Israel Serahkan Jenazah 84 Warga Palestina ke Gaza Tanpa Penjelasan Apa Pun, Jasad Sudah Membusuk Tak Bisa Dikenali
Jasad ini dicuri Israel dari sejumlah tempat pemakaman dan lokasi lain di Gaza.
Israel Serahkan Jenazah 84 Warga Palestina ke Gaza Tanpa Penjelasan Apa Pun, Jasad Sudah Membusuk Tak Bisa Dikenali
Tentara penjajah Israel telah mengembalikan jasad 84 warga Palestina yang dicuri dari pemakaman-pemakaman dan tempat lainnya di Jalur Gaza. Jasad puluhan warga ini kemudian dimakamkan secara massal di pemakaman Turkish yang berada di lingkungan Austrian, Khan Yunis di Gaza selatan. Demikian dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.
Jasad-jasad ini dikembalikan melalui perbatasan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) pada Senin (5/8).
WAFA melaporkan, ini adalah pengembalian jasad ketiga yang dilakukan pasukan penjajah Israel kepada Komite Internasional Palang Merah selama agresi brutalnya di Jalur Gaza.
Jasad-jasad ini dalam keadaan hancur dan bisa dikenali lagi, menurut keterangan Hamas, seperti dilansir Palestina Chronicle. Hamas menambahkan, kondisi jasad ini menyoroti sadisnya pasukan penjajah dan "tingkat kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia yang dilakukan tentara pendudukan Nazi (Israel)."
"Mereka membunuh warga sipil tidak bersenjata di rumah sakit-rumah sakit dan tempat pengungsian, mencuri jasad mereka, dan menggali kuburan para syuhada dan orang yang telah meninggal, membawa mereka ke pusat pendudukan," jelas Hamas.
Kelompok perlawanan Palestina ini menambahkan, tindakan Israel ini merupakan pelanggaran kejam dan bagian dari "genosida brutal dan upaya oleh pemerintah penjajah fasis untuk menghancurkan dan menghalangi kehidupan di Gaza melalui kejahatan sadisnya yang sedang berlangsung."
Hamas mengatakan hal ini melipatgandakan penderitaan keluarga korban meninggal dan orang hilang yang berupaya mengetahui nasib anak-anak mereka yang diculik atau menguburkan korban tewas dengan cara yang pantas bagi mereka.
“Hal ini memerlukan sikap yang jelas dari komunitas internasional untuk menolak dan mengutuk tindakan-tindakan ini dan berupaya meminta pertanggungjawaban para pemimpin penjajahan atas praktik-praktik keji yang tidak manusiawi ini," tegas Hamas.