Tulisan Tangan Ilmuwan Pemenang Nobel Prize Ini Tak Boleh Sembarangan Dilihat, Bisa Berbahaya
Karena berbahaya, pihak penanggung jawab memiliki syarat untuk pengunjung dapat melihat manuskrip ilmuwan ini.
Karena berbahaya, pihak penanggung jawab memiliki syarat untuk pengunjung dapat melihat manuskrip ilmuwan ini.
Tulisan Tangan Ilmuwan Pemenang Nobel Prize Ini Tak Boleh Sembarangan Dilihat, Bisa Berbahaya
Biasanya, koleksi perpustakaan menerapkan perlindungan khusus untuk melindungi bahan koleksi dari kontaminasi pengunjung.
Tetapi jika ingin melihat catatan manuskrip milik Marie Curie, perlindungan diharuskan bukan untuk melindungi manuskripnya, tetapi untuk melindungi kita, pengunjungnya.
Marie Curie dikenal sebagai Ibu fisika modern, berkat kontribusinya yang luar biasa dalam penelitian tentang radioaktivitas.
Dia juga perempuan pertama dan satu-satunya yang memiliki dua Nobel Prize dari dua bidang yang berbeda: fisika dan kimia.
Pada 1903, Marie Curie memenangkan Hadiah Nobel Fisika atas penemuan dan penelitiannya tentang fenomena radioaktivitas, yaitu polonium dan radium.
-
Bagaimana Marie Curie menjadi pelopor dalam bidang radioaktivitas? Seorang pelopor dalam bidang radioaktivitas.
-
Kapan Marie Curie meninggal? Bertahun-tahun bekerja dengan elemen radioaktif akhirnya memakan korban: Marie meninggal karena anemia aplastik, sering disebabkan oleh paparan radiasi, pada tahun 1934, dalam usia 66 tahun.
-
Apa penemuan penting yang dilakukan Marie Curie? Penemuannya tentang unsur radioaktif polonium dan radium tidak hanya meletakkan dasar bagi pengobatan kanker melalui terapi radiasi.
-
Bagaimana Marie Curie membuktikan keberadaan radium? Marie membutuhkan waktu 12 tahun lagi sebelum dia dapat mengisolasi radium logam murni dari bijih-bijih uranium dan secara definitif membuktikan keberadaannya.
-
Apa kontribusi Marie Curie di bidang ilmu pengetahuan? Bersama suaminya Pierre, dia menemukan dua elemen: polonium dan radium. Dia juga melakukan penelitian perintis ke dalam radioaktif.
-
Apa yang membedakan Marie Curie dari para ilmuwan lainnya? Di antara para penerima hadiah, dia adalah wanita pertama, pemenang ganda pertama, dan yang pertama (dan satu-satunya) di dua bidang ilmiah yang berbeda.
Pada 1911, dia kembali memenangkan Hadiah Nobel Kimia atas penelitian mendalamnya terhadap unsur radioaktif yang baru dia temukan, sekaligus pembukaan potensi besar dalam bidang medis terhadap pengobatan kanker.
Nahasnya, penelitian yang dilakukannya ini berdampak buruk pada kesehatannya.
Dilansir dari American Council on Science and Health, Rabu (26/9), Marie Curie meninggal karena anemia aplastik pada tahun 1934.
Penyakit ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh paparan radiasi dalam jumlah besar, baik dari pekerjaan laboratoriumnya maupun dari pekerjaannya menjalankan mesin sinar-X di lapangan selama Perang Dunia Pertama.Memang selama bertahun-tahun Marie dan suaminya, Pierre Curie, telah terpapar unsur radioaktif tanpa adanya perlindungan yang berarti. Hal ini wajar, mengingat pengetahuan tentang radiasi dan dampaknya terhadap tubuh belum banyak didapatkan pada saat itu.
Bukan hanya dirinya yang terpapar unsur radioaktif tersebut, berbagai barang pribadi milik Curie dan suaminya juga terpapar oleh unsur radioaktif. Salah satunya adalah catatan laboratorium Curie yang hingga kini masih terpapar radium (Ra-226).
Unsur radioaktif ini memiliki waktu paruh sekitar 1.577 tahun. Ini berarti, 50 persen dari jumlah unsur ini akan terurai (luruh) dalam waktu kurang lebih 1.600 tahun, dan 90 persen dari kandungan radium ini akan terurai dalam waktu sekitar 5.000 tahun.
Science Alert (25/9) menerangkan bahwa hingga saat ini, catatan itu masih disimpan di Bibliotheque Nationale Prancis di Paris.
Meskipun terpapar Ra-226, pihak perpustakaan tetap memberikan akses kepada pengunjung untuk melihat manuskrip milik Curie, yang disimpan di dalam kotak berlapis timah untuk mencegah kontaminasi radioaktif ini.
Syaratnya, pengunjung harus memakai baju pelindung setelah sebelumnya menandatangani surat pernyataan pelepasan tanggung jawab.
Meskipun paparan radioaktif di dalam catatan laboratorium ni tidak dianggap dapat menimbulkan resiko berbahaya dalam jangka panjang, tetapi kontak dengan catatan laboratorium ini bukan bebas resiko.Menurut American Council on Science and Health diketahui bahwa jumlah radiasi yang dipaparkan buku ini memang lebih dari yang aman diterima seseorang dalam waktu satu tahun, sehingga setiap kontak dengan buku catatan ini tetap mengandung resiko meskipun sedikit.