Uang Jadi Penyebab Nikola Tesla Benci dengan Thomas Edison, Begini Kisahnya
Dua ilmuwan legendaris yang punya cerita persaingan bisnis dan pribadi.
Dua ilmuwan legendaris yang punya cerita persaingan bisnis dan pribadi.
Uang Jadi Penyebab Nikola Tesla Benci dengan Thomas Edison, Begini Kisahnya
Juni 1884 adalah waktu yang tak akan pernah dilupakan Nikola Tesla.
Ia kemudian hijrah ke New York, Amerika Serikat (AS) dengan kapal layar.
Di kota sebesar AS, dia hanya membawa uang empat sen dan membawa bekal surat rekomendasi dari Charles Batchelor.
Seorang ilmuwan yang pernah bekerja dengan Thomas Edison.
-
Kapan Nikola Tesla meninggal? Nikola Tesla meninggal pada 7 Januari 1943, di lantai 33 Hotel New Yorker di Manhattan.
-
Apa yang terjadi pada pabrik Thomas Edison? Pada sore itu sekitar pukul 05.30 WIB, 10 Desember 1914, terjadi ledakan besar di West Orange, New Jersey. Lebih dari 10 bangunan pabrik dilalap si jago merah. Pabrik tersebut merupakan milik sang penemu legendaris, Thomas Edison.
-
Siapa saja teman-teman dekat Nikola Tesla? Pada puncak karirnya, Tesla adalah seorang yang karismatik, sopan dan jenaka. Dia berbicara beberapa bahasa dan menganggap penulis Mark Twain dan Rudyard Kipling, serta naturalis John Muir sebagai teman.
-
Siapa yang lebih banyak memiliki paten, Tesla atau Edison? Namun pada akhirnya, Edison memegang 1.093 paten, menurut Taman Sejarah Nasional Thomas Edison. Tesla mengumpulkan kurang dari 300 di seluruh dunia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2006 di Simposium Internasional Keenam Nikola Tesla.
-
Siapa yang menemukan jasad Nikola Tesla? Penemuan jasadnya dilakukan dua hari setelah kematiannya, saat seorang pelayan membuka pintu kamar hotelnya di New York Hotel yang bertuliskan 'Jangan ganggu' dan menemukan Tesla telah meninggal sendirian.
-
Bagaimana Charles Edison menyimpan napas terakhir Thomas Edison? Menurut kata-kata Charles Edison, ada delapan tabung reaksi kimia yang berada di dekat tempat tidur Edison saat dia sedang meregang nyawa. Hal ini juga merupakan simbolisme dari kecintaan Edison terhadap kimia. Pihak museum mengatakan bahwa segera setelah kematiannya, Charles meminta Dr. Hubert untuk menyegel tabung-tabung reaksi ini dengan parafin.
Ya, Tesla berharap dengan surat rekomendasi itu bisa bekerja dengan Thomas Edison setibanya di AS. Mengutip SmithSonian Magazine, Rabu (7/2), konon surat rekomendasi itu berbunyi:
"My Dear Edison: Saya kenal dua orang hebat laki-laki dan kamu adalah salah satunya. Yang lainnya adalah pemuda ini!"
Charles Batchelor, Seorang ilmuwan yang pernah bekerja dengan Thomas Edison.
Pertemuan itu pun akhirnya terwujud. Kepada Edison, Tesla menggambarkan pekerjaan tekniknya kepada Edison.
Dengan semangat, Tesla menjelaskan bagaimana sistem listrik yang ia kembangkan sangat efisien.
Sayangnya, Edison skeptis terhadap presentasi yang Tesla lakukan. Hanya saja, ia tetap mempekerjakan Tesla.
Suatu Ketika, Edison menawarkan kepada Tesla untuk memperbaiki pembangkit listrik berarus searah atau Direct Current (DC).
Jika pembangkit listrik yang disukainya itu berhasil diperbaiki, Tesla dijanjikan Edison duit senilai USD50.000. Tesla pun tertantang memperbaikinya.
Dengan ketelitian yang diperlukan, Tesla pelan-pelan menganalisis satu per satu kerusakan pembangkit listrik Edison.
- Ilmuwan ini Mampu Kalahkan Thomas Edison tapi Tak Punya Naluri Bisnis, Hidupnya pun Berakhir Melarat
- Berambisi Kalahkan Nikola Tesla, Thomas Edison Disebut Pernah Merancang Telepon yang Bisa Berkomunikasi dengan Roh Orang Mati
- Nikola Tesla, Ilmuwan Hebat Dunia yang Saat Meninggal Miskin dan Punya Banyak Utang
- Nikola Tesla dan Thomas Edison, Siapa yang Kecerdasannya Melampaui Batas?
Hingga pada akhirnya dalam beberapa bulan, Tesla selesai sukses memperbaikinya. Ia pun melaporkan bahwa apa yang diminta Edison telah berhasil dilakukannya.
Lantas, bagaimana sikap Edison saat itu?
Edison menolak memberikan hadiah USD50.000 yang dirinya janjikan untuk Tesla. Ia pun berkata kepada Tesla, bahwa apa yang ia bilang kepadanya hanyalah gurauan belaka.
“Saat Anda menjadi orang Amerika sejati, Anda akan menghargai lelucon orang Amerika,” kata Edison kepadanya.
Sejak saat itu, Tesla keluar dari perusahaan Edison. Bayang-bayang yang diperlakukan Edison kepada Tesla sungguh membekas.Akhirnya ia memutuskan untuk mengembangkan arus listrik bolak-balik atau Alternating Current (AC).
Singkat cerita, mengutip Endesa, Tesla dan Edison menjadi rival. Rival yang lebih dari sekedar pertarungan ide. Itu juga merupakan perang finansial antar perusahaan.
Thomas Edison bersekutu dengan J.P. Morgan, bankir paling berkuasa di Amerika Serikat, untuk mengalirkan listrik ke seluruh negeri dengan arus searah. Ini adalah awal dari General Electric yang maha kuasa.
Nikola Tesla mendirikan Tesla Electric Company dan bermitra dengan penemu dan pengusaha George Westinghouse Jr. Perusahaan Tesla mulai memenangkan lebih banyak kontrak, karena keuntungannya jelas.