Kementerian Kesehatan Palestina menyebut Israel telah memulangkan hampir 90 warga Palestina yang tewas akibat agresi militer mereka di Galur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina menyebut Israel telah memulangkan hampir 90 warga Palestina yang tewas akibat agresi militer mereka di Galur Gaza. Kantor Media Pemerintah di Gaza menyebut sejak serangan 7 Oktober 2023, Israel telah mencuri 2.000 jenazah dan mengembalikan beberapa di antaranya dengan kondisi tak manusiawi. Israel diketahui telah membuldoser kuburan selama serangan militer saat sedang berlangsung.
Yamen tidak mengetahui pasti apakah mayat-mayat tersebut berasal dari kuburan yang digali oleh tentara Israel selama agresi ataukah jasad tahanan yang telah disiksa dan dibunuh.
“Pendudukan ini tidak memberi kami informasi mengenai nama, usia, atau apa pun. Ini adalah kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Abu Suleiman. Seluruh jenazah akan diidentifikasi untuk menentukan penyebab kematian mereka sebelum dimakamkan kembali di dekat Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
Pemerintah Gaza menyebut Israel mengirimkan 89 kantung jenazah yang kebanyakan tinggal “tulang belulang" dan jenazah yang membusuk dengan kondisi tak manusiawi. Kantor media itu mengatakan bahwa pasukan Israel juga menggali kuburan di Khan Younis, Jabalia dan lingkungan Tuffah di Kota Gaza.
Mereka sengaja memindahkan jenazah ke tempat yang tidak diketahui. Aksi tersebut tentu tindakan yang merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Lewat sebuah pernyataan, Hamas mengatakan jenazah-jenazah itu pulang dalam keadaan membusuk total dan tidak teridentifikasi. “Ini menyoroti kesadisan pendudukan (Israel) dan tingkat kejahatan yang dilakukan oleh tentara pendudukan Nazi, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia,” ucap perwakilan Hamas.
Forum Sandera dan Keluarga Hilang Israel di Yerusalem mempertanyakan kebijakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait izin penyerahan jenazah Palestina tanpa kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Menanggapi kasus tersebut, militer Israel belum memberikan tanggapan apapun terkait pemulangan jenazah. Israel sempat mengatakan mereka telah mengembalikan jenazah usai dilakukan pemeriksaan dan memastikan mereka bukan sandera Israel yang ditahan oleh Hamas sejak serangan 7 Oktober. Sejak saat itu, pasukan Israel masih terus menahan puluhan jenazah.
“Mengapa jenazah dikembalikan di luar kerangka kesepakatan komprehensif? Perjanjian semacam itu dapat membawa kembali sandera yang masih hidup untuk direhabilitasi dan orang yang meninggal untuk dimakamkan secara layak,” kata anggota kelompok. Usai serangan 7 Oktober, ketegangan regional terus meningkat akibat keputusasaan keluarga dan teman-teman dari 111 tawanan yang tersisa, termasuk 39 orang yang diketahui tewas dan diculik.
Militer Israel tak memandang bulu dalam membunuh penduduk Gaza. Dari tua hingga bayi dihabisi oleh mereka.
Badan Pertahanan Sipil Palestina pada Selasa (30/4/2024) kemarin mengungkap fakta terbaru.
Genosida Israel terhadap warga Gaza, Palestina, masih terus berlangsung hingga kini.
Aksi bocah Gaza mengubur diri jadi sorotan, ternyata ingin tahu rasanya dikubur seperti orang meninggal.
Seorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai "empat hari terburuk dalam hidupnya".
Senjata mematikan Israel digunakan hingga 'melelehkan' tubuh para korban pengungsi Gaza yang wafat.
Kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Jasad ini dicuri Israel dari sejumlah tempat pemakaman dan lokasi lain di Gaza.
Serangan keji dan brutal ini terjadi pada Selasa (16/7) di tiga lokasi berbeda.
Momen warga Israel dengan brutalnya mencegah truk bantuan yang akan masuk ke wilayah Gaza, Palestina.
Perang genosida Israel di Gaza masih berlangsung dan telah membunuh lebih dari 39.000 warga sipil Palestina.
Mereka juga sengaja membakar dan menghancurkan rumah warga sipil agar tak bisa lagi dihuni.