Apakah Sleep Apnea Bisa Menyebabkan Kematian? Kenali 5 Gejalanya
Merdeka.com memberikan informasi tentang dampak buruk dari sleep apnea dan gejalanya.
Ada beberapa gangguan tidur pada manusia yang perlu diwaspadai. Salah satunya adalah sleep apnea. Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang menjadi terhenti.
Gangguan tersebut biasanya ditandai dengan dengkuran yang lama saat tidur dan disertai dengan henti nafas. Oleh karena itu, biasanya orang yang mengalami sleep apnea akan tetap merasa kantuk meskipun telah tidur dengan durasi yang lama.
Kondisi tersebut tentu sangat berbahaya. Namun, apakah sleep apnea bisa menyebabkan kematian? Berikut ini merdeka.com memberikan informasi tentang dampak buruk dari sleep apnea dan gejalanya. Simak ulasannya sebagai berikut.
Apakah Sleep Apnea Bisa Menyebabkan Kematian?
Sleep apnea adalah gangguan tidur serius di mana napas seseorang terganggu atau berhenti selama beberapa detik saat tidur. Kondisi ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan baik.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah sleep apnea bisa menyebabkan kematian? Jawabannya adalah iya, sleep apnea dapat meningkatkan risiko kematian, terutama jika tidak diobati.
Sleep apnea dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan bahkan serangan jantung mendadak. Ketika napas berhenti selama tidur, otak dan tubuh kekurangan oksigen, yang dapat memicu berbagai masalah kesehatan.
Meskipun sleep apnea sendiri jarang langsung menyebabkan kematian, komplikasi yang ditimbulkan dari kondisi ini bisa sangat berbahaya.
5 Gejala Sleep Apnea yang Perlu Diwaspadai
Sleep apnea sering kali tidak disadari oleh penderitanya karena gejala utama terjadi saat tidur. Namun, ada beberapa tanda yang dapat diwaspadai. Berikut adalah lima gejala sleep apnea yang penting untuk diperhatikan:
1. Mendengkur Kencang
Mendengkur adalah salah satu gejala utama sleep apnea. Mendengkur terjadi karena aliran udara terhalang saat tidur, menyebabkan getaran pada jaringan tenggorokan.
Jika mendengkur sangat keras dan disertai dengan jeda napas, hal ini bisa menjadi tanda sleep apnea. Mendengkur yang terjadi setiap malam dan sangat keras sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
2. Sering Buang Air Kecil Tengah Malam
Orang yang mengalami sleep apnea sering kali merasa perlu buang air kecil beberapa kali di malam hari. Ini dikenal sebagai nokturia.
Gangguan napas saat tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur produksi urine, sehingga menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Jika Anda sering terbangun di malam hari untuk ke toilet, ini bisa menjadi tanda sleep apnea.
3. Menggeretakkan Gigi Ketika Tidur
Menggeretakkan gigi atau bruxism saat tidur juga bisa menjadi gejala sleep apnea. Hal ini terjadi sebagai respon tubuh terhadap gangguan pernapasan.
Menggeretakkan gigi dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan rahang, serta mengganggu tidur. Jika Anda atau pasangan Anda menyadari adanya kebiasaan ini, konsultasikan dengan dokter atau ahli gigi.
4. Mulut Kering
Bangun dengan mulut kering adalah tanda lain dari sleep apnea. Saat tidur, penderita sleep apnea sering bernapas melalui mulut karena hidung tersumbat atau adanya gangguan pernapasan.
Bernapas melalui mulut dapat menyebabkan mulut kering dan tidak nyaman saat bangun tidur. Mulut kering ini juga bisa menjadi petunjuk bahwa tidur Anda tidak sebaik yang seharusnya.
5. Memiliki Rasa Kantuk Berlebih
Orang dengan sleep apnea sering kali merasa sangat mengantuk di siang hari meskipun merasa tidur cukup. Hal ini disebabkan oleh kualitas tidur yang buruk akibat gangguan pernapasan sepanjang malam.
Kantuk berlebihan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari dan meningkatkan risiko kecelakaan, baik di jalan raya maupun di tempat kerja. Jika Anda sering merasa sangat mengantuk di siang hari, mungkin Anda mengalami sleep apnea.
Sleep apnea adalah kondisi serius yang tidak boleh diabaikan. Gejala-gejalanya mungkin tampak sepele, tetapi dampaknya terhadap kesehatan sangat signifikan.
Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala seperti mendengkur keras, sering buang air kecil di malam hari, atau mengantuk berlebihan di siang hari, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
- Laparoskopi Bisa Jadi Pilihan untuk Atasi Masalah GERD
- Potret Mahalini Pulang Kampung ke Bali, Cantik Banget saat Buat Kue di Dapur & Ternyata Disusul Adik-adik Rizky Febian
- Momen IShowspeed Diberi Batik Dibilang Khas Malaysia, Langsung Cari Tahu Ternyata Asal Indonesia
- Potret Kamar Bunda Corla di Rumah Ivan Gunawan, Ayu Ting Ting 'Kok Bau?'
- Ibunda Beberkan Bullying Dialami dr Aulia Berujung Kematian: Dibentak Saat Sakit Hingga Tugas Nyaris 24 Jam
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024