Masyarakat Bisa Menerima Peringatan Dini Bencana Langsung dari TV sesuai Lokasi, Begini Caranya
Pemerintah melakukan upaya mengumumkan peringatan dini bencana kepada masyarakat melalui televisi. Namun ada syarat yang harus dilakukannya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) baru saja meluncurkan sistem peringatan dini kebencanaan (EWS) yang dapat diakses melalui siaran TV digital.
Sistem ini merupakan pengembangan dari layanan peringatan dini sebelumnya yang biasanya disampaikan melalui SMS. Dengan adanya sistem ini, informasi peringatan kebencanaan akan disiarkan langsung ke masyarakat melalui TV digital.
-
Apa masalah yang dialami oleh TV? Salah satu masalah yang mungkin Anda temui adalah kondisi TV layar mati ada suara. Ini biasanya ditandai dengan suara tayangan yang terdengar jelas, namun layar TV tidak menampilkan gambar apa pun.
-
Bagaimana Sutanto melihat transformasi media digital? Transformasi media konvensional ke digital jadi tantangan bagi dunia televisi. CEO Surya Citra Media (SCM) Sutanto Hartono menyatakan, transformasi media konvensional menjadi media digital tidak akan menghentikan produksi maupun penikmat dunia televisi.Justru bagi Sutanto hal itu menjadi tantangan untuk tetap mengembangkan produksi televisi, dengan mengubah cara sistem tayangan yang sebelumnya berupa analog menjadi Set top box (STB) digital.
-
Kenapa Sutanto yakin televisi masih relevan di era digital? "Yang terpenting tetap memproduksi konten-konten yang berkualitas. Apapun platform yang dilihat yang penting adalah kontennya," ujar Sutanto ketika memberikan Studium Generale dengan topik pembahasan Transformasi Industri Media di Era Multiplatform di hadapan dosen dan mahasiswa Akademi Televisi (ATVI), di Studio 5 Emtek City, Jakarta Barat, Kamis (9/11/).
-
Bagaimana Menkominfo Budi Arie Setiadi melihat peran platform digital dalam menekan sebaran konten hoaks? Namun demikian, Menteri Budi Arie mengapresiasi upaya penyelenggara platform digital yang menerapkan kebijakan komunitas untuk menekan sebaran konten hoaks, termasuk yang berkaitan dengan Pemilu 2024.
-
Apa yang bisa dilakukan untuk memindahkan tulisan tangan ke bentuk digital? Langkah mudah ini dapat membantu Anda memindahkan tulisan tangan ke catatan digital. Di zaman yang lekat dengan teknologi, dokumen-dokumen yang bertuliskan tangan akan mudah diarsipkan jika bentuknya digital. Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara mudah menyalin tulisan tangan menjadi digital. Beruntungnya, Google punya teknologi yang dapat membantu hal itu. Teknologi itu bernama Google Lens.
-
Aplikasi apa yang digunakan untuk melakukan penguntitan digital? Stalkerware biasanya menyamar sebagai aplikasi anti-pencurian atau kontrol orang tua (parental control) yang sah di ponsel cerdas, tablet, dan komputer.
Namun, tidak semua pemilik TV digital otomatis akan menerima informasi kebencanaan di daerah mereka.
Direktur Jenderal PPI Kementerian Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu dipahami oleh masyarakat agar dapat menerima peringatan dini kebencanaan melalui siaran TV digital.
Salah satu syarat utama adalah menggunakan perangkat TV digital dan STB yang telah mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Kominfo, karena produk tersebut telah lulus Uji Laik Operasi (ULO).
Selain itu, masyarakat juga harus memasukkan kode pos yang sesuai dengan tempat tinggal mereka. Ini sangat penting karena peringatan dini akan disesuaikan dengan kode pos wilayah yang terkena dampak.
"Jadi, penting bagi bapak-ibu dan keluarga di mana pun berada untuk tidak sembarangan memasukkan kode pos," ungkap Wayan dalam acara DPIS dan EWS Siaran TV Digital yang berlangsung di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (23/9) yang dikutip dari Liputan6.
- Tidak Mudah, Begini Perjalanan TV Digital Masuk Daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan Indonesia
- Peringatan Dini Bencana Bakal Muncul di TV Digital, Ini Dua Fitur Utama
- Frekuensi Bekas TV Analog Bakal Segera Dilelang untuk 5G, Ini Bocorannya
- Dipolisikan Terkait Wawancara di TV, Hasto Nilai Harusnya Diselesaikan di Dewan Pers
Wayan menekankan pentingnya akurasi dalam pengisian kode pos untuk menghindari kesalahan informasi kebencanaan. Misalnya, jika seseorang tinggal di Jakarta tetapi mengisi kode pos Bali, mereka akan menerima peringatan jika terjadi gempa di Bali, padahal mereka seharusnya tidak terpengaruh.
Oleh karena itu, Wayan mengingatkan agar pengaturan kode pos di TV digital dan STB disesuaikan dengan lokasi tempat tinggal pengguna untuk mencegah kebingungan tersebut.
Pemberitahuan Awal Bencana Ditampilkan di Televisi
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah secara resmi meluncurkan sistem baru untuk penyebaran informasi bencana yang disebut EWS (Early Warning System) melalui Siaran TV Digital.
Sistem EWS ini dirancang untuk memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bencana dengan memanfaatkan siaran TV digital, sebagai pengembangan dari metode sebelumnya yang hanya menggunakan SMS untuk menyampaikan informasi kebencanaan.
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, sistem ini akan memanfaatkan jangkauan TV digital yang mencakup sekitar 76 persen dari populasi Indonesia. Informasi yang disampaikan akan disesuaikan dengan kode pos wilayah yang terkena dampak bencana.
Dengan demikian, informasi kebencanaan hanya akan muncul di siaran TV digital di area yang terdampak, tanpa disiarkan di lokasi lainnya.
"Sistem ini juga menyajikan informasi secara langsung dari otoritas deteksi dini bencana dan akan ditampilkan di layar televisi digital dengan menginterupsi program yang sedang ditayangkan," jelas Menkominfo.
Peringatan di Bawah Layar Televisi
Terdapat tiga tingkat peringatan yang akan disampaikan kepada masyarakat, yaitu waspada, siaga, dan awas. Setiap tingkat peringatan memiliki perbedaan yang ditentukan oleh situasi bencana yang terjadi. P
eringatan kebencanaan ini akan muncul sebagai notifikasi di bagian bawah layar TV digital selama 30 detik. Namun, untuk status awas, peringatan akan menutupi seluruh layar TV, sehingga masyarakat diharapkan segera melakukan evakuasi.
Sebelum peluncurannya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melaksanakan uji coba sistem EWS TV Digital bersama semua penyelenggara multipleksi (MUX), vendor TV digital dan set-top box (STB), serta didukung oleh KLHK, BMKG, BNPB, PVMBG, dan BPDB.
Sistem EWS melalui TV digital ini telah dikembangkan oleh Kementerian Kominfo sejak tahun 2021, setelah penghentian siaran TV analog yang digantikan oleh siaran TV digital.