9 Tips Menjaga Anak Aman dari Virus Covid-19 Selama Sekolah Tatap Muka
Para murid dan guru harus sama-sama menyesuaikan diri dengan 'new normal'. Bahkan para staf dan pengajar telah diprioritaskan untuk menerima vaksin Covid-19. Selain itu, tentunya disiplin protokol kesehatan yang ketat. Supaya anak-anak bisa belajar di lingkungan yang lebih aman.
Sejumlah sekolah di Indonesia telah kembali dibuka, usai mendapatkan persetujuan dari pemerintah. Para murid dan guru harus sama-sama menyesuaikan diri dengan 'new normal'. Bahkan para staf dan pengajar telah diprioritaskan untuk menerima vaksin Covid-19.
Selain itu, tentunya disiplin protokol kesehatan yang ketat. Supaya anak-anak bisa belajar di lingkungan yang lebih aman. Jika seluruh pihak mengabaikan protokol, wabah bisa mengakibatkan sekolah ditutup lagi.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Berikut ini beberapa tips yang patut dilakukan di sekolah, patut diketahui oleh para staf maupun wali murid, seperti dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO):
1. Pastikan ventilasi yang memadai dan tingkatkan pasokan aliran udara di kelas
Ventilasi alami yang bersih yakni dengan membuka jendela. Sementara jika menggunakan sistem pemanas, ventilasi, atau pendingin udara. Pastikan untuk diperiksa, dirawat, dan dibersihkan secara teratur. Pemeliharaan dan penyaringan ini sangat penting untuk memastikan keefektifan udara yang sehat.
2. Pemantauan yang ketat
Diperlukan efektivitas pelaporan gejala, pemantauan, pengujian cepat, dan penelusuran kasus Covid-19 yang dicurigai. Baik siswa maupun guru yang tengah sakit atau mengalami gejala, tidak wajib mengikuti sekolah tatap muka.
3. Rajin mencuci tangan
Sering-seringlah mencuci tangan, selalu dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik. Ingatlah untuk tidak menyentuh wajah, mata, hidung, dan mulut yang belum bersih. Atau gunakan pembersih tangan berbasis alkohol, setidaknya 60% alkohol.
Selain itu, ajarkan anak untuk tidak berbagi cangkir dan peralatan makan dengan orang lain. Atau pastikan segera mencuci tangan.
4. Fasilitas prokes di sekolah
Modifikasi di sekolah, terutama di setiap sudut yang kerap dikunjungi. Sediakan fasilitas berupa tempat cuci tangan yang memadai. Hal ini secara perlahan telah menyediakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan staf.
5. Mematuhi penggunaan masker
Untuk anak-anak antara usia 6 dan 11 tahun, pendekatan berbasis risiko harus diterapkan. Mereka wajib mengenakan masker dengan mempertimbangkan intensitas penularan. Wajib pula disiplin pakai masker bagi para staf.
Sedangkan untuk anak dan remaja usia 12 tahun ke atas, harus mengikuti pedoman masker layaknya orang dewasa. Masker bisa membantu melindungi orang lain. Karena pemakainya mampu terinfeksi, sebelum gejala sakitnya muncul.
6. Menjaga jarak fisik
Menjaga jarak fisik sangat penting, khususnya bagi pengguna transportasi umum seperti bus sekolah. Jelaskan anak mengenai cara bepergian yang aman ke dan dari sekolah.
Atur per kursi satu anak dan pastikan jarak fisik setidaknya 1 meter antar penumpang. Jika memungkinkan, buka jendela bus untuk sirkulasi udara.
7. Contohkan praktik bersin dan batuk yang baik
Demi mencegah penularan Covid-19 di sekolah, anak-anak juga perlu diajarkan mengenai contoh yang baik. Seperti praktik bersin atau batuk menggunakan siku, tisu, atau menutup dengan tangan.
Lalu segera mencuci tangan. Langkah ini begitu wajib diterapkan bagi para guru dan staf.
8. Pantau kesehatan anak
Pantau kesehatan anak-anak Anda dan hindari masuk sekolah jika sakit.
9. Berdiskusi dengan anak dan guru sekolah
Dorong anak Anda untuk mengajukan pertanyaan atau mengungkapkan perasaan mereka. Hal ini akan membantu menjaga kondisi mental atau kejiwaan anak di era pandemi. Ingatlah bahwa anak mungkin memiliki reaksi yang berbeda terhadap stres.
Ditambah lagi, sebagai orangtua Anda bisa berkoordinasi dengan sekolah untuk menerima informasi. Sekaligus mendukung upaya keamanan di sekolah.
(mdk/kur)