4 Peristiwa yang Terlewatkan di Gaza Sejak Israel Mengebom Lebanon, Ada Kejutan dari Hamas
Berikut peristiwa yang terjadi di Gaza saat Israel menyerang Lebanon lewat udara.
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap militan Hizbullah di Lebanon selama beberapa waktu belakangan ini. Namun, bukan berarti hal itu membuat mereka menghentikan serangan di Gaza.
Sejak Israel memulai kampanye pengeboman mematikan lewat udara di Lebanon, pasukannya terus menggempur wilayah kantong Palestina itu hingga mengakibatkan jumlah korban tewas semakin meningkat di Gaza.
- Israel Alami Kekurangan Besar Jumlah Tentara, 20.000 Prajurit Cadangan Ogah Ikut Perang
- Israel Bunuh 150 Warga Gaza & Lebanon Dalam Sehari, AS Basa Basi Cuma Minta Penjelasan
- Hati Warga Gaza Palestina Memang Istimewa, Sedang Dibombardir Israel Tapi Masih Memikirkan Lebanon
- Israel Kembali Serang Lebanon, 492 Orang Terbunuh Termasuk Puluhan Wanita dan Anak-Anak
Melansir dari laman middleeasteye, berikut empat peristiwa yang mungkin terlewatkan telah terjadi di Gaza sejak dunia dihebohkan dengan serangan Israel ke Lebanon, di antaranya:
Israel Serang Sekolah, Puluhan Warga Terbunuh
Pada hari Senin (23/9), pasukan Israel membunuh sedikitnya 10 warga Palestina termasuk lima wanita dan anak-anak dalam serangan terhadap sekolah-sekolah yang menampung pengungsi di kamp pengungsi Nuseirat dan al-Shati.
Hal ini menyusul terbunuhnya sedikitnya 32 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak, dalam serangkaian serangan Israel terhadap sekolah-sekolah yang menampung pengungsi.
Pada tanggal 21 September, 22 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Sekolah al-Zaytun di Kota Gaza. Tujuh orang lainnya tewas keesokan harinya dalam serangan terhadap Sekolah Kafar Qasam juga di Kota Gaza.
Badan kemanusiaan PBB, OCHA, telah meminta militer Israel untuk berhenti menyerang sekolah-sekolah yang menyediakan perlindungan terakhir bagi warga Palestina di Gaza.
Israel Serang Gaza Tengah dan Selatan
Pasukan Israel juga kembali melakukan serangan di Khan Younis, Deir el-Balah dan kamp pengungsi Bureij.
Pada Selasa (24/9), dua rumah menjadi sasaran dan menewaskan sedikitnya tujuh warga Palestina menurut kementerian kesehatan Gaza.
Sementara itu, dua orang lainnya tewas dalam serangan pesawat tak berawak yang menargetkan kendaraan di timur Deir el-Balah pada Selasa dini hari.
Tiga warga Palestina juga tewas dan lainnya terluka dalam pemboman Israel terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij, Al Jazeera.
Hujan Lebat Sebabkan Banjir di Kamp Pengungsian
Hujan deras juga turun di wilayah Gaza dan membanjiri tenda-tenda pengungsi, menghanyutkan sebagian dari mereka dan memaksa banyak keluarga keluar ke tempat terbuka.
Badan PBB Unrwa mengatakan, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan akses kemanusiaan ke Jalur Gaza sebagai tempat berlindung dan tidak cukup hanya dengan terpal dan tenda.
AP melaporkan bahwa di Mawasi, sebuah daerah yang terletak di sebelah barat Khan Younis di selatan Gaza, anak-anak berjalan tanpa alas kaki melewati lumpur yang mencapai di atas mata kaki mereka.
Hamas Menyergap Konvoi Militer Israel
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam, mengatakan bahwa pihaknya menyergap konvoi kendaraan lapis baja Israel di Rafah pada Senin, (23/9).
Kelompok tersebut mengklaim para pejuangnya berhasil melakukan penyergapan konvoi tersebut dengan sangat baik.
Hamas kemudian menyerang mereka dengan roket anti-tank dan meledakkan alat peledak yang ditanam. Namun, mengenai kejadian ini belum ada komentar langsung dari militer Israel.
Hampir 1 tahun berlalu sejak serangan pertama pada 7 Oktober 2023, jumlah korban tewas di Gaza akibat serangan Israel terus bertambah. Terkini, total korban tewas mencapai lebih dari 41 ribu jiwa.
Dari jumlah seluruh korban tewas, paling banyak ialah perempuan dan anak-anak. Mengutip dari laman resmi UNICEF, lebih dari 14.000 anak dilaporkan tewas selama serangan di Gaza.
Di Balik Serangan Israel ke Lebanon
Serangan besar-besaran Israel terhadap militan Hizbullah di Lebanon ramai jadi sorotan dunia. Sebagai informasi, Hizbullah merupakan kelompok bersenjata sekaligus partai politik yang memiliki kursi di parlemen Lebanon.
Kelompok ini terbentuk setelah invasi Israel yang gagal ke Lebanon pada 1982 dan telah beberapa kali berperang melawan Israel, terakhir kali pada 2000 dan 2006.
Hizbullah mulai terlibat dalam perang lintas batas dengan Israel pada 8 Oktober 2023, atau sehari setelah kelompok Hamas di Gaza melancarkan serangan 7 Oktober 2023 yang kemudian memicu perang di Gaza.
Sebagai sekutu Hamas, Hizbullah menyatakan serangannya bertujuan mendukung warga Palestina yang menjadi sasaran pengeboman Israel di Gaza.
Selain itu, alasan kenapa Israel menyerang Lebanon adalah karena Israel telah lama menganggap Hizbullah sebagai ancaman utama di perbatasannya. Terutama karena persenjataan kelompok tersebut yang semakin canggih dan pengaruhnya yang meluas ke Suriah.