Ciri-Ciri Orang Depresi Ringan, Kenali Pula Tingkat Keparahannya Berdasarkan Gejala
Ciri-ciri depresi ringan tidak boleh dianggap remeh dan penting untuk dipahami agar bisa dapat segera teratasi.
Ciri-ciri depresi ringan tidak boleh dianggap remeh dan penting untuk dipahami agar segera teratasi. Perlu diketahui bahwa depresi adalah sebuah gangguan suasana hati yang akan menyebabkan seseorang terus merasa sedih.
Ia juga akan merasakan kehilangan minat untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Tentunya depresi akan berdampak negatif bagi kehidupan Anda yang memengaruhi perasaan, tindakan, pikiran serta kesehatan mental.
-
Bagaimana depresi situasional terjadi? Depresi situasional adalah contoh depresi yang tidak menentu. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya gejala murung, perubahan pola tidur dan makan, ketika ada kejadian yang memberi tekanan mental yang cukup tinggi. Gejala depresi situasional muncul akibat respons otak terhadap stres.
-
Apa saja tanda dari depresi terselubung? Berikut sejumlah tanda depresi terselubung yang penting untuk segera dikenali: Perubahan Kepribadian Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pendiam, pasif, atau tidak peduli pada hal-hal yang penting bagi mereka. Mereka juga bisa menjadi lebih mudah tersinggung atau marah. Perubahan Pola Makan dan Tidur Depresi terselubung bisa memengaruhi pola makan dan tidur seseorang. Mereka bisa kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau hipersomnia juga sering terjadi. Perubahan Interaksi Sosial dan Produktivitas Kehilangan Minat pada Hobi dan Kegiatan Orang dengan depresi terselubung sering kali kehilangan minat pada hobi atau kegiatan yang mereka nikmati. Mereka bisa berhenti melakukan aktivitas yang biasanya membuat mereka bahagia. Bercanda tentang Hal-hal Negatif Mereka mungkin sering bercanda tentang topik yang berkaitan dengan depresi, seperti kematian atau bunuh diri. Ini bisa menjadi cara mereka untuk mengungkapkan perasaan mereka atau mencari perhatian.
-
Bagaimana mengatasi depresi terselubung? Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda depresi terselubung, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi terselubung bisa diobati dengan terapi, obat-obatan, atau perubahan gaya hidup. Dengan bantuan yang tepat, Anda atau orang yang Anda kenal bisa pulih dan menikmati hidup yang lebih bahagia.
-
Kenapa depresi pasca melahirkan bisa muncul? Penyebab pasti dari depresi pasca melahirkan masih belum diketahui. Namun, kemungkinan penyebabnya meliputi:1. GenGen adalah bagian sel tubuh yang menyimpan instruksi tentang cara tubuh Anda tumbuh dan bekerja. Gen diturunkan dari orang tua ke anak. Depresi lebih sering terjadi pada orang yang anggota keluarganya mengalami depresi. Ini disebut riwayat depresi keluarga. 2. Berubahnya kadar hormon setelah kehamilanHormon adalah bahan kimia dalam tubuh. Beberapa membantu mengendalikan emosi dan suasana hati. Selama kehamilan, tubuh memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi. Namun dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hormon-hormon tersebut dengan cepat kembali ke tingkat normal. Penurunan kadar hormon yang cepat ini dapat menyebabkan depresi. 3. Rendahnya kadar hormon tiroidTiroid adalah kelenjar di leher yang membantu tubuh menggunakan dan menyimpan energi dari makanan.Selain perubahan kimiawi, perubahan sosial dan psikologis yang terkait dengan kelahiran bayi juga meningkatkan risiko depresi pasca melahirkan. Contoh perubahan ini termasuk perubahan fisik pada tubuh, kurang tidur, kekhawatiran tentang pengasuhan anak, atau perubahan dalam hubungan.
-
Apa makna kata "sad" yang sering muncul di media sosial? Kata sad ini bisa dibaca ketika Anda sedang patah hati. Mungkin karena faktor asmara, keluarga, pekerjaan hingga persahabatan. Kata Sad Bisa Menyentuh Hati, Kibarkan Rasa Semangat agar Tak Gampang Menyerah Sad merupakan bahasa Inggris yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti sedih. Kata sad menyentuh hati dapat menjadi alternatif bagi sebagian orang mengutarakan perasaan galau. Kata sad ini bisa dibaca ketika Anda sedang patah hati. Mungkin karena faktor asmara, keluarga, pekerjaan hingga persahabatan.
-
Siapa yang bisa mengalami depresi terselubung? Ada beberapa orang yang mencoba menyembunyikan atau menyangkal perasaan depresinya, baik karena malu, takut, atau tidak menyadari kondisinya. Orang-orang ini disebut mengalami depresi terselubung, yaitu depresi yang tidak tampak secara luar, tetapi tetap berdampak negatif pada diri mereka.
Ciri-ciri depresi ringan yang terlalu lama dibiarkan tanpa adanya tindakan, kelamaan akan menimbulkan komplikasi berbahaya. Maka sangat penting bagi tiap individu mengatahui ciri-ciri orang depresi ringan.
Berikut penjelasan lengkap dengan tingkat keparahan berdasarkan gejalanya seperti berhasil disadur dari berbagai sumber dan HelloSehat, Rabu (15/12/2021).
Definisi Depresi Ringan
Depresi ringan ialah kondisi gangguan kesehatan mental yang sangat penting untuk disadari dan segera mendapatkan tindak lanjut. Walaupun depresi ringan bukanlah kondisi serius, namun apabila dibiarkan suasana hati akan menjadi semakin parah sehingga menimbulkan beragam komplikasi.
