Pemerintah fokus tingkatkan keamanan cyber untuk sektor strategis
Sektor strategis ini antara lain, migas, transportasi, keuangan, serta perbankan.
Pemerintah betul-betul serius menangani isu keamanan di ranah cyber. Terbukti, beberapa sektor yang dinyatakan strategis, akan mendapatkan pengamanan khusus untuk cyber security. Sektor strategis ini antara lain, migas, transportasi, keuangan, serta perbankan. Hal itu kembali diutarakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara.
"Untuk cyber security akan dibuatkan standar, khususnya sektor strategis. Menurut kami itu termasuk dalam sektor strategis yang harus dibikinkan standarisasi," kata pria yang akrab disapa Chief RA ini di Jakarta, Senin (20/10).
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa yang diminta oleh hacker dalam serangan ransomware di Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi membenarkan adanya serangan ransomware pada server Pusat Data Nasional (PDN). Bahkan, kata dia, pelaku meminta tebusan senilai USD 8 juta. "Iya, menurut tim (minta tebusan) USD 8 juta," kata Budi Arie kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
Sektor strategis ini, kata dia, juga perlu mendapatkan perlindungan dari ranah cyber. Pasalnya, bukan tidak mungkin ketika ada hal-hal yang tak diinginkan terjadi, tentu saja yang menjadi dampaknya adalah rakyat negeri ini.
Nantinya, dalam standarisasi, setiap sektor akan diberlakukan berbeda-beda sesuai dengan sektornya masing-masing. Dirinya pun menilai jika sejauh ini, industri yang paling aktif konsen di hal ini adalah perbankan. Maklum, secara industri mereka lebih dahulu.
"Perbankan itu yang paling aktif. Masalahnya itu karena industrinya memang duluan. Targetnya standarisasi ini untuk semua sektor dan akan libatkan semua," jelas dia.
Baca juga:
Makanan hacker! Ini harga info rekening bank jika dijual di internet
4 Cara mudah lindungi gadget dan akun sosmed dari serangan cyber
Malaysia tangkap peretas yang beberkan data AS ke ISIS
7 Hacker seksi paling ditakuti, ada yang mantan model PlayBoy!
Ini analisa Cisco terkait malware dan metode hacking terbaru