Manusia purba ternyata juga berbicara seperti kita!
Hal ini menunjukkan bahwa neanderthal lebih mirip manusia ketimbang kera.
Banyak benang merah yang bisa dikaitkan antara manusia modern, homo sapiens, dengan manusia purba, neanderthal, yang hidup jutaan tahun lalu. Dari cara berbicara misalnya, diyakini kedua makhluk beda generasi ini sama.
Seperti yang dilansir oleh Guardian Liberty Voice (20/12), hal ini diketahui dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of New England dan ditulis dalam jurnal ilmiah PLOS One. Disebutkan, baik antara manusia modern dan manusia purba memiliki bentuk komunikasi yang sama.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Siapa yang memimpin misi arkeologi ini? Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
Hal ini dikarenakan neanderthal memiliki struktur tulang kerongkongan yang sama dengan homo sapiens, disebut hyboid. Struktur tulang inilah yang membuat neandhertal bisa mengucapkan beberapa kata yang hingga kini akhirnya tetap digunakan.
Hyboid ini sendiri disebut oleh para peneliti sangat mirip. Bahkan, dari cara geraknya dan fungsinya pun sama meski kedua makhluk ini telah berevolusi selama jutaan tahun.
"Kami berpendapat bahwa ini adalah penemuan yang sangat signifikan. Jika orang kebanyakan berpikir bahwa manusia adalah mereka yang mampu berbicara dan menggunakan bahasa, maka neanderthal boleh dibilang juga bagian dari manusia," kata Stephen Wroe, peneliti dari University of New England.
Penemuan terbaru ini merupakan lanjutan dari temuan menarik seputar neanderthal yang baru saja terungkap beberapa waktu lalu. Kala itu, disebutkan bahwa beberapa kebiasaan kita ternyata sudah diterapkan pada zaman batu, termasuk cara berbicara.