Obama pernah minta Pentagon lakukan serangan siber
Hal ini disampaikan oleh FAS.
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, ternyata secara khusus pernah meminta Departemen Pertahanan untuk menyerang internet dengan malware. Permintaan ini disebutkan telah dilakukan Juni lalu.
Seperti yang dilansir oleh Mashable (13/3), hal tersebut disampaikan oleh Federation of American Scientists (FAS), sebuah organisasi non profit yang mengumpulkan ilmuwan Amerika. Namun, hingga saat ini, belum ada bukti otentik dari FAS mengenai klaim mereka tersebut.
US Air Force sendiri menyebutkan bahwa FAS menganggap Obama telah meminta militer untuk melakukan perang siber secara agresif di dunia maya. Sayang, belum diketahui siapa pihak yang ingin diperangi Amerika tersebut.
"Penyerangan rahasia secara siber baik ofensif dan defensif dilakukan oleh Cyber Mission Forces merupakan permintaan dari pihak yang dirahasiakan dikeluarkan pada 21 Juni 2013," sebut salah satu dokumen.
Yang jadi perhatian, adalah penggunaan kata ofensif yang dalam laporan tersebut yang menandakan serangan itu memang ditujukan untuk menghancurkan sesuatu. Hal itu tentu lebih kuat daripada hanya melindungi negara dari serangan siber.
Baca juga:
Indonesia butuh tentara cyber agar tak dilecehkan negara lain
Kisruh KRI Usman Harun, hacker Indonesia ganyang Singapura
Hacker India dan Pakistan lakukan perang terbuka
Hacker Indonesia dapat dukungan dari Roy Suryo
Serang Australia, hacker Indonesia didukung Albania
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Kenapa negara-negara tersebut sering menjadi sasaran hacker? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.