Seseorang yang mempunyai depresi ringan mungkin tak sadar bahwa mereka bisa mengalami depresi. Bahkan ketika perasaan mereka sedang sedih dan suasana hati atau mood berubah-ubah sudah dialaminya sejak lama, maka akan terasa normal.
©Shutterstock/Nomad_Soul
Layaknya depresi pada umumnya, depresi ringan diyakini sebagai kondisi yang tergolong multifaktorial, yang artinya bisa disebabkan oleh faktor genetik, tekanan hidup, ketidakseimbangan biokimia dan faktor lingkungan.
Tidak diketahui sebenarnya penyebab utama dari depresi ringan ini. Akan tetapi sebagian dari mereka memiliki faktor lain seperti penyakit kronis, akibat penggunaan narkoba dan juga gangguan kejiwaan lainnya.
Ciri-Ciri Orang Depresi Ringan
Salah satu ciri-ciri orang mengalami depresi ringan adalah berubahnya suasana hati dan perilaku. Ada pula ciri lainnya antara lain seperti:
- Tidak lagi menikmati kesenangan dalam kegiatan yang sebelumnya pernah dinikmati
- Mempunyai pikiran negatif
- Mudah lelah
- Mudah marah
- Merasa sangat sedih
- Sering menangis
- Merasa putus asa
- Mengalami kesulitan untuk fokus dan berkonsetrasi
- Membenci diri sendiri, merasa putus asa, dan tidak berharga
- Lebih suka sendirian
©©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Daniel Schweinert
- Merasa tidak termotivasi
- Kehilangan empati dengan orang lain
- Mengalami rasa sakit dan sedikit nyeri yang tidak bisa dijelaskan
- Nafsu makan tidak menentu, terkadang naik, kadang menurun
- Membuthkan penenang (rokok, obat-obatan, dan alkohol)
- Pola tidur berubah
- Mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup dan bunuh diri
Gejala Umum Depresi yang Terjadi pada Orang Dewasa
Adapun gejala umum depresi yang terjadi pada orang dewasa. Berikut adalah beberapa gejala umumnya yang berhasil dikutip dari HelloSehat:
Gejala dari Psikis
- Suasana hati memburuk secara drastis.
- Merasa sedih terus-menerus.
- Merasa putus asa.
- Merasa tidak berharga dan tidak berdaya.
- Tidak minat melakukan apa pun.
© boldsky.com
- Sering menangis tersedu-sedu.
- Terus-terusan diselimuti perasaan bersalah.
- Merasa kesal, gampang emosi, dan tidak toleran terhadap orang lain.
- Sulit membuat keputusan.
- Tidak bisa merasakan kebahagiaan atau kesenangan sedikit pun dari situasi dan kejadian yang positif.
- Selalu merasa cemas atau khawatir.
- Berpikir untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri
Gejala dari Segi Fisik
- Bergerak atau berbicara lebih lambat dari biasanya.
- Banyak makan atau justru malas makan.
- Berat badan turun atau naik drastis karena nafsu makan berubah.
©2015 Merdeka.com/shutterstock
- Sembelit.
- Merasa sakit di sekujur tubuh tanpa sebab.
- Tampak lemas, lesu, tidak berenergi atau selalu kelelahan.
- Gairah seks menurun atau bahkan hilang sama sekali.
- Menstruasi tidak teratur.
- Timbul gangguan tidur, termasuk insomnia, bangun kepagian, atau justru banyak tidur.
Gejala Depresi Pengaruhi Kehidupan Sosial
- Tidak bisa bekerja atau beraktivitas seperti biasa, tidak fokus dan sulit berkonsentrasi.
- Menutup diri, menghindari bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
- Mengabaikan atau membenci hobi dan kegiatan yang sebelumnya sangat disukai.
- Sulit berinteraksi di rumah dan lingkungan kerja, bahkan sangat rentan menghadapi masalah dengan orang sekitar.
Gejala Depresi pada Anak dan Remaja
Selain bisa terjadi pada orang dewasa, nyatanya depresi juga bisa dialami oleh anak-anak hingga remaja. Berikut adalah gejala depresi pada anak dan remaja yang berhasil dikutip dari laman Mayo Clinic via HelloSehat:
- Anak-anak yang depresi umumnya sering merasa sedih, cemas, dan clingy alias selalu ingin “nempel” dengan orang lain. Kondisi ini sering kali membuat anak-anak jadi malas ke sekolah, malas makan, hingga berat badan turun drastis.
- Remaja yang depresi biasanya menjadi mudah marah, sensitif, menjauh dari teman sebayanya, perubahan nafsu makan, hingga menyakiti diri sendiri. Bahkan, remaja yang mengalami depresi rawan terjerumus dengan penggunaan narkoba atau alkohol karena tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri.
Ciri-Ciri Depresi pada Lanjut Usia
Depresi bukanlah suatu hal yang normal terjadi pada orang lanjut usia. Akan tetapi depresi pada lansia sulit dideteksi dan sulit diobati.
Gejala depresi pada lansia sebenarnya tak jauh berbeda dengan orang dewasa . Namun bisa pula muncul gejala lain yang mengikutinya seperti:
©Shutterstock/Yuri Arcurs
- Mudah lelah.
- Kehilangan nafsu makan.
- Gangguan tidur, entah tidak bisa tidur, bangun terlalu pagi, atau terlalu banyak tidur.
- Pikun atau mudah lupa.
- Malas keluar rumah dan menolak untuk bersosialisasi.
- Muncul pikiran ingin bunuh diri.