Pentagon Akui 2.000 Tentara AS Dikerahkan di Suriah, Jumlahnya Naik Dua Kali Lipat
Penambahan jumlah tentara dilakukan sebelum tumbangnya rezim Bashar Al-Assad.
Sekjen Pers Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon, Pat Ryder mengungkapkan pada Kamis (19/12), mereka mengerahkan sekitar 2.000 tentara di wilayah Suriah. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dari angka yang sebelumnya diklaim Washington terkait jumlah tentaranya yang ada di Suriah.
“Seperti yang Anda ketahui, kami telah memberi pengarahan secara rutin kepada Anda bahwa ada sekitar 900 tentara AS yang dikerahkan ke Suriah. Mengingat situasi di Suriah dan kepentingan-kepentingan yang signifikan, kami baru-baru ini mengetahui bahwa jumlah tersebut lebih tinggi,” kata Ryder kepada wartawan, dikutip dari The Cradle, Jumat (20/12).
"Saya baru tahu saat ini ada sekitar 2.000 tentara AS di Suriah," lanjutnya.
Penambahan jumlah tentara ini sudah ada sebelum tergulingnya pemerintahan Bashar Al-Assad, namun tidak menyebutkan kapan secara spesifik.
AS secara ilegal mengerahkan pasukan di Suriah pada November 2015 dengan dalih untuk “mencegah kembalinya ISIS.” Hal ini terjadi hanya dua bulan setelah Rusia menerima permintaan Damaskus untuk memberikan dukungan udara kepada tentara Suriah, pasukan khusus Iran, dan Hizbullah dalam perjuangan mereka melawan pasukan ISIS yang mengancam akan menguasai ibu kota Suriah.
Dalam kekacauan yang terjadi, Washington dan milisi Kurdi sekutunya menguasai wilayah timur laut Suriah yang kaya sumber daya, tempat tentara AS bertahan hingga hari ini dan secara teratur menjarah sumber daya Suriah. Ratusan tentara AS juga hadir di pangkalan besar Al-Tanf dekat wilayah tiga perbatasan yang menghubungkan Suriah, Irak, dan Yordania.
“Apakah Washington memilih untuk mengakuinya atau tidak, AS kini memiliki pengaruh langsung terhadap sebagian besar ladang minyak paling produktif di Suriah,” tulis pengamat soal Suriah, Jennifer Cafarella dari Institute for the Study of War pada tahun 2017.
Cafarella menjelaskan, wilayah teritorialnya yang diperoleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS “adalah harta nasional Suriah yang, jika dijumlahkan, akan menjadi kekuatan geopolitik yang besar bagi AS.”