Apakah Kanker Nasofaring Menular? Begini Penjelasan Medisnya yang Perlu Dipahami
Berikut penjelasan medis mengenai apakah kanker nasofaring menular.
Tahukah kalian, sebenarnya ada begitu banyak jenis penyakit kanker yang berkembang di dunia. Akan tetapi, beberapa di antaranya memiliki sifat langka alias jarang terjadi. Meski jarang terjadi, sifatnya justru lebih serius dibanding dengan jenis kanker lainnya yang lebih umum diderita masyarakat.
Salah satu jenis kanker yang jarang terjadi adalah kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), penderita kanker nasofaring setiap tahunnya di seluruh dunia sekitar 80 ribu.
-
Apa itu kanker nasofaring? Berdasarkan artikel yang telah ditinjau oleh Melinda Ratini, MS, DO dari WebMD, kanker nasofaring adalah jenis kanker yang jarang terjadi dan berkembang di bagian atas tenggorokan, tepat di belakang hidung, di area yang dikenal sebagai nasofaring. Nasofaring terletak di dasar tengkorak, di atas langit-langit mulut. Ketika kita bernapas, udara dari hidung melewati tenggorokan dan nasofaring sebelum menuju paru-paru.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mengatasi efek samping pengobatan kanker nasofaring? Meskipun efek samping ini mungkin terdengar mengkhawatirkan, beberapa di antaranya dapat diobati atau dikelola dengan baik. Penting untuk berdiskusi dengan dokter mengenai potensi risiko dan cara penanganannya.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Apa itu kanker sarkoma? Kanker sarkoma adalah salah satu jenis kanker yang berasal dari jaringan ikat tubuh, seperti otot, tulang rawan, lemak, pembuluh darah, atau jaringan yang mendukung organ-organ tubuh.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
Meski sedikit dibanding kanker lain, kanker nasofaring tetap harus segera ditangani dengan benar. Sebab, kanker nasofaring terbilang lebih berbahaya apabila tidak mendapatkan penanganan dengan benar atau tidak segera ditangani.
Apalagi kanker nasofaring dapat menyerang saluran pernapasan bagian atas tenggorokan dan belakang hidung. Bagi sebagian orang mungkin langsung bertanya-tanya, apakah kanker nasofaring menular? Mengingat kanker ini berada di saluran pernapasan.
Lantas bagaimana penjelasan medis mengenai apakah kanker nasofaring menular? Melansir dari halodoc, Selasa (10/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
Apakah Kanker Nasofaring Menular?
Sebelum membahas apakah kanker nasofaring menular, ada baiknya kalian mengenal dulu penyakit kanker itu sendiri. Kanker muncul akibat adanya pertumbuhan dan perkembangan sel serta jaringan yang tidak terkendali. Di mana pada akhirnya sel dan jaringan tersebut berubah menjadi sel kanker.
Lantas apakah kanker nasofaring menular? Perlu digarisbawahi, tidak ada jenis kanker yang dapat menular. Ya, penyakit ini terjadi di bagian dalam tubuh dan tidak menular seperti penyakit infeksi.
Pada kasus kanker nasofaring, penyebab utamanya masih belum dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita kanker nasofaring. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Faktor genetik
- Terlalu sering mengonsumsi makanan yang sudah melalui proses pengasinan
- Paparan virus HPV dan EBV
Apakah Kanker Nasofaring Menular? Begini Penjelasan Medis Lebih Lanjut
Meskipun belum ada penyebab utamanya, namun kalian perlu mewaspadai risiko yang bisa meningkatkan seseorang menderita kanker nasofaring. Termasuk mencegah paparan virus HPV dan EBV. Hal ini lantaran kedua virus tersebut memiliki sifat yang menular.
Saat virus telah masuk ke dalam tubuh, mereka akan merusak sel dan mengubahnya menjadi sel kanker. Pada kondisi tersebut sudah pasti penularan tidak akan terjadi. Itu artinya, penularan hanya terjadi berkaitan dengan paparan infeksi virus yang menjadi salah satu faktor risikonya.
Pada umumnya, virus membutuhkan waktu yang lama untuk berkembang menjadi sel kanker usai masuk ke dalam tubuh. Namun perlu diingat, tidak semua orang yang terinfeksi virus tersebut akan menderita kanker nasofaring. Karena hal itu bergantung pada respon tubuh terhadap infeksi virus tersebut.
Cara Mencegah Penularan Virus HPV dan EBV
Sebagaimana dijelaskan, paparan atau infeksi virus HPV dan EBV terbukti mampu meningkatkan risiko seseorang menderita kanker nasofaring atau karsinoma nasofaring. Bisa jadi kalian sudah mengalami paparan virus ini. Saat virus HPV dan EBV menginfeksi, gejala tidak akan langsung dirasakan dan tidak pula langsung aktif.
Walaupun demikian, kalian perlu ingat virus HPV dan EBV ini menular. Sehingga kalian harus mengetahui bagaimana cara penularan virus HPV dan EBV. Dijelaskan bahwa virus HPV biasanya ditularkan melalui kontak langsung saat berhubungan seksual. Sementara itu, virus EBV ditularkan melalui cairan tubuh.
Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tidak berbagi benda apapun dengan orang lain. Terlebih peralatan makan, gelas, sikat gigi hingga pakaian. Selain itu mengingat virus EBV ditularkan melalui hubungan seksual, maka hindari berganti-ganti pasangan saat melakukan hubungan seksual. Disarankan pula untuk menggunakan pengaman saat melakukan hubungan sekasual. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko penularannya.
Lantas apakah kanker nasofaring menular? Tidak, kanker nasofaring tidak menular seperti penyakit kanker lainnya. Penularan terjadi pada infeksi virus yang mampu meningkatkan risiko perkembangan sel kanker. Hal itulah yang perlu diwaspadai oleh masyarakat luas.