35 Tahun Jualan di Puncak Lawu, Begini Kondisi Mbok Yem Ditandu Turun Gunung
Menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Mbok Yem turun gunung dengan ditandu oleh sejumlah warga.
Sosok Mbok Yem pasti sudah tak asing lagi bagi para pendaki gunung Indonesia. Bahkan ia dikenal sebagai satu-satunya orang yang membuka warung makan di atas puncak Gunung Lawu.
Bersama kedai sederhananya itu, Mbok Yem menjadi primadona bagi para pendaki yang kelaparan di puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Wanita yang memiliki nama asli Wakiyem ini telah 35 tahun membuka warung di sana.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Apa yang sering terdengar di Gunung Lawu? Tak hanya itu, di Gunung Lawu juga ada spot Bulak Peperangan, yaitu lokasi di mana banyak pendaki sering mendengar suara-suara gaduh seperti perang.
-
Di mana pendaki Gunung Lawu sering merasakan kehadiran penunggu alam gaib? Gunung Lawu menyimpan cerita mistis yang membuat beberapa pendaki merasakan kehadiran penunggu alam gaib. Pengalaman ini umumnya terjadi saat mencapai pos 4, suatu lokasi yang dianggap paling angker di rute pendakian. Pendaki sering merasakan perubahan suasana dan hawa di sekitar mereka, menciptakan sensasi yang sulit dijelaskan secara rasional. Konon, sedikit pendaki yang berani mendirikan tenda di tempat ini karena merasa adanya nuansa yang berbeda dan terasa kurang nyaman.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Bagaimana jalur pendakian di Gunung Kaba? Jalur Pendakian yang Ramah Ketinggian yang rendah, pastinya jalur pendakiannya sangatlah mudah sehingga ramah bagi para pendaki pemula. Ya, Gunung Kaba ini terdapat 2 pilihan jalur: Pertama, berbentuk jalanan tanah dan biasa dilewati pendaki untuk mencapai puncak, dan kedua berbentuk jalanan aspal yang sudah rusak.
-
Apa yang dilakukan Maruli Simanjuntak di Gunung Lawu? Maruli ingin gerakan pembersihan dan penghijauan dilakukan secara berkelanjutan dengan didukung regulasi dari pemerintah daerah setempat. Menurut Maruli, tugas menjaga lingkungan alam merupakan tanggung jawab bersama.
Mbok Yem akan turun gunung sekali dalam setahun, untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Mbok Yem turun gunung dengan ditandu oleh sejumlah warga. Momennya lantas viral dan jadi sorotan publik.
Simak ulasan dan videonya berikut ini, seperti dihimpun dari akun Instagram @magetanbanget, Kamis (28/4).
Warung Mbok Yem yang Legendaris
twitter @KhofifahIP ©2022 Merdeka.com
Menurut informasi, Mbok Yem mulai membuka usahanya sejak tahun 1980an silam. Agar bisa membantu para pendaki yang mungkin kehabisan logistik di puncak Gunung Lawu berketinggian 3.150 mdpl tersebut.
Lokasi kedai sederhana milik Mbok Yem juga terbilang strategis. Berada tepat di pertemuan tiga jalur pendakian utama, baik dari Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho.
Melansir dari goodnewsfromindonesia, Mbok Yem kerap menaiki puncak Lawu untuk mencari akar, serta sejumlah bahan herbal alami. Sebelumnya, ia memang berprofesi sebagai peracik jamu tradisional.
Lantaran kerap berjumpa dan berinteraksi dengan para pendaki gunung, Mbok Yem memutuskan untuk membuka warung makanan dan minuman. Untuk bisa memenuhi kebutuhan logistik dari para pendaki gunung yang kekurangan. Warung tersebut lantas jadi tempat tinggal bagi Mbok Yem juga.
Turun Gunung untuk Lebaran
Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com
Mbok Yem akhirnya turun Gunung Lawu untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halamannya. Diketahui Mbok Yem kembali pulang ke rumahnya di Dukuh Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Hal ini sudah menjadi tradisinya selama setahun sekali untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Mbok Yem turun gunung dengan ditandu. Ia dibantu oleh warga sekitar dan sejumlah pendaki.
