Terungkap, korban kecanduan Google Glass pertama
Pria ini bahkan dalam mimpi merasa terus memakai Google Glass
Kecanduan terhadap gadget mulai mengalami pergeseran tren. Jika sebelumnya banyak yang melaporkan kasus-kasus kecanduan terhadap smartphone atau tablet, kini muncul kasus kecanduan baru akibat perangkat yang juga masih baru, yakni Google Glass.
Dikutip dari Daily Mail (14/10), seorang laki-laki yang yang bekerja sebagai mekanik di Angkatan Laut Amerika (US Navy) dinyatakan sebagai pasien kecanduan Google Glass pertama di dunia. Saking parahnya kecanduan yang dia derita, dalam mimpi-mimpinya pria tersebut membayangkan dirinya memakai wearable gadget buatan Google tersebut.
-
Di mana teknologi Google ini akan digunakan? Teknologi ini dirancang agar dapat digunakan di ponsel pintar, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki akses terbatas terhadap layanan kesehatan.
-
Apa yang dilakukan Telkomsel dan Google dalam kerja sama ini? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih. Telkomsel mengumumkan kemitraan strategis dengan Google untuk menghadirkan layanan Rich Communication Services (RCS) dengan Rich Business Messaging (RBM).
-
Mengapa Telkomsel bermitra dengan Google? Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pengalaman komunikasi pelanggan dan menyajikan solusi pesan singkat yang lebih canggih.
-
Siapa yang bisa menggunakan Google Lens untuk memindahkan tulisan tangan? Langkah mudah ini dapat membantu Anda memindahkan tulisan tangan ke catatan digital. Di zaman yang lekat dengan teknologi, dokumen-dokumen yang bertuliskan tangan akan mudah diarsipkan jika bentuknya digital. Sayangnya, banyak orang yang belum mengetahui bagaimana cara mudah menyalin tulisan tangan menjadi digital.
-
Apa yang ditemukan dengan bantuan Google Earth? Mayat seorang pria yang menghilang tanpa jejak akhirnya ditemukan secara kebetulan berkat Google Earth.
-
Apa yang Google lakukan untuk memperbarui fitur Street View? Mengutip Android Police, Selasa, (24/10), Google harus membuat tim khusus untuk melakukan perjalanan secara manual seperti berjalan kaki, naik perahu, atau bahkan mobil untuk menangkap citra dengan kamera khusus. Setelah dilakukan, kemudian mereka harus menyatukan citra 3D agar dapat terlihat seperti jalanan yang nyata di aplikasi Google Maps.
Kecanduan Google Glass yang dia alami juga berlangsung cukup cepat. Hanya dalam dua bulan sejak pria itu membeli Google Glass, dia sudah tidak bisa dilepaskan dari perangkat tersebut. Dalam satu hari setidaknya 18 jam dihabiskan dengan memakai Google Glass. Pria itu bahkan hanya melepas Google Glass saat tidur atau mandi saja.
Dokter di program kecanduan US Navy (SARP) menyatakan bila mekanik tersebut akan mengalami frustasi yang ditambah dengan rasa tidak nyaman parah saat tidak bisa memakai Google Glass.
"Pasien tersebut tercatat terus memegangi dahi dengan tangan kanannya serta terus mengetuk-ketukkan jari telunjuknya (saat tidak memakai Google Glass)," ungkap dokter SARP.
Menurut pria tersebut, rasa frustasi tersebut kerap muncul ketika dirinya dilarang memakai Google Glass saat bekerja. Jika hal tersebut terjadi, dia mengaku menjadi sangat temperamental dan suka berargumen.
Untuk mengurangi kecanduan Google Glass-nya, dokter memasukkan pria tersebut dalam program rehabilitasi selama 35 hari. Langkah ini sangat diperlukan mengingat dokter SARP juga menemukan masalah kejiwaan lain pada pria tersebut, antara lain OCD (Obsessive Compulsive Disorder), fobia sosial, dan kecanduan rokok serta alkohol.
(mdk/bbo)