Siswa SMA retas komputer sekolah demi ganti nilai raport
Aksi hacking remaja 17 tahun itu bahkan terjadi dua kali
Nilai raport yang tidak jelek atau tidak sesui harapan kerap membuat siswa kelabakan bahkan berusaha menutupinya dari orang tua. Namun, tiga siswa SMA di New York ini beraksi terlalu jauh demi 'memperbaiki' nilai mereka.
Menurut Fossbytes (21/10), Daniel Soares yang masih berumur 17 tahun ditangkap polisi akibat aksinya meretas komputer sekolah hanya untuk mengganti nilai raportnya yang sudah terdata sistem. Tidak sendirian, Daniel melakukan aksinya itu bersama dua temannya, Erick Vaysman dan Alex Mosquera. Keduanya juga masih berumur 17 tahun.
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Apa yang menjadi sasaran utama hacker dalam serangan siber terkait pemilu? Laporan dari Pusat Keamanan Siber Kanada ungkapkan bahwa serangan siber yang menargetkan pemilihan umum (pemilu) telah meningkat di seluruh dunia.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
-
Apa saja jenis serangan yang dilakukan hacker? Serangan-serangan ini meliputi serangan siber yang merusak hingga yang melibatkan pemata-mataan (spionase), pencurian informasi, dan penyebaran misinformasi atau disinformasi.
-
Siapa hacker yang pernah meretas komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat? Jonathan James (c0mrade)Jonathan James merupakan hacker remaja pertama yang pernah ditangkap karena kejahatan siber di Amerika Serikat. Saat ia berusia 15 tahun, di tahun 1999, James pernah melakukan peretasan ke dalam komputer Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Dengan aksinya itu, James berhasil mendapat akses ke lebih dari 3.000 pesan dari pegawai pemerintah, kata sandi, dan berbagai data sensitif lainnya.
Untuk melancarkan aksinya, Daniel menggunakan keylogger atau alat berisi software perekam ketikan dan menghubungkannya ke komputer sekolah setelah jam pelajaran usai. Dalam waktu beberapa hari, Daniel berhasil mendapatkan ratusan data login murid ke sistem database sekolahnya.
Celakanya, tidak hanya mengganti nilai raport saja, ketiga remaja itu juga mengganti jadwal kelas sekitar 300 murid di SMA-nya. Berdasarkan keterangan polisi, Daniel pertama kali melakukan aksi hacking itu tanggal 26 Mei dan megulanginya lagi di bulan Juni lalu.
Polisi menjadikan Daniel sebagai otak dari kasus ini. Daniel sendiri disebut mengganti nilainya di pelajaran Fisika, Ekonomi, dan Sejarah.
Baca juga:
Remaja Amerika pro Palestina retas email bos CIA, bocorkan data ini
Pemerintah fokus tingkatkan keamanan cyber untuk sektor strategis
Makanan hacker! Ini harga info rekening bank jika dijual di internet
4 Cara mudah lindungi gadget dan akun sosmed dari serangan cyber
Malaysia tangkap peretas yang beberkan data AS ke ISIS