Saring gambar porno, Kemkominfo gandeng Bigo
Bigo memiliki sistem yang canggih untuk menapis konten-konten pornografi terutama yang bersifat gambar ataupun foto.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menyatakan telah melakukan kerja sama khusus dengan penyedia platform video streaming Bigo. Konteks kerja sama ini tentang uji coba penapisan konten-konten berunsur pornografi.
Menurut Dirjen Aplikasi dan Informatika (APTIKA), Semuel A. Pangerapan, Bigo memiliki sistem yang canggih untuk menapis konten-konten pornografi terutama yang bersifat gambar ataupun foto.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno ini? Mereka dijerat lantaran, diduga terlibat sebagai pemeran dari setiap filmnya.Adapun pada kluster tersangka pengelola rumah produksi diantaranya, lima orang yakni I sebagai produser, sutradara, admin website hingga pemilik rumah produksi; JAAS sebagai kameramen; AIS sebagai editor, AT sebagai sound engineering serta SE sebagai sekretaris dan juga pemeran wanita.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Siapa saja yang terlibat sebagai tersangka dalam kasus produksi film porno ini? Siskaeee dijerat bersama 10 pemeran lainnya, sebagai tersangka dalam film porno. Di antaranya 8 pemeran wanita yang ditetapkan menjadi tersangka yakni Anisa Tasya Amelia alias Melly 3GP (ATA alias M), Virly Virginia (VV), Putri Lestari alias Jessica (PPL), NL alias Caca Novita (CN), Zafira Sun (ZS); Arella Bellus (ALP alias AB), MS, dan SNA.Sementara untuk pemeran pria yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini yakni berjumlah dua orang bernama Bima Prawira (BP) dan Fatra Ardianata (AFL).
-
Kenapa anak mungkin mengalami kecanduan pornografi setelah melihat orangtua berhubungan intim? Dampak yang mungkin dialami anak akibat melihat orangtua berhubungan intim yaitu lebih berisiko kencanduan pornografi.
-
Kenapa Dirjen APTIKA Kominfo mundur? Keputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
-
Siapa yang membuat video Jakarta di masa depan? Seorang content creator TikTok bernama @fahmizan membuat gambaran kota Jakarta di masa depan.
“Saya melihat Bigo memiliki sistem penyaringan untuk konten-konten foto porno yang lebih akurat. Mereka itu pakai algoritma tersendiri. Makanya, kita sedang melakukan uji coba dengan sistem mereka,” jelas pria yang akrab disapa Semmy ini di Jakarta, Senin (21/5).
Lebih lanjut dikatakan Semmy, sejatinya Kemkominfo sendiri telah memiliki sistem penyensor konten-konten negatif. Namun, mesin yang dibeli seharga Rp 194 miliar itu hanya dapat mendeteksi konten negatif yang berbentuk teks, bukan gambar.
“Kita memang punya sistem sensor sendiri, tapi konten yang bisa disaring berupa teks. Nah, ini Bigo punya sistem yang bagus. Makanya, kita mau kerja sama. Kerja sama ujicoba ini, intinya untuk lebih mempercepat proses penyaringan saja. Kita mau lihat dulu,” ungkapnya.
Sebelumnya, sekitar 2 minggu yang lalu, Kemkominfo telah berdialog bersama para penyedia Internet Service Provider (ISP) untuk melakukan ujicoba menyaring konten pornografi berupa gambar. Meski begitu, sistem kerjanya nantinya berbeda dengan ujicoba melalui sistem yang dimiliki Bigo.
Semmy pun mencoba menjelaskan perbedaan dari ujicoba yang dilakukan bersama ISP dan Bigo. Jika ujicoba bersama ISP itu terkait dengan situs-situs bermuatan pornografi yang sudah diblokir tetapi masih bisa menampilkan gambarnya bila di browsing menggunakan Google. Sementara, dengan sistem yang dimiliki Bigo, sistem akan secara otomatis mampu mendeteksi gambar-gambar pornografi.
“Jadi begini, kalau ujicoba dengan ISP itu, terkait dengan situs-situs pornografi yang sudah diblokir tapi masih menyisakan gambar porno. Sementara dengan Bigo ini proses mencarinya dilakukan secara otomatis,” terangnya.
(mdk/ara)