Tokopedia klaim data pelanggannya terjaga, keamanan makin ketat
Saat awal-awal berdiri, bos Tokopedia mengakui sisi security di Tokopedia belum sekuat sekarang
Chief Operating Officer (COO) Tokopedia, Leontinus Alpha Edison mengatakan, jika Tokopedia sangat konsen dalam hal security data pelanggannya. Hal itu dirinya buktikan dengan dibentuknya tim yang setiap harinya mengurusi persoalan tersebut.
Saat awal-awal berdiri, Leontinus mengakui sisi security di Tokopedia belum sekuat seperti sekarang ini. Barulah setelah Tokopedia makin berkembang, sisi keamanan data pelanggan menjadi sesuatu mutlak yang harus makin diperkuat.
-
Apa yang DANA dan Tokopedia lakukan dalam kolaborasi mereka? DANA mengumumkan kerja samanya dengan Tokopedia, untuk menyediakan pengalaman bertransaksi digital. Dengan mengintegrasikannya ke seluruh online marketplace terdepan, DANA berharap dapat mendorong pertumbuhan positif ekonomi digital sekaligus meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang menyambut baik kolaborasi antara DANA dan Tokopedia? Kolaborasi ini turut disambut baik oleh Astrid Tampubolon, Vice President of Payment and Fintech Tokopedia.
-
Kenapa Tokopedia mengadakan Promo Guncang? Di tengah hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari, tak ada yang lebih menggembirakan daripada berburu penawaran belanja yang menggiurkan. Ya, jika kamu adalah seorang pemburu diskon dan penikmat belanja cerdas, maka saatnya merapat!Kali ini, Promo Guncang dihadirkan Tokopedia untuk memenuhi hasrat belanja kamu dengan penawaran yang tak tertandingi dan dijamin banyak.
-
Apa yang dilakukan Tokopedia untuk mendukung perempuan pelaku UMKM? Inisiatif Tokopedia untuk Mendukung Partisipasi Perempuan dalam UMKM Untuk mendorong partisipasi perempuan dalam sektor kewirausahaan, Tokopedia dan Shop | Tokopedia mengadakan berbagai inisiatif.Salah satunya adalah Kelas Perempuan Maju Digital, sebuah program kolaborasi dengan pemerintah daerah yang bertujuan untuk melatih digitalisasi usaha dan literasi keuangan bagi perempuan pelaku UMKM.
-
Kenapa Hari Jomblo di Tiongkok menjadi Hari Belanja Online? Seperti halnya Hari Valentine di Amerika Serikat yang dianut oleh Hallmark, Hari Jomblo di Tiongkok juga dikooptasi oleh raksasa e-commerce Alibaba pada tahun 2009 dan diubah menjadi hari belanja online besar-besaran.
-
Apa perbedaan utama antara e-commerce dan marketplace? Meskipun keduanya seringkali digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan yang signifikan di antara keduanya.
"Namun kami sadar, seiring tumbuhnya Tokopedia, maka kami harus memperkuat security itu. Saya masih ingat betul, security itu benar-benar kita perkuat saat dua tahun lalu ya dengan membentuk tim yang khusus security. Tim security kita sudah ada enam orang. Enam orang itu, tiap hari kerjanya mengaudit sistem kita. Kita ada bolong di mana, dan lain sebagainya," ujarnya kepada Merdeka.com di kantornya Wisma 77, Jakarta, Selasa (19/1).
Oleh sebab itu, sejauh ini dia mengklaim tidak pernah ada masalah security yang datang dari sisi teknis. Namun, dia mengakui pihaknya pernah mengalami persoalan dari sisi non teknis. Yang dimaksud dengan sisi non teknis adalah tipu menipu yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Tokopedia.
"Non teknis ini bahasa kerennya social engineering. Jadi, tipu-tipu menggunakan bujuk rayu melalui telepon atas nama Tokopedia. Misalnya, pernah ada yang seperti itu jika instal aplikasi Tokopedia, maka akan mendapatkan uang Rp 100 ribu. Padahal kita gak pernah janjikan seperti itu. Kalau itu, masih gampanglah bisa kita tracking," kata dia.
Yang lebih parahnya lagi, perusahaan besutannya bersama William Tanuwijaya ini pernah mendapati ada beberapa website yang mencoba menyerupai Tokopedia dengan maksud untuk menipu. Jelas, hal itu langsung dirinya ambil tindakan. Masalahnya, gara-gara website tersebut, beberapa pelanggan terkena tipu bahkan sampai partner Tokopedia juga kena imbasnya.
"Nah, ada juga yang website-website gak jelas. Misalnya saja kalau kita kan Tokopedia.com, kalau mereka itu Tokopedla.com. Huruf 'I' nya pakai 'L kecil' jadi orang terkadang gak sedetail itu. Dan juga tampilannya sama persis kayak Tokopedia. Akhirnya beberapa user kita kena tipu," jelasnya.
"Kita selesaikan masalah itu juga agak-agak susah ya, karena pertama edukasi ya, dan kita juga pakai tools sih, namanya Netcraft. Simplenya, Netcraft ini bisa tahu website mana saja yang mau nipu orang seperti kejadian yang pernah dialami Tokopedia. Caranya agak teknis sih. Selain itu juga, kita bisa mematikan website yang tipu-tipu itu," imbuhnya.
Menurutnya, justru dari sisi non teknis tersebut yang butuh tenaga lebih daripada sisi teknisnya.
"Jadi insiden kita sih lebih ke arah non teknis ya dan itu sebetulnya lebih susah. Bukan berarti sisi teknis juga mudah loh. Kalau dari sisi teknis itu karena banyak ahlinya," ucapnya.
Baca juga:
Ajang kumpul-kumpul bahas teknis IT bareng Tokopedia
7 Prediksi dunia media dan digital di tahun 2016
Perusahaan e-commerce bermodal di atas Rp 10 M boleh dikuasai asing
Mendag tak ingin regulasi hantam industri digital
E-commerce bakal ditetapkan jadi program nasional akhir Januari 2016