Ngeri, ini yang akan menimpa manusia bila bumi tidak bulat!
Bumi berbentuk datar justru akan menimbulkan kiamat
Sebelum ekspedisi dan penelitian Christopher Colombus berhasil membuktikan bumi itu bulat, peradaban Babilonia (Irak), India, China, hingga Jepang kuno percaya bila bumi itu datar. Lalu, seandainya bumi memang datar, apa yang terjadi pada umat manusia?
Beberapa kepercayaan manusia kuno mengatakan bila manusia yang terus berlayar ke ujung lautan akan terjatuh dan hilang untuk selamanya. Namun, hal itu ternyata salah. Apabila bumi memang berbentuk datar, manusia justru tidak bisa jatuh dari ujungnya.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang membedakan kalimat fakta dan opini? Kalimat fakta dan opini memiliki fungsi dan tujuan yang tak sama.
-
Apa yang dipelajari dalam ilmu biologi? Biologi adalah studi tentang organisme hidup dan bagaimana mereka menjalani proses kehidupan.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
Ya, saat bumi berbentuk datar mirip sebuah piring, pusat gravitasi alias gaya tariknya tidak berada di bagian tengahnya, melainkan di sisi luarnya. Sehingga, tempat-tempat itu hampir mustahil untuk ditinggali karena gravitasi akan membuat segala hal menjadi sulit untuk dilakukan, bahkan untuk berjalan.
Saat Anda berusaha untuk berjalan terus menuju tepian bumi, Anda akan merasa berjalan mendaki sebuah bukit. Dan semakin akan mendekati ujung, Anda akan merasa berjalan mendaki sebuah lereng dengan kemiringan 90 derajat atau tegak lurus!
Oleh sebab itu, manusia yang berusaha jatuh dari ujung bumi justru akan terlempar kembali menuju pusat bumi. Kecil kemungkinannya untuk mati, tapi tentu saja akan terasa cukup menyakitkan.
Sebaliknya, gravitasi di bagian tengah bumi akan sangat berkurang. Jika saat ini loncatan maksimal Anda hanya beberapa sentimeter, maka ketika Anda mencoba melompat di bagian tengah bumi datar, kemungkinan besar rasanya akan seperti terbang.
Selain itu, efek gravitasi juga akan mempengaruhi jenis manusia. Manusia yang hidup di bagian tengah bumi akan cenderung normal atau tumbuh tinggi tapi mempunyai kepadatan tulang rendah dan cenderung lemah.
Sebaliknya, manusia yang tinggal di 'tepian' bumi memiliki tinggi badan lebih pendek namun akan menjadi super kuat akibat terbiasa dengan gravitasi bertekanan tinggi.
Akan tetapi, bumi tidak mungkin berbentuk datar. Sebab, pada dasarnya sebuah benda raksasa dengan bentuk piringan dan mempunyai permukaan datar tidak mungkin 'tidak hancur' di alam semesta.
Jika bumi datar, maka tidak lama dia akan hancur akibat gaya gravitasinya sendiri dan runtuhan bumi itu akan bergabung menjadi bola seperti bentuknya sekarang. Oleh sebab itu, di angkasa semua benda yang mempunyai diameter ratusan kilometer berbentuk bulat.
(mdk/bbo)