Dalam video viral yang beredar, Mbok Yem tampak mengenakan baju hitam dan kerudung merah. Tandu sederhana yang menopang Mbok Yem itu terbuat dari batang bambu yang dirakit sedemikian rupa.
Desain dengan posisi kursi yang terdapat di bagian tengah untuk Mbok Yem duduk. Para pria itu terlihat perlahan dan hati-hati melewati jalanan terjal yang menurun.
Cara Mbok Yem Kulakan
Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com
Tak sedikit warganet yang penasaran cara Mbok Yem untuk memenuhi dagangannya. Mulanya Mbok Yem sendiri yang mengambil dari kaki gunung.
Tapi seiring bertambahnya usia, Mbok Yem pun memilih untuk meminta bantuan dari para porter yang biasanya mangkal di gunung yang terletak antara Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.
Kabarnya, Mbok Yem harus merogoh kocek sekitar Rp500.000. Itu biaya untuk setiap kali meminta bantuan porter yang menaikkan barang-barang kebutuhan berjualan di puncak Gunung Lawu.
“Barang-barangnya itu pakai porter gaes buat naikin ke Puncak Lawu dan itu harus bayar Rp 500 ribu” tutur pria dalam video yang diunggah di kanal Youtube Ardnen Cruise.
Sumber Listrik Pakai Panel Surya
Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com
Lantaran berada di puncak gunung, ada hal unik yang patut diketahui lagi soal warung Mbok Yem ini. Meski sederhana, tapi di sana tersedia aliran listrik untuk kulkas dan televisi.
Rupanya sumber listrik berasal dari panel surya yang terpasang di bagian atap warungnya tersebut.
Salah seorang anggota pecinta alam yang mengaku pernah merasakan fasilitas di warung Mbok Yem ialah Salah Yeyen Choiri (21). Pendaki asal Jawa Tengah itu menyebutkan jika panel surya yang mengaliri listrik bisa membantu Mbok Yem dan para pendaki yang membutuhkan.
"Mbok Yem itu kan sudah tua, jadi turun gunung hanya setahun sekali kalau pas lebaran saja. Sebagian besar hidupnya itu ada di Gunung Lawu. Makanya ada panel surya untuk listrik yang membantu Mbok Yem beraktivitas, termasuk merawat pendaki yang tiba-tiba sakit dan membutuhkan bantuan" katanya seperti dikutip dari Liputan6.
Momen Mbok Yem Turun Gunung jadi Ramai
Tak ayal video yang mempertontonkan momen Mbok Yem turun Gunung Lawu lantas viral. Banyak warganet yang menyematkan doa, sebagian yang lain masih melontarkan rasa penasarannya.
Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com
"Habis lebaran jangan naik lagi biarin anaknya gantian yang jualan," komentar akun @dilamaelani.
"Kuat banget seng ngangkat...👏👏🔥 mugo sehat panjang umur," tulis akun @sriabisa47.
"Definisi turun gunung sesungguhnya," tulis akun @riedhal_dhandy.
"Berapa sih itu ongkos mudik nya....ngeri... 😂😂😂😂," komentar akun @iw.aniwan97.
"Aqu nyawang koq wedi jlungup...tapi salut 👏👏👏....Panjang umur smuanya ❤️," tukas akun @mbakyu87.
"Bukan orang sembarangan ini mbok yem," komentar akun @diazghfa.
"Kan turun setahun sekali..trus kalo tiap naik lgi apakah di tandu lagi? Semoga sehat sllu mbok yem ..🤗," tulis akun @sari_mulya3.
Video Mbok Yem Ditandu Turun dari Gunung
Video singkat yang memperlihatkan pemandangan alam yang indah dari Gunung Lawu. Ditambah lagi, sosok wanita paruh baya yang tengah ditandu oleh para pria. Video momen kala Mbok Yem ditandu untuk turun gunung itu diunggah pertama kali oleh akun Instagram @jun_alwii dan diunggah ulang oleh banyak media.
Berikut videonya.