7 Mitos Selama Kehamilan yang Harus Diketahui Faktanya
Mitos selama kehamilan di bawah ini penting diketahui oleh para ibu hamil.
7 Mitos Selama Kehamilan yang Harus Diketahui Faktanya
Mitos selama kehamilan di bawah ini penting diketahui oleh para ibu hamil. Biasanya banyak orang-orang di sekitar ibu hamil akan memberikan nasihat soal kehamilan.
Mulai dari larangan mengonsumsi makanan atau minuman tertentu hingga menghindari kegiatan ini dan itu.
Supaya ibu hamil tidak bingung dan cemas, berikut merdeka.com merangkum beberapa mitos kehamilan yang perlu diketahui.
Simak ulasan selengkapnya dilansir dari laman siloamhospital dan berbagai sumber, Kamis (25/7/2024):
1. Dilarang Berhubungan Intim
Beberapa orang menyebut, jika ibu hamil dilarang melakukan hubungan intim dengan suami.
Faktanya, selama ibu hamil dalam kondisi sehat maka ia tetap diperbolehkan melakukan hubungan intim.
Selama kehamilan, janin akan terlindungi oleh kantung dan cairan ketuban, lendir tebal pada leher rahim, serta otot rahim yang kuat.
Sebagian besar penyebab terjadinya keguguran adalah karena janin yang tidak dapat berkembang dengan baik. Jadi, hal ini tidak berkaitan dengan aktivitas seksual.
-
Apa yang terjadi pada wanita yang meninggal dalam keadaan hamil menurut mitos? Menurut mitos yang tersebar, wanita yang meninggal ketika sedang hamil, terutama jika kematian mereka disebabkan oleh keadaan yang tragis atau tidak wajar, diyakini akan terus merasakan kehamilannya bahkan setelah meninggal.
-
Apa yang dimaksud dengan mitos? Mite atau mitos adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani muthos yang secara harfiah bermakna sebagai cerita atau sesuatu yang dikatakan orang. Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna sebagai suatu pernyataan, di samping itu mitos juga dipadankan dengan kata mythology dalam bahasa Inggis yang memiliki arti sebagai suatu studi atas mitos atau isi mitos.
-
Apa itu mitos? Mitos adalah kepercayaan yang diceritakan secara turun temurun. Mitos, sebagai warisan kultural yang telah melintasi generasi dan peradaban, tetap menjadi elemen tak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Fenomena ini telah menciptakan narasi-narasi yang kaya akan simbolisme, makna, dan pandangan dunia.
-
Apa saja mitos-mitos umum tentang posisi bayi melintang? Dilansir dari berbagai sumber, ini dia beberapa mitos bayi melintang terpopuler yang masih banyak dipercaya.
-
Apa saja mitos lain seputar kehamilan selain mitos potong rambut? Mitos: Harus membawa gunting atau benda tajam. Kepercayaan bahwa membawa gunting atau benda tajam lainnya dapat menjauhkan ibu hamil dari energi negatif atau makhluk halus adalah tidak berdasar. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa membawa benda tajam dapat berdampak pada kehamilan.Mitos: Ibu hamil makan untuk dua orang. Meskipun ibu hamil membutuhkan nutrisi tambahan, tidak benar bahwa mereka harus makan porsi untuk dua orang. Ibu hamil umumnya hanya membutuhkan tambahan 300-450 kalori per hari. Makan berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan ibu dan bayi. Mitos: Morning sickness hanya terjadi di pagi hari. Mual dan muntah selama kehamilan, yang sering disebut morning sickness, dapat terjadi kapan saja, bukan hanya di pagi hari. Ini disebabkan oleh perubahan hormon pada ibu hamil dan biasanya membaik setelah trimester pertama.Mitos: Dilarang berhubungan intim saat hamil. Hubungan intim selama kehamilan umumnya aman dan tidak akan membahayakan janin. Namun, ada kondisi tertentu di mana dokter mungkin menyarankan untuk menghindarinya. Konsultasi dengan dokter adalah yang terbaik untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing. Mitos: Tidak boleh minum kopi. Konsumsi kafein dalam jumlah moderat, kurang dari 200 mg per hari, umumnya dianggap aman selama kehamilan. Namun, mengonsumsi lebih dari 300 mg kafein sehari dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi dengan berat badan rendah.Mitos: Tidak boleh mewarnai rambut. Mewarnai rambut saat hamil dianggap aman, terutama setelah trimester pertama. Namun, disarankan untuk menggunakan sarung tangan, membuka jendela untuk ventilasi yang baik, dan memilih highlight daripada mewarnai seluruh rambut untuk meminimalkan paparan bahan kimia. Mitos: Bentuk perut menandakan jenis kelamin janin Bentuk perut ibu hamil tidak dapat menentukan jenis kelamin bayi. Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom dan tidak ada hubungannya dengan bentuk perut ibu hamil.Mitos: Tidak boleh berdekatan dengan kucing selama hamil Kekhawatiran utama terkait dengan kucing adalah risiko toxoplasmosis, yang bisa berbahaya bagi janin. Namun, dengan menghindari kontak langsung dengan kotoran kucing dan memastikan kucing tetap bersih, risiko ini dapat diminimalkan.
