Sudah terlambat untuk selamatkan bumi dari kehancuran
Bumi akan mengalami perubahan iklim meskipun emisi CO2 ditekan seminimal mungkin.
Parahnya kerusakan lingkungan yang sudah diperbuat manusia ternyata tak mungkin bisa diperbaiki lagi. Emisi CO2 misalnya, meskipun berbagai langkah sudah kita lakukan untuk menghentikannya, sudah terlalu lambat untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran.
Seperti dilansir oleh Princeton.edu (24/11), para peneliti dari Princeton University menyatakan bahwa angka CO2 di bumi sudah kelewat batas. Alhasil, meskipun di masa depan kita sudah tak lagi memproduksi CO2, bumi akan tetap mengalami pemanasan global dan hancur.
-
Kenapa para ilmuwan yakin Planet Kesembilan itu ada? Hasilnya menunjukkan bahwa penjelasan paling logis untuk pergerakan tidak teratur dari objek-objek tersebut adalah adanya sebuah planet besar yang belum teridentifikasi.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Kenapa planet Bumi diberi nama 'Bumi'? Bumi dalam pemahaman bahasa Anglo-Saxon merujuk pada tanah tempat kita hidup, tempat kita menanam tanaman, dan tempat kehidupan muncul.
-
Gimana cara para ilmuwan menemukan Planet Kesembilan? Para peneliti telah melacak pergerakan jangka panjang dari objek trans-Neptunian (TNO) di wilayah luar tata surya.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan China Academy of Sciences di dalam Bumi? Selama ini ilmuwan meyakini Bulan terbentuk akibat tabrakan antara Bumi dan sebuah objek besar atau planet alien yang disebut Theia sekitar 4,5 miliar tahun lalu. Kecelakaan besar ini menyebabkan pecahan dari Bumi yang akhirnya menyatukan diri membentuk Bulan.Baru-baru ini, sekelompok ilmuwan dari China Academy of Sciences mengklaim mereka menemukan bukti tambahan yang mendukung kebenaran teori ini. Mereka berpendapat potongan besar dari Theia mungkin terperangkap dalam lapisan dalam Bumi.
-
Planet-planet baru seperti apa yang ditemukan oleh ilmuwan? Jumlah planet baru yang ditemukan ini tak tanggung-tanggung. Pencarian kehidupan di alam semesta mengalami perkembangan yang menarik, setelah para astronom menemukan 85 planet yang berpotensi menjadi rumah bagi kehidupan makhluk hidup. Suhunya sangat menarik bagi para ilmuwan yang menemukannya karena suhunya tepat untuk menopang kehidupan.
Hal ini ditemukan dalam simulasi di mana bumi diibaratkan sudah memiliki 1,8 ribu ton CO2 di atmosfer. Jika saja angka ini tidak ditambahi lagi dengan gas emisi lainnya, maka bumi diperkirakan akan tetap memanas suhunya hingga seribu tahun mendatang.
Awalnya karbon sendiri akan melebur dengan 80 persen diantaranya diserap lautan dan tanah. Hal ini nantinya membuat suhu bumi mendingin. Namun, akibat panas yang dibawa CO2 ke bumi masih terperangkap atmosfer, suhu bumi pun perlahan memanas. Bumi pun diperkirakan akan naik suhunya sekitar 0,85 derajat Celcius jika dibandingkan dengan masa pra industri yang terjadi di awal abad ke-18.
Intergovernmental Panel on Climate Change sendiri menyatakan bahwa kenaikan suhu bumi lebih dari 2 derajat saja dibanding era revolusi industri, bumi akan hancur. Iklim akan berubah dan manusia harus menderita akibat perubahan iklim ini.
Temuan para peneliti ini sendiri sebenarnya bertentangan dengan konsensus sains mengenai temperatur global yang menyatakan bahwa suhu bumi akan konstan atau menurun jika emisi ditekan hingga angka nol. Namun, konsensus ini sendiri tidak menghitung adanya faktor bahwa lautan, terutama lautan di dua kutub, sudah kehilangan kemampuannya untuk menyerap panas dengan baik.
Baca juga:
Semut rangrang lebih siap hadapi banjir ketimbang manusia
Tetaplah tenang saat digigit ular kobra!
Ilmuwan: Spesies manusia hasil perkawinan babi dan simpanse
Botol minuman mineral dituding sebagai penyebab migrain
Tak hanya manusia, paus juga lakukan seks threesome