Bisa Sebabkan Sejumlah Masalah Kesehatan, Ketahui Dampak dari Menahan Kentut
Menahan kentut bisa sebabkan sejumlah masalah kesehatan pada tubuh sehingga perlu untuk dihindari.
Menahan kentut mungkin terasa wajar saat berada di situasi sosial yang kurang tepat. Namun, kebiasaan ini bisa menimbulkan berbagai dampak kesehatan. Kentut merupakan proses alami tubuh untuk melepaskan gas yang terakumulasi di dalam saluran pencernaan. Gas tersebut bisa terbentuk akibat pencernaan makanan atau menelan udara secara tidak sadar. Oleh karena itu, kentut adalah mekanisme normal tubuh untuk mengeluarkan gas berlebih.
Namun, apa yang terjadi jika kentut ditahan terlalu sering? Menahan kentut dapat menyebabkan beberapa gejala yang tidak nyaman, seperti kembung, nyeri, hingga konstipasi. Walaupun menahan kentut sekali-sekali tidak akan menimbulkan masalah besar, jika dilakukan secara rutin, hal ini dapat memperburuk masalah pencernaan.
-
Apa saja akibat menahan kentut? Menahan kentut dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan meningkatkan risiko infeksi usus. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Gastroenterology, tekanan yang berlebihan dalam usus akibat gas yang tertahan dapat memicu kondisi yang lebih serius, seperti radang usus.
-
Kenapa menahan kentut berbahaya? Banyak orang yang mencoba untuk menahan kentut, terutama di tempat umum atau situasi sosial tertentu dikarenakan rasa malu. Tetapi ternyata, selain menimbulkan ketidaknyamanan, menahan kentut menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika dilakukan terus-menerus.
-
Bagaimana menahan kentut bisa sebabkan sakit jantung? Meskipun hubungan langsung antara menahan kentut dan sakit jantung masih belum banyak diteliti, ada beberapa spekulasi bahwa stres pada tubuh akibat menahan gas dapat memberikan dampak buruk pada jantung. Menurut American Journal of Gastroenterology, menahan kentut dapat memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung pada beberapa individu.
-
Kapan menahan kentut berbahaya? Orang yang sebelumnya memang memiliki masalah jantung, peningkatan tekanan yang terjadi akibat menahan kentut dapat memperburuk kondisi kesehatan jantung mereka.
-
Mengapa menahan kencing bisa menyebabkan batu ginjal? Menahan kencing dapat menyebabkan urine mengendap di kandung kemih dan menjadi lebih kental dan asam. Hal ini dapat memicu pembentukan batu ginjal, terutama yang terdiri dari kalsium, fosfat, atau asam urat.
-
Bagaimana menahan BAB bisa berbahaya? Kebiasaan ini dapat menyebabkan mereka mengejan secara paksa, yang berpotensi mengakibatkan retakan di sekitar anus (kulit sobek yang menyakitkan) dan wasir. Pada orang yang lebih tua, kondisi ini bahkan bisa menjadi berbahaya, karena mengejan secara berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Dampak Menahan Kentut
Dilansir dari Medical News Today, menahan kentut sebenarnya merupakan cara tubuh untuk mengendalikan keluarnya gas. Otot sfingter anus yang berada di sekitar anus dan rektum berperan penting dalam mengontrol keluarnya gas dan tinja. Dengan mengencangkan otot sfingter tersebut, seseorang dapat menahan kentut hingga berada di tempat yang lebih tepat untuk melepaskannya. Namun, kebiasaan menahan kentut secara berulang dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan.
Ketika gas tidak dikeluarkan, sebagian besar akan tetap berada di dalam saluran pencernaan hingga akhirnya dilepaskan. Ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman berupa kram atau kembung. Sebagian gas bahkan dapat diserap kembali oleh tubuh dan dikeluarkan melalui paru-paru, yang menyebabkan gas keluar melalui mulut atau hidung.
Gas yang tertahan lama dapat terus menumpuk dan menyebabkan rasa sakit. Tekanan yang meningkat di dalam saluran pencernaan bisa memperparah gejala pada penderita gangguan pencernaan seperti Irritable Bowel Syndrome (IBS). Bagi mereka yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap rasa sakit, penumpukan gas ini bisa menjadi sangat menyiksa.
Kembung dan Konstipasi
Selain rasa sakit, menahan kentut juga dapat memperburuk kondisi kembung. Kembung terjadi ketika udara atau gas terperangkap di dalam perut dan usus, menyebabkan perut terasa kencang dan membesar. Pada beberapa orang, kondisi ini bisa membuat perut terlihat lebih besar dan menimbulkan sensasi tidak nyaman. Saat kentut ditahan, gas yang ada akan terus terperangkap, memperparah kembung dan menyebabkan perasaan sesak di perut.
Menahan kentut juga dapat menyebabkan konstipasi, yaitu ketika tinja menjadi keras dan sulit untuk dikeluarkan. Gas yang tertahan mencegah tinja bergerak melalui usus besar dengan normal. Semakin lama tinja tertahan, semakin kering dan keras jadinya, sehingga sulit dikeluarkan. Hal ini juga dapat membuat seseorang kurang peka terhadap sinyal alami tubuh untuk buang air besar.
Cara Mengatasi Penumpukan Gas
Kentut adalah mekanisme alami tubuh untuk melepaskan gas berlebih. Jika seseorang merasa terlalu sering kentut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi produksi gas. Salah satunya adalah dengan mengunyah makanan dengan baik, makan secara perlahan, dan menghindari minuman berkarbonasi yang dapat meningkatkan penumpukan gas di saluran pencernaan.
Selain itu, mengurangi konsumsi makanan tertentu seperti sayuran tinggi serat, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat membantu mengurangi gas. Namun, makanan-makanan ini tetap penting untuk dikonsumsi karena kandungan gizinya yang tinggi. Latihan fisik dan gerakan sederhana seperti yoga juga dapat membantu memperlambat penumpukan gas dan mencegah kentut menjadi tertahan.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika kentut yang berlebihan disertai dengan gejala lain seperti konstipasi, diare, kram perut, atau nyeri yang tidak hilang, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Kondisi-kondisi ini mungkin mengindikasikan adanya gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti IBS atau gangguan pencernaan lainnya.
Secara keseluruhan, kentut adalah hal yang normal dan sehat. Namun, jika kebiasaan menahan kentut terus dilakukan, hal ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan memperburuk gejala gangguan pencernaan. Mengatur pola makan, memperhatikan asupan makanan, serta melakukan latihan fisik bisa membantu mengatasi penumpukan gas secara alami.