59 Rusia baru meledak saat jatuh ke Bumi setelah gagal bersandar di ISS.
-
Apa yang ditemukan oleh para astronom di luar angkasa? Para astronom telah mendeteksi partikel langka dan berenergi sangat besar yang jatuh ke Bumi dari luar angkasa.
-
Di mana astrolab ini ditemukan? Museum tersebut, ketika dihubungi oleh Gigante, belum mengetahui nilai sejarah penting yang dipunyai oleh astrolab tersebut.
-
Di mana para astronot terjebak? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Kapan astrolab ini dibuat? Gigante mengidentifikasikan bahwa astrolab tersebut berasal dari Andalusia, atau tepatnya al-Andalus, wilayah Spanyol yang dikuasai kaum Muslim pada abad ke-11.
-
Apa yang dilakukan astronot saat berada di luar angkasa? Astronot wajib memiliki keahlian: - Memberikan keputusan - Mengemudikan pesawat luar angkasa - Memelihara pesawat luar angkasa - Memberikan layanan medis dan darurat - Berjalan di luar angkasa - Mengoperasikan stasiun luar angkasa - Mengontrol lengan dan mesin robot
-
Makanan apa yang berbahaya bagi astronot? Makanan ini “Haram” Bagi Astronot di Luar Angkasa, Kalau Dikonsumsi Membahayakan Nyawa Penelitian terbaru mengungkap bahaya astronot mengonsumsi makanan ini. Secara umum, salad baik untuk manusia, jadi menanam sayuran segar di orbit sepertinya merupakan cara terbaik bagi penjelajah luar angkasa untuk tetap sehat.
Roket Falcon 9 yang diluncurkan dari pangkalan Cape Canaveral Air Force Station itu dilaporkan meledak hanya dalam 2 menit 18 detik setelah lepas landas. Puing-puing roket itu pun langsung jatuh di samudra Pasifik sekitar pukul 10.25 pagi waktu setempat.
Sampai saat ini, pihak SpaceX masih melakukan investigasi terkait insiden itu. Namun, Elon Musk, pendiri SpaceX mengatakan bila kemungkinan terjadi masalah kelebihan tekanan udara di tangki oksigen.
Hal ini tentu cukup ironis, sebab sebelum peluncuran roket Falcon 9, SpaceX tidak menemukan adanya masalah apapun. Faktor lingkungan seperti cuaca pun terpantau normal.
Insiden ini mengakibatkan sekali lagi ISS kehilangan pasokan logistik penting bagi misi luar angkasa. Roket Falcon 9 disebut membawa logistik seberat 2 ton yang terdiri dari perlengkapan penelitian, dan teknologi yang dibutuhkan untuk membuat pesawat luar angkasa masa depan bisa bersandar di ISS dengan lancar.
Baca juga:
NASA rekam dua UFO terbang keluar dari Bumi!
Setelah 25 tahun tertidur pulas, lubang hitam 'monster' bangun lagi
6 Bulan lagi, Amerika bangun pangkalan militer di ruang angkasa
Ini semburan badai matahari yang menghantam Bumi beberapa waktu lalu
NASA sukses abadikan penampakan pelangi terbesar di alam semesta