Mengapa Paus dan Lumba-Lumba Bisa Tidur Tanpa Tenggelam? Begini Alasannya
Bagaimana mereka akan tidur tetapi tetap bernapas saat mereka berada di dalam lautan?
Pernapasan yang terjadi pada manusia dan hewan yang hidup di darat terjadi secara otomatis, di mana otak kita terprogram untuk memastikan kita bernapas bahkan saat tidur.
Namun, hal ini berbeda bagi lumba-lumba, paus, dan mamalia laut lainnya. Dengan takdir untuk hidup di lautan, mereka tidak bisa bernapas secara otomatis seperti kita, apalagi karena mereka perlu muncul ke permukaan secara teratur untuk menghirup udara.Jadi, bagaimana mereka akan tidur tetapi tetap bernapas saat mereka berada di dalam lautan?
-
Bagaimana lumba-lumba tidur di lautan? Salah satu solusinya adalah dengan mematikan separuh otak mereka dalam satu waktu. Ini juga disebut tidur unihemispheric.
-
Mengapa lumba-lumba harus tidur dengan satu mata terbuka? Lumba-lumba melakukan hal yang sebaliknya: Saat tidur, mereka cenderung membuka mata menghadap bagian tubuh lumba-lumba lainnya agar tidak terpisah.
-
Kenapa lumba-lumba suka berenang di depan kapal? Lumba-lumba telah terobsesi dengan busur haluan kapal sejak zaman kuno, bahkan orang-orang Yunani telah menulis fenomena ini di Laut Mediterania.
-
Mengapa ikan tidur dengan mata terbuka? Hampir semua ikan tidak bisa menutup matanya. Kenyataannya, mereka bahkan tidak memiliki kelopak mata sama sekali, sehingga mata mereka akan terbuka setiap waktu.
-
Kenapa anjing laut dan singa laut nggak bisa hidup sepenuhnya di air? Kehidupan Anjing Laut dan Singa Laut Sepanjang sejarahnya, anjing laut masih memiliki keterikatan dengan daratan, setidaknya dalam beberapa aspek. Baik itu anjing laut, singa laut, atau walrus dari berbagai masa, mereka masih sering berkumpul di pantai untuk beristirahat, berkembang biak, dan menghindari pemangsa.
-
Kenapa ucapan selamat malam bisa bikin tidur lelap? Mengucapkan selamat malam adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan perhatian kepada orang terkasih. Terkadang, ucapan selamat malam juga bisa menjadi sebuah rutinitas.
Melansir dari Times of India, Senin (25/11), lumba-lumba dan paus bernapas dengan kesadaran mereka, ini mengartikan kalau mereka tidur dan tidak sadar, otomatis mereka akan tenggelam. Tetapi, nyatanya bukan seperti itu, mereka sudah berevolusi untuk mengembangkan kemampuan unik yang dikenal sebagai unihemispheric sleep.
Unihemispheric sleep memungkinkan hewan yang hidup di laut untuk menjaga separuh otak mereka untuk tetap waspada dan sadar, sementara separuhnya akan beristirahat. Ini akan memastikan mereka tetap bernapas, mempertahankan kesadaran akan lingkungan sekitar, dan permukaan untuk udara saat dibutuhkan.
Setelah waktu yang lama, bagian yang aktif akan beristirahat dan bagian otak yang “tidur” akan bangun dan langsung mengambil kendali. Uniknya, pada lumba-lumba, ketika istirahat mereka akan membuka satu mata mereka untuk tetap berjaga.
Sementara satu belahan otak beristirahat, mata yang berlawanan akan tetap terbuka, terhubung dengan sisi otak yang bangun.Tidak sembarang pula tempat yang mereka pilih untuk beristirahat. Paus yang berukuran besar akan tidur di dekat permukaan dan menunjukkan “logging”, mereka mengapung tanpa bergerak atau hanyut perlahan.
Sedangkan, untuk paus dan lumba-lumba yang berukuran lebih kecil, mereka akan tidur sambil berenang perlahan, sendiri maupun bersama dengan kelompoknya. Ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan suhu tubuh mereka.
- Cara Agar Tetap Tidur Malam dengan Nyaman saat Hidung Buntu dan Pilek
- Bangun Tidur Kok Rasanya Malah Pusing? Cari Tahu Apa yang Coba Diungkapkan Tubuhmu, Yuk!
- 20 Tahun Pura-Pura Lumpuh dan Terbaring di Tempat Tidur, Alasan Gadis ini Bikin Geleng-Gelang
- Tak Hanya Mata yang Terbuka, Lumba-lumba Punya Kebiasaan Tidur Unik di Bawah Laut
Lumba-lumba yang tidur secara berkelompok adalah hal yang umum. Di mana ketika induk dan anak-anaknya tidur bersebelahan akan memberikan kehangatan dan keamanan.
Berbeda spesies akan memiliki kebutuhan yang berbeda untuk tidur, seperti paus sperma yang akan tidur siang singkat selama 10-15 menit.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia