5 Makanan Wajib Dihindari Penderita Hipertensi
Tekanan darah tinggi, atau yang dikenal dengan istilah hipertensi, merupakan kondisi di mana tekanan darah seseorang melebihi batas normal.
Tekanan darah tinggi, atau yang dikenal dengan istilah hipertensi, merupakan kondisi di mana tekanan darah seseorang melebihi batas normal. Keadaan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke.
Peningkatan tekanan darah tinggi atau hipertensi sering kali disebabkan oleh kelebihan berat badan serta kurangnya aktivitas fisik. Ketika seseorang mengalami obesitas, pergerakan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, menjaga berat badan agar tetap ideal sangat penting untuk mencegah hipertensi.
-
Kapan seseorang disebut mengalami hipertensi? Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg.
-
Siapa yang berisiko terkena hipertensi? Beberapa anak mungkin mengalami hipertensi karena memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi.
-
Siapa saja yang berisiko terkena hipertensi? Salah satu penyebab hipertensi bisa jadi karena faktor genetik atau keturunan. Sehingga, saat orang tua memiliki riwayat hipertensi maka hal itu berpotensi menurun pada anak.
-
Mengapa hipertensi berbahaya? Jika dibiarkan, hipertensi bisa menyebabkan komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa.
-
Bagaimana cara mengatasi hipertensi? Pengobatan hipertensi sendiri biasanya akan disesuaikan dengan usia dan tingkat keparahan pasien. Namun, ada beberapa hal yang penting diperhatikan setiap pasien jika ingin menurunkan tekanan darah, yakni:1. Kurangi asupan garam2. Tidak merokok3. Lakukan latihan fisik secara teratur4. Hindari stres5. Hindari konsumsi alkohol6. Terapkan pola makan yang seimbang7. Jaga berat badan8. Minum obat penurun tekanan darah sesuai resep dokter
-
Siapa yang paling berisiko terkena hipertensi? Faktor keturunan. Anak yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, diabetes tipe 2, atau kolesterol tinggi lebih berisiko mengalami hipertensi.
Selain faktor berat badan, tekanan darah tinggi juga dapat dipicu oleh konsumsi natrium atau garam dan gula dalam jumlah yang berlebihan. Banyak orang tidak menyadari asupan garam dan gula yang tinggi dalam makanan sehari-hari mereka.
Menurut informasi yang dirilis oleh Health Central pada Kamis (17/10/2024), terdapat beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh mereka yang menderita tekanan darah tinggi.
1. Kulit Ayam
Bagi penderita hipertensi, konsumsi kulit ayam secara berlebihan dapat memperburuk kondisi tersebut. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa ayam yang dijual di pasaran seringkali disuntik dengan larutan garam.
Proses penyuntikan ini mungkin tidak disadari oleh banyak orang. Larutan garam tersebut biasanya terkonsentrasi di kulit ayam. Oleh karena itu, bagi penggemar kulit ayam, sebaiknya mengurangi konsumsi makanan tersebut untuk menghindari peningkatan risiko tekanan darah tinggi. Selain itu, kulit ayam juga mengandung lemak jenuh yang dapat memperburuk hipertensi.
2. Makanan Kaleng
Makanan kaleng adalah jenis makanan yang diawetkan dengan proses pengemasan dalam kaleng. Meskipun praktis, perlu diingat bahwa saat disimpan, kandungan garam dalam makanan kaleng dapat berkurang. Oleh karena itu, ketika Anda ingin mengonsumsinya, penting untuk menambahkan garam sesuai selera.
Namun, hal ini juga dapat berpotensi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Sebagai contoh, satu porsi sup kaleng dapat mengandung antara 100 mg hingga 940 mg sodium. Jika Anda berencana untuk mengonsumsi makanan kaleng, sebaiknya pilihlah produk yang memiliki kandungan sodium rendah.
Di samping itu, disarankan agar Anda membatasi konsumsi makanan kaleng, baik yang tinggi sodium maupun yang rendah sodium. Mengurangi asupan makanan kaleng adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki masalah tekanan darah.
Dengan memperhatikan pilihan makanan dan kandungan nutrisinya, Anda dapat menjaga pola makan yang lebih sehat.
3. Minuman yang Memiliki Rasa Manis
Selain garam, konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi juga berisiko bagi individu yang menderita hipertensi. Hal ini disebabkan oleh kalori yang terkandung dalam makanan tersebut dapat mempengaruhi tekanan darah.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition, mengonsumsi satu gelas minuman manis setiap hari dapat meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membatasi asupan minuman manis.
Sebagai alternatif, Anda bisa memilih minuman yang bebas gula, seperti air putih. Mengonsumsi air putih tidak hanya membantu menurunkan tekanan darah, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan menjaga pola konsumsi yang tepat, Anda dapat mengelola tekanan darah dengan lebih baik dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin timbul.
4. Makanan Aiap Saji
Makanan cepat saji kini menjadi pilihan populer di kalangan banyak orang karena kemudahan dan kepraktisannya. Selain itu, makanan ini juga menawarkan cita rasa yang menggugah selera, sehingga banyak orang merasa ketagihan untuk mengonsumsinya.
Namun, bagi mereka yang menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, makanan cepat saji sebaiknya dihindari. Ini karena kandungan natrium dalam makanan tersebut dapat mencapai enam kali lipat dari batas yang disarankan.
Kandungan natrium yang tinggi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, yang tentunya berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, mengurangi bahkan menghentikan konsumsi makanan cepat saji adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan tekanan darah Anda.
Dengan mengutamakan pilihan makanan yang lebih sehat, Anda dapat menjaga kondisi tubuh dan mencegah risiko penyakit yang lebih serius. Mengingat pentingnya kesehatan, sebaiknya kita lebih selektif dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
5. Makanan yang Telah Dibekukan
Menyimpan makanan matang di dalam kulkas adalah praktik umum yang dilakukan oleh banyak orang untuk menjaga keawetan makanan. Ketika Anda ingin mengonsumsinya, langkah selanjutnya adalah memanaskan makanan yang telah dibekukan tersebut.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa makanan beku sering kali mengandung kadar natrium yang tinggi. Bahkan, beberapa produk makanan beku yang tersedia di pasaran sengaja menambahkan natrium untuk meningkatkan rasa sambil berusaha mengurangi kalori.
Untuk menghindari asupan natrium yang berlebihan, penting bagi Anda untuk memeriksa informasi kandungan natrium pada kemasan. Dengan cara ini, Anda dapat mencegah risiko tekanan darah tinggi yang dapat membahayakan kesehatan.
Melalui langkah-langkah sederhana ini, Anda bisa lebih bijak dalam memilih makanan beku yang aman untuk dikonsumsi. Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan:
1. Periksa label nutrisi pada kemasan makanan beku.
2. Pilih produk yang memiliki kandungan natrium lebih rendah.
3. Pertimbangkan untuk memasak makanan segar sebagai alternatif.
Dengan memperhatikan asupan natrium, Anda dapat menjaga kesehatan dan mencegah masalah yang lebih serius di masa depan.