Namun, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai hubungan seksual selama kehamilan.
Terutama bagi ibu hamil dengan riwayat kelahiran prematur. Sebab, sperma mengandung prostaglandin yang dapat merangsang terjadinya kontraksi rahim.
Jika kontraksi ini terjadi pada masa kehamilan belum cukup bulan, maka dapat berisiko menyebabkan kelahiran prematur.
2. Dilarang Minum Kopi
Bagi banyak orang, meminum kopi saat hamil menjadi hal yang sangat dihindari. Padahal, ibu hamil sebenarnya boleh saja meminum kopi asal dalam batas normal.
Ibu hamil hanya diperbolehkan mengonsumsi kafein kurang dari 200 mg per hari, yaitu setara dengan satu gelas kopi instan atau 3 cangkir teh.
Alasannya, bila dikonsumsi terlalu banyak, kafein bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
3. Bentuk Perut Menentukan Jenis Kelamin Bayi
Anda pasti mendengar anggapan perut yang terlihat meninggi itu menandakan bayi perempuan. Sebaliknya, perut turun ke bawah menjadi pertanda bayi laki-laki.
Anggapan bahwa bentuk perut menandakan jenis kelamin anak hanyalah mitos belaka.
Faktanya, bentuk dan tinggi rendahnya perut saat hamil tergantung pada kekuatan otot perut dan posisi janin di dalam kandungan.
Jadi, tidak ada korelasi antara bentuk perut dan jenis kelamin janin. Cara untuk mengetahui jenis kelamin janin hanya bisa dilakukan melalui USG.
4. Ibu Hamil Dilarang Memegang Kucing
Banyak orang menyebut jika ibu hamil dilarang berdekatan dengan kucing karena dapat meningkatkan risiko terkena toksoplasmosis.
Sebenarnya ibu hamil masih bisa bermain dengan kucing kesayangan. Hanya saja, harus berhati-hati dengan kotorannya.
Virus ini berpotensi menyebabkan penyakit toksoplasmosis yang bisa berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil.
Penyakit tersebut bisa sebabkan kelahiran prematur, meninggalnya janin dalam kandungan, serta kerusakan pada fungsi mata, telinga, dan otak bayi.
5. Dilarang Mewarnai Rambut
Mitos kehamilan selanjutnya adalah ibu hamil tidak boleh menggunakan pewarna rambut.
Jika ingin mewarnai rambut, sebaiknya ibu menunggu hingga usia kehamilan memasuki trimester kedua.
Di samping itu, hindari cat rambut yang mengandung bau amonia menyengat karena ibu hamil cenderung lebih sensitif terhadap bau.
Pastikan juga ibu hamil tidak memiliki riwayat alergi terhadap zat dalam pewarna rambut yang digunakan.
6. Nanas dan Durian dapat Menyebabkan Keguguran
Mitos soal buah durian dan nanas yang bisa sebabkan keguguran sebenarnya sudah banyak diketahui masyarakat.
Padahal, durian memiliki kandungan triptofan dan organo-sulfur yang justru berdampak positif bagi kehamilan.
Namun, ibu hamil tetap perlu membatasi asupan durian secukupnya, terutama ibu dengan diabetes gestasional.
Sebab, durian memiliki kadar gula dan karbohidrat tinggi. Sementara itu, nanas mengandung vitamin C yang tinggi sehingga bermanfaat bagi ibu hamil.
Kadar bromelain yang terlalu tinggi diketahui dapat memecah protein dan berpotensi menyebabkan keguguran.
Jadi, baik nanas maupun durian tidak menyebabkan keguguran dan aman dikonsumsi, selama tidak berlebihan.
Mitos kehamilan lain juga ada yang mengatakan bahwa jika ibu hamil menyukai daging selama kehamilan, maka ia sedang mengandung bayi laki-laki.
Sementara itu, jika ibu lebih suka mengonsumsi sayuran, berarti sedang mengandung bayi perempuan.
Perlu dipahami, jenis kelamin bayi dipengaruhi oleh- kromosom X dan Y saat terjadinya pembuahan.
Selain itu, jenis kelamin bayi hanya bisa dideteksi melalui pemeriksaan USG. Selera makan ibu hamil pun bisa berubah-ubah.
Jadi, kepercayaan mengenai jenis makanan menandakan jenis kelamin hanyalah mitos.
7. Ibu Hamil Tidak Boleh Berolahraga
Saat sedang mengandung, ibu tetap boleh berolahraga. Aktivitas ini bahkan sangat dianjurkan dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan ibu hamil dan janin.
Hanya dengan berolahraga selama 20–30 menit sebanyak 3–4 kali seminggu sudah cukup untuk membawa manfaat positif bagi ibu dan janin.
Beberapa pilihan olahraga yang baik untuk ibu hamil adalah senam hamil, latihan kegel, berenang, berjalan, hingga yoga dan pilates ibu hamil.