Startup Ini Ingin 'Menginstall' Google di Otak, Caranya?
Startup Ini Ingin 'Menginstall' Google di Otak, Caranya?
Berkat kecerdasan buatan, kondisi IQ dan otak seseorang ternyata bisa diubah. Jika Anda ingin, hal ini bisa diwujudkan layaknya sihir oleh Fountech.ai.
Ya, startup yang satu ini, punya tujuan dengan ingin membuat semua otak manusia bisa lebih cerdas layaknya mesin pencarian Google Search.
-
Apa yang diamati oleh para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Apa yang para ilmuwan temukan tentang keheningan? Para ilmuwan telah menemukan bahwa keheningan sebenarnya adalah suara.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
Mereka bahkan tengah mengembangkan teknologi di mana akan mengimplan 'chip' khusus yang akan membantu otak manusia bisa dengan mudah mencari informasi yang diinginkan.
Founder Fountech.ai Nikolas Kairinos, percaya bahwa di masa depan metode ini bisa dicanangkan ke manusia, khususnya anak-anak dan membantu proses pembelajaran mereka, di mana yang tadinya mereka harus menghafal sesuatu, menjadi tak perlu melakukan apa-apa lagi karena sudah memiliki akses yang luas.
Dengan chip ini, pembelajaran manual yang membutuhkan upaya tak lagi akan digunakan (di masa depan), ujar Kairinos seperti dilansir Mirror via Tekno Liputan6.com.
"Fungsinya nanti akan seperti memiliki asisten pintar dengan tingkat kecerdasan yang sama denganmu," tambahnya.
Canggihnya lagi, chip tersebut akan memungkinkan manusia menemukan jawaban tanpa harus bertanya dengan suara.
"Dengan chip ini, pengguna bisa bertanya sesuatu dalam hati seperti 'apa bahasa Prancisnya meja?', dan mereka akan mendapatkan jawaban atau informasi dari chip implan tersebut secara langsung," tutup Kairinos.
Tertarik?
Sumber: Tekno Liputan6.com
Reporter: Jeko I.R