Seperti Burung, Ayam Juga Punya Sayap tapi Kenapa Tidak Bisa Terbang? Ini Penjelasan Ilmuwan
Begini penjelasan ilmiah dari seorang ilmuwan mengapa ayam yang memiliki sayap tapi tidak bisa terbang seperti burung.
Begini penjelasan ilmiah dari seorang ilmuwan mengapa ayam yang memiliki sayap tapi tidak bisa terbang seperti burung.
Seperti Burung, Ayam Juga Punya Sayap tapi Kenapa Tidak Bisa Terbang? Ini Penjelasan Ilmuwan
Ayam dan burung sama-sama merupakan bagian dari spesies unggas.
Keduanya memiliki sayap di tubuhnya. Namun, mengapa ayam, tidak seperti burung, tidak bisa terbang dengan baik? Berikut ulasannya.
-
Kenapa burung unta tidak bisa terbang? Adanya Evolusi Pada Burung Para peneliti mengungkapkan bahwa adanya perubahan evolusi yang besar pada burung karena perubahan DNA yang mengatur gen menghasilkan burung kehilangan kemampuan terbangnya.
-
Hewan apa yang bisa terbang seperti burung? Ketika membahas hewan yang bisa terbang, burung pasti yang pertama kali terlintas di pikiran. Burung memang terkenal dengan kemampuan terbangnya. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa hewan lain yang juga dapat terbang seperti burung?
-
Bagaimana Gajah bisa terbang? Gajah terbang dengan apa? Dengan susah payah.
-
Mengapa lalat betina tidak bisa terbang? Meskipun terbang jauh lebih cepat daripada berjalan, lalat betina yang tidak bisa terbang ini masih bisa melarikan diri dari predator.
-
Mengapa bulu awal tidak untuk terbang? Ahli paleobiologi juga telah mengetahui bahwa bulu pada masa awal tidak diciptakan untuk terbang, dikutip dari Science Alert. Fosil pterosaurus menunjukkan mereka mungkin berperan dalam termoregulasi dan pola warna. Fosil bulu awal memiliki struktur sederhana dan distribusi yang jarang pada tubuh, sehingga mungkin digunakan untuk tampilan atau penginderaan sentuhan.
-
Kenapa layang-layang bisa terbang? Secara fisika, layang-layang dapat terbang karena adanya perbedaan tekanan udara antara bagian atas dan bawah layang-layang. Ketika angin bertiup, udara yang mengalir di atas permukaan layang-layang bergerak lebih cepat daripada udara di bawahnya. Hal ini menciptakan area bertekanan rendah di atas layang-layang, yang kemudian menghasilkan gaya angkat yang memungkinkan layang-layang untuk tetap mengudara.
Menurut laporan LiveScience dan USA Today, Kamis (7/12), sebenarnya ayam bisa saja terbang. Tapi tidak dalam jarak yang jauh. Rekor dunia untuk penerbangan ayam terlama adalah selama 13 detik, dengan jarak lebih dari 300 kaki atau sekitar 91 meter.
Namun, dulu ayam juga pernah dapat terbang dengan baik meski tidak selihai burung. Ayam hutan (Gallus gallus) merupakan burung liar asli India utara, Tiongkok selatan, dan Asia Tenggara.
Ayam hutan adalah nenek moyang langsung atau kerabat sangat dekat dari ayam modern (Gallus gallus domesticus) yang pertama kali didomestikasi antara 6.000 hingga 8.000 tahun lalu.
Ayam hutan dapat terbang dalam jarak yang pendek, karena daya tahannya yang rendah meskipun ototnya kuat. Mereka menggunakan ototnya untuk lepas landas dalam ledakan cepat yang hampir vertikal dan terbang dalam jarak pendek.
Ayam umumnya dipelihara manusia untuk diambil daging dan telurnya.
Oleh karena itu, penting bagi ayam modern untuk memiliki daging dada dan otot terbang yang lebih besar dibanding nenek moyangnya.
Sayangnya, otot terbang yang besar ini ternyata menghalangi kemampuan terbang dari ayam.
Untuk dapat terbang, burung memerlukan apa yang disebut sebagai “pembebanan sayap” yang sesuai, yaitu rasio massa tubuh terhadap luas sayap.
Setidaknya, burung harus memiliki 1 inci persegi sayap per 0,6 ons massa tubuh (1 sentimeter persegi per 2,5 gram) untuk terbang.
Dengan rasio ini, tidak mengherankan bila ayam modern dengan sayap yang kecil dan massa yang lebih berat tidak dapat terbang dengan baik.
Ayam modern muda yang belum seberat ayam dewasa terkadang bisa terbang dengan cukup baik, meski dalam jarak yang sangat pendek. Dengan begitu, pagar pembatas saja sudah cukup untuk mencegahnya kabur ke alam liar.