Menelusuri misteri ritual kematian hingga lenyapnya bangsa Maya
Bangsa Maya adalah pemilik peradaban termaju di masa lalu
Masyarakat Atlantis, benua yang hilang, mungkin sampai saat ini masih dianggap sebagai peradaban terhebat dalam sejarah manusia. Namun, kisah-kisah Atlantis hingga kini masih dianggap sebagai mitos saja. Dan peradaban bangsa Maya lah yang seharusnya dicatat sebagai yang paling hebat di masa lalu.
Sayangnya, peradaban Maya dilaporkan lenyap secara tiba-tiba. Ketika itu, di tahun 1517, bangsa Spanyol berlayar ke Amerika Tengah berniat menghancurkan peradaban yang terkenal akan ritual kematiannya itu. Akan tetapi, saat mereka tiba di sana, bangsa Maya telah hilang.
-
Siapa ilmuwan terbaik di Universitas Gadjah Mada berdasarkan AD Scientific Index 2024? Universitas Gadjah Mada Jumlah ilmuwan dalam indeks : 497Ilmuwan terbaik dalam institusi : Abdul Rohman
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Bagaimana AD Scientific Index menentukan peringkat universitas terbaik di Indonesia? AD Scientific Index menggunakan sistem pemeringkatan yang unik dengan menganalisis sebaran ilmuwan dalam suatu institusi menurut persentil 3, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90.
-
Universitas terbaik apa yang menempati peringkat pertama di Indonesia versi AD Scientific Index 2024? Dalam daftar University Rankings 2024 AD Scientific Index yang mencakup 2.227 kampus, UGM, UTI (Universitas Teknokrat Indonesia), dan Undip berhasil menempati peringkat tertinggi sebagai universitas terbaik di Indonesia.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Rumah dan bangunan bangsa Maya yang terbuat dari batu-batu kapur sudah tertutupi tanaman liar. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di sana. Nah, lenyapnya bangsa Maya ini masih menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
Kelahiran bangsa petani pertama
Sebelum membahas lenyapnya bangsa Maya, tentu akan lebih baik bila kita melihat sejenak kapan peradaban maju ini lahir.
Bangsa Maya diketahui pertama muncul 1800 sebelum masehi, atau 3816 tahun lalu. Mereka adalah bangsa yang hidup dari pertanian, dengan tanaman pangan terkenal seperti jagung, ketela, hingga kacang-kacangan. Saat itu mereka menduduki kawasan semenanjung Yucatan di Guatemala, Belize, Meksiko, serta Honduras.
Berbeda dengan bangsa Aztec, bangsa Maya sudah memiliki kebudayaan tinggi dan sistem kepercayaan layaknya Agama.
Bangsa pembangun piramida
Jangan kira piramida hanya terdapat di Mesir saja. Sejak 3000 tahun lalu, bangsa Maya sudah berhasil membangun bangunan raksasa dengan bentuk piramida, meski jauh berbeda dari piramida di Mesir.
Piramida bangsa Maya mempunyai puncak berupa bangunan kecil berbentuk persegi. Ada dua jenis piramida yang dibuat, pertama untuk ritual pengorbanan dan upacara adat. Banyak piramida bangsa Maya yang dibangun di atas bukit agar bisa terlihat dari jauh, jadi penanda bila di kawasan itu ada pemukiman.
Di seluruh kawasan peradaban bangsa Maya, ditemukan setidaknya 600 piramida dengan berbagai ukuran. Piramida yang paling terkenal adalah 'Piramida Matahari' yang ditemukan tahun 1971. Ini adalah piramida terbesar di benua Amerika dengan tinggi 65,5 meter dan luas 50.600 meter persegi. Bangunan ini dibuat oleh suku Teotihuacan dan digunakan sebagai tempat pemujaan dewa.
Ritual kematian, pengorbanan darah untuk santapan dewa
Dari penetilian di 5 situs peninggalan bangsa maya di Guatemala, ditemukan sejenis panah spesial yang dipakai dalam ritual kematian. Ritual ini bertujuan untuk mengorbankan manusia untuk dewa.
Bagi bangsa Maya, mereka yang rela mati di altar pemujaan dianggap bisa langsung menuju surga. Mengingat kematian juga dianggap sebagai hal yang sangat sakral, tak aneh bila banyak yang rela melakukan ritual ini.
Selain itu, masih ada ritual lain yang tidak kalah berbahaya, memberi makan dewa. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bangsa Maya menggunakan anak panah khusus untuk melukai bagian tubuh tertentu, kemudian darah yang mengalir dikumpulkan untuk 'santapan' dewa.
Yang bikin ngeri, bagian tubuh yang dilukai itu antara lain, telinga, lidah, dan alat kelamin.
Lenyapnya suku Maya
Bangsa Maya mencapai masa keemasannya sekitar tahun 900 Masehi. Tetapi, setelah itu, satu per satu kota besar bangsa Maya secara misterius ditinggalkan. Padahal, awalnya satu kota besar bisa dihuni sampai 2 juta orang!
Ada teori ilmuwan yang memperkirakan bila bangsa Maya secara berlebihan mengeskploitasi kawasan sekitar tempat tinggal mereka. Akibatnya, kawasan itu tidak bisa lagi dimanfaatkan oleh populasi suku yang jumlahnya terus bertambah.
Eksplotasi ini juga yang diklaim menimbulkan kekeringan hebat yang memaksa bangsa Maya meninggalkan kota besar seperti Tikal, yang pasokan airnya mengandalkan air hujan.
Di sisi lain, ada teori lain yang menyatakan bila peperangan dan berbagai ritual 'penyiksaan' yang akhirnya menciptakan pertikaian dan perang saudara antar suku di bangsa Maya. Hal ini yang lantas memaksa bangsa Maya meninggalkan rumah mereka dan memilih tinggal di hutan dengan aman.
Kota-kota besar seperti Chichen Itza, Uxmal, dan Mayapan diketahui tetap ada hingga tahun 1500 Masehi. Namun sekali lagi, saat bangsa Spanyol datang di tahun 1517, semua kota Maya sudah tertutup rimbunnya hutan.
Sumber: BBC Earth, History.com, USA Today, Wikipedia