Tangan robotik kini tertanam di tubuh seorang balita
Liam, 5 tahun, kini memiliki tangan robot yang bisa membantunya bermain.
Teknologi telah mengubah jalan hidup seorang bocah berusia 5 tahun. Berkat bantuan jari robotik, anak ini bisa memiliki anggota tubuh layaknya manusia normal.
Seperti yang dilansir oleh ABC News (8/2), anak yang lahir di Afrika Selatan ini memang berbeda dengan anak-anak lain pada umumnya. Liam, namanya, terlahir dengan tangan kanan tanpa jari sehingga kegiatannya sepenuhnya bergantung pada tangan kiri saja.
-
Apa yang dilakukan robot ini? Selain mengemudikan robot, implan otak dapat membantunya menghindari rintangan, melacak target, dan mengatur penggunaan lengannya untuk menggenggam sesuatu.
-
Bagaimana robot itu 'bunuh diri'? Penduduk setempat bahkan mengatakan robot itu melompat ke bawah. Meskipun alasan perilaku robot tidak diketahui, hal ini sedang diselidiki.
-
Bagaimana robot ini dikendalikan? Sel induk yang ditakdirkan untuk menjadi bagian dari otak manusia digunakan untuk mengembangkan robot ini.
-
Bagaimana robot gajah itu bergerak? Meskipun hanya merupakan replika mekanis, Mechanical El mampu menampilkan gerakan yang menyerupai gerakan gajah sungguhan, mulai dari langkah-langkah lamban hingga gerakan kepala yang realistis.
-
Bagaimana robot bisa berjalan seperti manusia? Sebuah kelompok peneliti dari Sekolah Pascasarjana Teknik Universitas Tohoku telah mereplikasi jalan robot mirip manusia. Mereka menggunakan model muskuloskeletal – yang dikendalikan oleh metode kontrol refleks yang mencerminkan sistem saraf manusia.
-
Apa yang dilakukan monyet dengan lengan robot? Video demonstrasi menampilkan monyet tersebut dengan mahir menggunakan antarmuka untuk menggerakkan lengan robot dan meraih stroberi.
Untungnya seorang penemu bernama Ivan Owen mengetahui hal tersebut. Tergeraklah keinginan Ivan untuk membantu Liam yang kemudian terwujud dengan terciptanya tangan robotik ini.
Ivan tidak sendirian dalam menciptakan tangan robotik ini, bersama dengan Rich Van As dan ibu Liam yang berada di Afrika Selatan, mereka berkolaborasi dalam menciptakan tangan robotik ini.
Satu hal yang sangat membantu Ivan dalam proyek ini adalah kehadiran Rich Van As yang juga telah kehilangan 4 jarinya karena kecelakaan. Jadinya Ivan tidak perlu kebingungan juga untuk menentukan seperti apa alat yang pas bagi Liam.
Ivan sendiri bersyukur akhirnya ciptaannya tersebut bisa termanfaatkan. "Aku tidak pernah berpikir apakah yang kulakukan akan bisa digunakan," katan Ivan Owen kepada ABC News.
Saat ini pun Liam bisa sedikit berbahagia berkat tangan robot buatan Ivan. Saat ini, kedua tangannya pun bisa digunakan untuk berbagai kegiatan seperti bermain dan membantu ibunya berbelanja.
(mdk/nvl)