Mengapa berkata kotor bikin perasaan lega dan redakan amarah?
Orang yang suka berkata kotor ternyata juga jago berbahasa
Kata-kata kotor hampir selalu ada di berbagai bahasa, seakan-akan memang diciptakan untuk sekedar candaan atau melampiaskan amarah. Menariknya, berdasarkan penelitian filsuf dari Universitas London, melontarkan kata-kata kotor adalah salah satu cara terbaik untuk meredakan amarah.
Bayangkan Anda sedang mengendarai sepeda motor dan akan menikung sebuah perempatan. Anda sudah memelankan laju motor, bahkan menyalakan lampu sein dari jauh, namun tiba-tiba ada sepeda motor lain yang nyelonong dan hampir menabrak Anda. Secara reflek banyak orang yang ada di kondisi ini akan langsung melontarkan sumpah serapah atau kata-kata kotor.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Kata-kata kotor ini berdasarkan penelitian adalah cara paling efektif untuk meredakan amarah. Alasannya, kata-kata itu dianggap melanggar norma dan tabu untuk diucapkan. Nah, pelanggaran hal-hal yang sifatnya tabu ini lah yang kerap membuat orang merasa lega atas 'pencapaian' negatif yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya.
Di samping itu, banyak pakar yang mengungkapkan kata-kata kotor manjur meredakan amarah berkat suara yang terdengar kasar. Itulah sebabnya orang-orang yang mencoba mengganti kata-kata kotor itu dengan kata lain yang lebih 'halus' juga terbukti gagal mendapatkan 'kepuasan' dan amarah mereka tidak tersalurkan.
Selain itu, seberapa menyakitkannya kata kotor juga berpengaruh. Semakin ofensif atau menghina, maka akan semakin melegakan dan memuaskan kata-kata kotor yang diucapkan.
"Kata-kata kotor dapat membantu meluapkan rasa marah, keputusasaan, dan jengkel," ujar Rebecca Roach, dosen filosofi dari Universitas London.
Menariknya, penggunaan kata-kata kotor tidak selalu menunjukkan bila orang yang mengatakannya tidak berpendidikan atau 'nakal'. Menurut penelitian psikolog Amerika, mereka yang pede menggunakan kata-kata kotor memiliki penguasaan kosa kata yang lebih bervariasi dan luas dibanding mereka yang tidak suka berkata kotor.
Sumber: Daily Mail
Baca juga:
5 Teori ilmuwan tentang keberadaan Tuhan, surga, dan neraka
Punya otak cerdas bikin ambil keputusan ribet dan gampang salah?
Perhiasan tertua di Inggris diduga milik dukun penghubung dunia gaib
5 Hewan ini ternyata anut 'aliran' transgender