Mirip singa, T-Rex ternyata lebih menakutkan dalam kawanan
Berdasarkan fosil terbaru, T-Rex bekerjasama untuk menyergap mangsa
Banyak hewan predator atau pemangsa yang berburu secara berkelompok untuk meningkatkan keberhasilan misi. Hal ini ternyata juga berlaku bagi pemangsa purba.
Salah satu dinosaurus predator yang paling sering ditampilkan sebagai pembunuh sadis dalam film-film sci-fi, Tyrannosaurus atau yang biasa disebut T-Rex, acap kali ditampakkan sebagai pemburu penyendiri. Namun kini ahli paleontologi menemukan fakta yang bertolak belakang dengan hal itu.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan tentang dinosaurus di masa lalu? Salah satu perkembangan paling mengejutkan dalam paleontologi dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan bahwa banyak dinosaurus yang memiliki bulu.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang spesies dinosaurus ini? Dalam sebuah pernyataan, Dr. Wang Min dari Institute of Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology dari Chinese Academy of Sciences, pemimpin dan penulis utama penelitian menjelaskan, “Analisis perbandingan kami menunjukkan bahwa terjadi perubahan signifikan dalam rencana tubuh pada garis avialan awal, yang sebagian besar dipengaruhi oleh anggota tubuh depan, akhirnya menghasilkan proporsi anggota tubuh burung yang khas.”
-
Mengapa dinosaurus punah? Temuan kami secara khusus mendukung gagasan bahwa vulkanisme telah mengganggu atmosfer dan iklim jauh sebelum asteroid,
-
Mengapa Dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki “kotak hitam” itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
-
Bagaimana cara ilmuwan mengetahui asal usul dinosaurus? Dari bukti fosil, para ilmuwan bisa mendapatkan gambaran tepat tentang seperti apa makhluk purba ini.
T-Rex yang hidup pada akhir masa Cretaceus atau sekitar 66 juta tahun yang lalu kemungkinan besar berburu dalam kelompok, salah satu yang berhasil diketahui adalah kawanan berjumlah tiga ekor dalam satu perburuan. Hal ini merujuk pada fosil jejak kaki yang ditemukan di Kanada.
Fosil jejak kaki yang terlihat pun cukup sempurna hingga bisa dilihat bebas sisik kaki predator-predator itu. Jejak kaki ketiga T-Rex tersebut terbentuk di lapisan tanah liat yang tertutup oleh abu letusan gunung berapi sebelum akhirnya membatu.
Menurut ahli paleontologi yang ikut ikut dalam penelitian, Richard McCrea, terlihat bila jejak kaki itu berasal dari T-Rex yang berumur 20 hingga 30 tahunan. Pada jalur yang dilewati oleh para T-Rex sepanjang 60 meter itu juga ditemukan jejak lain yang berasal dari dinosaurus berparuh bebek, Hadrosaurus, yang kemungkinan jadi buruan dan beberapa dinosaurus predator kecil seperti Theropoda, Daily Mail (23/07).
Total terdapat tiga buah jalur yang dibuat oleh para T-Rex yang mengarah pada sasaran yang sama. Oleh sebab itu, para peneliti yakin ini merupakan sebuah strategi pengepungan mangsa yang jamak dilakukan oleh pemangsa modern macam singa.
Salah satu alasan yang bisa menyebabkan para pemangsa raksasa itu bekerja bersama adalah kecepatan mereka yang tidak terlalu bagus untuk aksi 'kejar-kejaran' dengan mangsa. Hal ini disebabkan oleh struktur tulang raksasa milik T-Rex. Kecepatan maksimal T-Rex dipercaya mencapai 40 kilometer per jam atau sedikit lebih lambat dari kuda modern.
Baca juga:
Apakah semua dinosaurus berbulu?
Benarkah pestisida bisa rusak gen manusia?
Matahari pernah hampir panggang bumi 2 tahun lalu
RAM smartphone masa depan bisa capai 1 terabyte
Satu tahun di planet ini sama dengan 704 hari
Akhirnya, virus HIV bisa 'dihapus' total