Ular Derik, Hewan Melata Berisik yang Mematikan
Terlihat unik dan menarik dengan bunyi di ujung ekornya, ular derik atau rattlesnake merupakan salah satu spesies ular yang paling berbahaya. Hewan melata ini memiliki racun paling mematikan di antara banyak ular pada umumnya.
Umumnya, ular datang tanpa suara. Hening dan jarang terdengar geraknya. Namun tidak dengan hewan melata yang satu ini, ular derik. Hewan ini justru dikenal sebagai yang paling berisik di spesies ular.
Sesuai namanya, ular derik. Setiap bergerak, jenis ular yang masuk kedalam keluarga Pit Viper ini menghasilkan bunyi gemerincing dari ujung ekornya. Bunyi tersebut berasal dari zat tanduk kokoh berongga yang berupa segmen-segmen (ruas-ruas) di ujung ekor ular. Saat digetarkan akan menimbulkan suara yang keras.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Mengapa Yuni sering mengunggah foto Diffa? Yuni pun juga sering mengunggah foto sang putri karena ia memang bangga dengan prestasi anak-anaknya.
-
Kapan Duta pindah ke Yogyakarta? Cerita Masa Kecil Fakta Menarik: Duta, Berusia 3,5 Tahun, Pindah ke Yogyakarta dan Mampu Berbicara Bahasa Jawa dan Indonesia Secara Bersamaan.
-
Apa visi UNU Yogyakarta untuk masa depan? Dilansir dari unu-jogja.ac.id, UNU Yogyakarta mempunyai visi untuk menjadi perguruan tinggi yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing dalam mewujudkan Indonesia yang berkeadilan dan demokratis melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat atas dasar Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah An-Nahdliyin pada tahun 2050.
-
Di mana UNU Yogyakarta dibangun? Kampus UNU berdiri di lahan 7.478 meter persegi, dan mampu menampung 3.774 mahasiswa dan 151 dosen.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
Bunyi derik ini sebagai penanda agar musuh tidak mengganggunya. Terlihat unik dan menarik, ular derik atau rattlesnake merupakan salah satu spesies ular yang paling berbahaya. Hewan melata ini memiliki racun paling mematikan di antara banyak ular pada umumnya.
©2021 Merdeka.com/Arinardi Fajeri
Ular derik memiliki gigi yang kuat di setiap rahang. Hewan yang besar panjangnya lebih dari 2,5 meter ini memiliki bisa yang mematikan. Sekali gigit, predator darat ini bisa melumpuhkan mangsanya. Racun yang mengandung hemotoxins ini mampu merusak sel darah merah.
Saat manusia digigit dari ujung taringnya, korban bisa langsung melemah. Sulit berbicara, bernapas dan penglihatan terasa kabur. Apabila korban gigitan ular derik tidak segera ditangani dan diberikan anti bisa akan berakibat pada kematian.
Oleh karena itu, harus segera diberi penangan khusus saat digigit ular derik ini. Kerusakan otot secara permanen bisa saja dialami oleh korban gigitan jika terlambat mendapatkan antibisa.
©2021 Merdeka.com/Arinardi Fajeri
Meski begitu umumnya, mereka hanya menyerang jika benar-benar terjebak atau terancam. Jika merasa terganggu, ular ini membentuk tubuhnya seperti huruf 'S' dan menggetarkan ekornya, lalu menyerang pengganggunya.
Ular Derik paling banyak ditemukan di Amerika Tengah, Texas dan sekitarnya. Biasanya hidup di gurun atau padang rumput kering, tetapi beberapa spesies hidup di dekat perairan. Pada musim dingin, hewan melata ini seringkali ditemukan di bawah batu besar, lubang atau semacamnya. Namun, saat musim panas hewan berdarah dingin ini bisa ditemukan di antara tanaman gurun. Atau bahkan berjemur di tengah jalan.
©2021 Merdeka.com/Arinardi Fajeri
Kendati demikian, ular Derik tidak bisa dijumpai di alam Indonesia. Pasalnya, bukan habitat asli mereka. Ular Derik bisa dijumpai pada pencinta reptil di Tanah Air. Biasanya corak yang ada di tubuh ular derik adalah berlian berwarna gelap, pita melintang, hingga corak menyerupai jajar genjang berwarna cerah seperti yang satu ini.
Kebanyakan dari spesies ular derik mampu bertahan hidup selama 10 hingga 25 tahun. Cukup lama ya?
©2021 Merdeka.com/Arinardi Fajeri
Memiliki corak yang memukau, tak sedikit yang menilai ular derik sangat eksotis. Tak ayal, banyak orang yang memburu si hewan eksotis ini. Keberadaannya yang dianggap membahayakan membuat orang memilih membunuh ular ini saat bertemu.
Kini, keberadaan ular derik terancam punah. Populasi ular derik semakin menurun, mampu mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem di alam.