Terlalu lama kena sinar lampu di kantor ternyata bikin gemuk!
Sinar lampu ternyata memberikan dampak yang misterius bagi tubuh
Kegemukan atau obesitas biasanya disebabkan oleh kebanyakan makan, tetapi ilmuwan dari universitas di Belanda menyatakan bila sinar lampu di kantor dan beberapa tempat lain pun turut andil dalam peningkatan berat badan.
Berdasarkan penelitian pusat kesehatan Universitas Leiden yang dipublikasikan di jurnal National Science, terungkap bila sinar atau cahaya buatan yang berasal dari lampu berhubungan dengan obesitas.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
-
Siapa yang memuji penelitian ini? T. Thang Vo-Doan, seorang insinyur di Universitas Queensland, Australia, yang telah bekerja secara independen pada serangga cyborg, memuji penelitian ini karena pengaturannya yang sederhana.
Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Patrick Rensen membuktikannya dengan cara melakukan eksperimen pada tikus. Mereka menempatkan satu kelompok tikus pada ruangan yang terus terkena lampu yang sama seperti di kantor, mall, atau rumah selama 24 jam penuh.
Sementara itu, kelompok tikus kedua ditempatkan di lingkungan yang gelap tanpa lampu, dan kelompok tikus ketiga ditempatkan di ruangan yang disinari 12 jam dan dibiarkan gelap 12 jam selanjutnya.
Untuk memantau lemak di tubuh tikus-tikus itu, ilmuwan menyuntikkan lemak radioaktif khusus. Sehingga, jumlah makanan dan seberapa banyak mereka bergerak bisa terekam.
Hasilnya, kelompok tikus yang terkena sinar lampu selama 24 jam mempunyai berat badan tertinggi dibandingkan dua kelompok tikus lain. Padahal, mereka diberi makan dalam jumlah yang sama dan terpantau aktif bergerak.
Jika Anda merasa mengalami hal yang sama dengan tikus-tikus tadi, mungkin ada baiknya kita memperbanyak kegiatan di luar ruangan yang dipenuhi oleh sinar matahari bukannya sinar lampu.
Baca juga:
Gemuruh di lautan Jepang tanda gempa dahsyat bakal mengguncang
Selama 17 tahun, antariksawan Australia ditipu oven mikrowave
NASA ciptakan robot cumi-cumi untuk berburu alien di Europa
Pertama kali datang ke Chile, 20 paus langka mati dan terdampar
Foto alien kerdil ini diklaim asli oleh ilmuwan dan astronot